Rasanya belum lama ini semua terjadi begitu saja, usia sudah semakin tua, tapi kematangan masih dipertanyakan.
Yah ombang ambing dinamika kehidupan yang tidak bisa ditebak membuat hidup kadang terasa rumit, rumit, dan rumit, kayak rambut ketika bangun tidur, -anggap saja begitu

Tidak ada salahnya dengan mengeluh, wajar guys, kita manusia biasa banyak kurangnya, tapi jangan banyak mengeluh, nanti hidupmu kurang syukurnya, nikmati aja prosesnya

Semuanya mencari jalan pulang, entah lewat mana dan menggunakan kendaraan macam apa, iya pulang, pulang kerahmatullah, semua tanpa terkecuali.
Sekarang kamu jadi apa its no problem, itu hanya masalah peran, iya peran nantinya juga sama pertanggungjawaban nya

Jadi, selain itu pertanggungjawaban jalan pulang ada hal lain? Sudah tau apa? Paling juga gak tau, hahaha

Ya ya ya yang tau, santai aja gak usah nyolot, hahaha i

Ya hal lainnya itu adalah kebahagiaan, kenapa kebahagiaan? Karena itu yang selalu hari ini manusia inginkan, dengan segala apapun caranya.
Sebenarnya gak ada se standarisasi nilai bahagia itu kek apa, tapi ya tetap saja itu rasa yang bisa dirasa dan di cipta. Satu hal yang harus kita tau, bahagia itu tidak terletak di cantik maupun jelek, kaya atau miskin, tapi bahagia bisa dimana saja, kita yang buat kek apa, disyukuri saja, dinikmati, nanti juga bahagia sendiri.

Yang penting kita bisa singkirkan neraka hidup, who who itu? Ya manusia manusia yang kita anggap lancang, yang ngomong semaunya, sak karepe udele dewe, suka nyacat orang, hina2, apalah itu pokoknya, kuncinya dengerin aja yang penting, yang gak ya bodo amat lah, ngomong apa, wong dia cuma bisa komentar, apa ngasih makan kita? Beliin mobil? Pulsa? HP? Ngajak jadian, eh eh baper

Wes pokoknya gitu lah, nikmati hidup kita, biarlah orang ngomong apa, yg penting kita gak ngerugiin dia, dan yang pasti dengan sedikit gak mikirin masalah yang gak penting kita bisa hidup dengan nyaman dan damai.

Udah gitu aja , sambung besok2

Unknown

Seoalah air matamu menetes,
Mentap dia pergi, jauh jauh dan akan lama..

Itu hanya senu, dan tak semudah itu .
Lupa lupa, melupakan. 
Kau menahan genangan yang siap meluap

Pesta pesta, dan pesta

Petang datang kau berpesta,
Menjelang petang pesta
Libur hari pesta
Menjelang dia pergi kau masih berpesta
Setelah dia pergi kau tambah meriahkan pestanya.

Sekolahmu, tirakatmu, puasamu, adalah sekian dari kepuasaan kehidupan yang harus kamu terima.

#myself

Unknown

Dari sekian kemungkinan penilaian terhadap ke-jadi-an yang ada, penerimaan informasi pada sang penilailah yang menentukan nilai itu ditetapkan.

maka, nilai kerjernihan tengah harus ditemukan, sehingga yang dinilai tidak perlu merasa baper, terpuji, ataupun terhina.

Unknown

jauh kata menggapai sikap
meloncat dan lari di muka
tak menunduk, memandang angkuh
tak sedikit kerendahan yang menyesuaikan
butiran hati yang tersisa dari goresan tinta-tinta hitam

lenyap nyala, hitam kelam, bukan sunyi
sepi tanpa arti
lupa diri, dekat dengan mati
terhempas lepas pelukanMu

"Aku seperti apa yang Kau Aku-kan"

Unknown

yang terbesar dan tersulit adalah memerdekakan diri dari rasa memiliki, rasa mengusai, dan segala hasrat yang membuat kita semakin lemah karena ancaman dari apa yang kita kuasai.

#merdekaitu?

Unknown

Kita tau kehidupan itu adalah rangkaian keindahan yang bisa memudar, lantas kenapa harus kita pertahankan jika keindahan2 itu hanya tempelan saja, percayalah itu tak akan abadi.

Dari banyak partikel kemanusiaan Kau sisakan banyak hal, yang kemudian itu disebut dengan karakteristik, yang masing masing sisi adalah perbedaan.
Sebagai hal yang biasa, kita menyisakannya dalam bingkai rasa hormat dan tanggungjawab. Sisanya adalah ke-egois-an. Sendiri berkepentingan, dan banyaknya menjadi bajingan.

Aku adalah baju kurungMu, yang tersusun dari cinta dan anugrah. Tak ingin membusuk, dan ternoda oleh keserakahan-keserakahan yang akan menyengsarakan yang lainya.

Aku adalah daunMu, yang suatu saat nanti lepas dari ranting dan berguguran kemudian kembali memelukMu.

Unknown

"Nak ingat ya, jadi orang jangan mudah tersinggung, jangan mentang2 jadi palu semua kau anggap sebagai paku. Bila suatu saat nanti sudah menjadi "orang", punya jabatan atau apalah itu, jika ada yg kesusahan, minta tolong jika kamu bisa tolonglah semampu yang kamu bisa, apalagi teman2mu, barangkali suatu saat nanti kamu di posisi seperti dia, insyaallah tuhan akan mempermudah jalan hidupmu nak" #ibukekoncoku

Datang dan pergi begitu saja

Tinggal cara kita melihat
Menilai keadaan
Ada atau tidak adanya hanya bagian kecil ruang di hati kita

Sejauh dan seberat apapun itu hanya masalah jarak, sisanya adalah ambisi pribadi, Dia tak salah, kita saja yang malas menghisab diri.

Sudah itu saja, Mundak gumoh

Aku percaya setiap detik kematian menyapa
Aku percaya kehidupan tak akan selamanya,

Tapi samar dalam keraguan,
Aku tak percaya pada diriku
Aku tak percaya pada lakuku
Aku tak percaya pada hatiku

Sujudku, hanya bertumpu
Sholatku, hanya berjibaku dalam raga
Agamaku hanya simbol

Kesombongan kesombongan menyapa, memercik rayu,
Membongkar jasad yang sudah busuk
Menanamkan keindahan fana
Kepuasaan yang hanya selesai dimata

Keangkuhan datang berkibar, panji kehidupan anti kritik
Sosial mengerucut, runcing tajam menerka kemanusiaan

Kumbang jalan, dan setetes embun cahaya di pucuk mawar

Malang, 14 September 2016

Unknown

Bila tiba saatnya nanti,
Aku ingin kau yang disampingku
Meniti jalan panjang yang kita rentangkan
Tekuk lututku
Biarkan aku bersujud bersamamu

Labels: 0 comments | | edit post