Kaderasi

Naeni Amanulloh
Ketua I PB PMII

PMII dikenal sebagai organisasi kader maka kaderisasi merupakan hal yang utama dan peranya terbagi-bagi dalam beberapa wilayah. Dalam kaderisasi bias melahirkan kader bias juga enggak. Kaderisasi merupakan proses yang keluar dan yang lulus itu bias menjadi kader. PMII fungsi dasarnya adalah kaderisasi.
Dalam melakukan proses kaderisasi terbagi-bagi baik dari pengurus rayon sampai pengurus besar.  Tugas dalam kederisasi adalah mengsadarkan kader-kader akan fungsinya sebagai khalifah.
Kader berasal dari cadre Yang artinya terpilih. Fungsi-fungsi kaderisasi terbagi-bagi. Dan ini merupakan tugas organisasi bukan individu.
Tiga bentuk kaderisasi
1.       Formal: MAPABA, PKD, PKL
2.       Non Formal (Segala bentuk pelatihan): Kursus, Workshop, dll
3.       In Formal (segala bentuk relasi yang dibangun dengan anggota lainya): Penugasan, kepanitiaan, dll. Struktur prilaku akan menjadi rujukan identifikasi terhadap PMII, perlu adanya kaderisasi yang benar-benar membuat Image yang baik.

Dalam setiap prilaku sekecil apapun yang terlihat secara empiric adalah proses kaderisasi. Kaderisasi tidak hanya focus pada prilaku politik saja tetapi kebiasaan sehari-hari merupakan kderisasi.

Ada satu factor yang sangat mempengaruhi adalah lingkungan  baik dalam organisasi, kampus, daerah, nasional, dan Internasional/global.

PMII mempunyai tujuan yang sangat baik adalah Terbentuknya pribadi muslim indonesia bertaqwa kepada Allah SWT, cakap, berbudi luhur, berilmu, serta memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Ketidak tahuan terhadap tujuan adalah hal yang terburuk dalam proses kaderisasi.

Selama kaderiasasi tidak ada sesuatu yang bias di kembangkan maka proses kaderisasi bias dikatakan vakum atau tidak ada proses kaderisasi.

?: dalam setiap pelatihan selalu ada RTL? Termasuk kaderisasi yang mana? Tolhah Mansur Pemimpin yang besar dilahirkan dari orang-orang yang besar tetapi realita pemimpin PMII membesarkan diri sendiri? Proses pendampingan yang setengah-setengah? Sistem kaderisasi yang melenceng?
?: Modelkaderisasi yang formal sudah ada multi level ketika sampai di cabang sulit di aplikasikan karena kultur dan kondisi Yang bervariatif. Maka kendala local?
?: Awal kaderisasi adalah kesan pertama? Dalam wilayah lingkup kaderisasi adalah minimnya anggota yang tidak mimpi? Sehingga tidak ada semangat untuk berorganisasi?

Dalam pengkaderan formal adalah harga mati, kalau mau PKL maka harus melalui mengikuti dulu MAPABA dan PKD. Dan ini merupakan hasil dari Muspim periode yang lalu. Sebenarnya dalam RTL itu yang terpenting adalah RTL itu bias berjalan atau tidak. Karena biasanya rumusan RTL tidak nyambung, dan yang kedua adalah tidak adanya pendamping.

Dalam lingkungan ini mengapa sangat menentukan karena pendekatan kampus agamis tidak bias digunaklan pada kampus umum karena adanya perbedaan yang mencolok. Yang pertama adalah bahasa. Dan yang utama dalam RTL adalah jalan kegiatan RTLnya. Dalam format waktu MAPABA pun masing-masing kampus berbeda.

Dalam sehari semalam ada 24 jam semuanya itu bermuatan kaderisasi. Adanya waktu-waktu yang diluar forum tidak digunakan dengan sebaik-baiknya. Sebenarnya tujuan PMII ada 3
1.       Ketaqwaan
2.       Pengetahuan/ilmu
3.       kecakapan
yang semuanya untuk menjaga keutuhan NKRI yang mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.dan sampai sekarang yang menjadi kelemahan adalah minimnya kecakapan yang bias dikembangkan dan dikelola.

Dalam gerakan ekonomi PMII mengalami kemacetan. PMII mau tidak mau dan suka tidak suka adalah mencetak kepemimpinan nasional. Kelemahan adalah tidak adanya gerakan yang saling menopang satu dengan yang lainya. Secara factual system kaderisasi belum terbangun. Ketika ada pembagian yang serius antara formal, non formal dan in formal berarti system kaderisasi sudah jalan.

Kaderisasi tidak selalu memenuhi harapan anggota karena kaderisasi akan berjal;an sesuai dengan tujuanya.

Mengapa harus 3 diatas? Karena keistimewaan ada pada tiga itu. Karena segala urusan ada pada itu. Dan Misi itu berada pada organisasi bukan individu.

?: Kaderisasi formal tetapi ada cabang yang melompat system?
?: Kurangnya reference?
?: Siklus kaderisasi tidak terlepas dari globalisasi yang mengarahkan pragmatis dan hedonis? Dalam conference selalu menyisakan konflik sehingga perlu adanya rekonsiliasi yang panjang?

Dalam reference tidak harus buku baru tetapi juga bias pakai buku-buku yang lama. Pengetahguan yang dimaksud itu ada beberapa ilmu tidak harus up to date? Misalnya informative, doktrin (Ajaran), teori (Perspektif),

Dalam kepemimpinan yang menjadi dasarnya adalah karakter. Dan PMII adalah membuat dasar kader yang berkarakter. Pendewasaan diri yang kurang adalah hal yang sulit. Pilihan organisasi adalah pilihan ideology bukan pilihan jabatan.

Orgnisasi didunia ketiga itu berawal dari kondisi social ekonomi. Pasca perang dunia ke II (1945) pasca inin ada perang dingin. Gerakan mahasiswa masih massif ada dua peristiwa besar yaitu tahun 1965 dan 1974 (malari)dan gejolak gerakan mahasiswa pada tahun 1998. Pada perang dingin Indonesia masih dibutuhkan oleh liberalism. Karena digunakan sebagai benteng socialism. Pasca Negara komunis runtuh Indonesia sudah tidak dibutuhkan lagi.

Tantangan terbesar PMII adalah survivel. Termasuk ekonomi. Dalam mengkritik sesuatu sebaiknya kita kritik diri sendiri dulu. Dalam prosesw doktrinasi baik dari forum maupun dari luar forum yang mempunyai nilai pendidikan.




Labels: | edit post
0 Responses

Post a Comment