Unknown

KADER RAKJAT


1.   SIAPAKAH KADER RAKJAT ITU?
KADER Rakjat adalah orang yang mngabdikan dirinya untuk tujuan-tujuan perdjuangan Rakjat untuk merebut keadilan dan kedaulatannya. Kader Rakjat wajib berasal dari Rakjat sendiri. Agar semangat dan gerak langkah perjuangannya tetap berdiri atas dasar kepentingan dan kebutuhan rakjat.
     Seorang kader Rakjat, selalu mengerahkan segala pikiran, pikiran, perasaannya dan tindakannya untuk perjuangan Rakjat. Hal ini tidaklah mudah, karena masing-masing  kader seringkali membawa pikiran, perasaan dan tindakan yang didasari kepentingannya sendiri dan melupakan kepentingan Rakjat secara umum.
     Jadi, terdapat pertentangan antara kepentingan perdjuangan         Rakjat dengan kepentingan diri sendiri. Menghadapi pertentangan tersebut setiap kader dituntut untuk mengubah danmenyadarkan dirinya sendiri menunu pikiran, perasaan dan tindakan yang mementingkan Perdjuangan Rakjat.
Beberapa hal dan cara yang bisa dilakukan untuk merubah diri dan mencapai kesadaran sifat-sifat dasar seorang kader, diantaranya adalah :
˜    Sungguh-sunguh, hati-hati  dan semangat dalam perjuangan.
˜    Bersedia menghadapi dan tanpa rasa takut menaggung resiko. Termasuk resiko perdjuangan dan penderitaan.
˜    Bersatu dengan kehangatan perjuangan bersama kader Rakjat lainnya. Karena perdjuangan seorang kader bukan seperti mesin, jadi dia harus berkawan dengan kader yang lain, agar tetap menjadi manusia seutuhnya.
˜    Menerima dengan terbuka dan lapang dada ketika ada kritik dari kawan dan selalu siap memperbaiki diri sendiri.
˜    Jujur dalam bekerja bersama kawan. Sebab tanpa kejujuran, seorang kader tidak akan dipercayai oleh kawan seperdjuangannya dan massa Rakjat.
˜    Punya rasa humor. Karena dengan rasa humor, seorang kader tidak akn tenggelam dalam masalah “getir-pahit kehidupan” yang dialami.
˜    Punya banyak akal “inovativ-kreatif” kemampuan untuk daya merubah atau melakukan perubahan yang tinggi.
˜    Bersikap rendah hati terhadap massa Rakjat. Tidak menyombongkan diri dan mampu bekerja bersama kawan dan massa Rakjat.




2.   APA YANG DIHADAPI OLEH KADER RAKJAT

˜    TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Seorang kader bisa menghargai sepenuhnya tugas dan tanggungjawab dalam perdjuangan. Ia mengetahui bahwa tugas dan tanggung jawabnya merupakan bagian dari cita-cita mulia dan luhur untuk membangun kebangkitan kekuatan Rakjat, memerdekakan diri dari penindasan dan penghisapan. Dengan demikian, ia akan selalu bertindak mendahulukan kepentingan perdjuangan rakjat diatas kepentingan pribadi.
Seorang kader memeperlakukan tugasdan tanggung jawabnya dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. Selalu siap sedia berkorban dan menerima tugas dan tanggung jawab yang dibutuhkan demi kemajuan perjuangan.

˜    RESIKO PERJUANGAN
Seorang kader menerima kenyataan obyektif bahwa pengorbanan dan penderitaan tidaklah dapatdihindarkan dalam perjuangan, tetapi untuk seorangkader yang memang sadar bahwa ini adalah tugas mulia dan luhur untuk mencapaicita-cita, maka ia akan selalu menikmatinya dan menjadikannya sebuah nilai proses belajar. Itu merupakan ciri alamiah dalam pekerjaan suatu perjuangan melawan kaum penindas dan ketidakadilan yang dilami oleh Rakjat, yang terus melakukan penghisapan tanpa kenal rasa kemanusiaan. Maka seorangkader selalu siap dan sadar resiko apa yang akan dihadapinya, demi tercapainya perjuangan membebaskan, memerdekakan rakjat untuk mencapai keadilandan kesejahteraan.
Keberanian seorangkader bukanlah keberanian yang membabi buta. Tetapi keberanian penuh kesadaran. Tentu, ia akan menghidarkan sejauh mungkin pengorbanan dan penderitaan yangtidak perlu.

˜    MASSA RAKJAT
Massa Rakjat adalah bagian yang tak terpisahkan dalam melakukan perdjuangandan ini merupakan andalan yangutamauntuk mencapai tujuan perdjuangan. Dalam proses perdjuangan seorang kader harus percaya bahwa massa rakjat merupakan kekuatan besar yang tidak bisa digantikan oleh kekuatan apapun. Massa Rakjat yang mengalami penderitaan, penindasan, penghisapan, ketidakadilan. Maka massalah, yang seharusnya bangkit melawan penindasan dan pemerasan.



˜    KAWAN
Seorang kader selalu bersatu dan punya rasa kesetia kawanan yang tinggi dengan kader yang lainnya. Ia selalu menghargai, mencintai, tenggang rasa dan selalu memikirkan kawannya. Bahkan, pada kader perjuangan lain yang tidak iakenal sekalipun. Ia membantu setiap kawannya, ikut membantu menyelesaiakan masalah kawannya, baik msalah msalah perdjuangan maupun masalah pribadi. Ia membantu dan memberikan dukungan kepada kawannya dalam menempa diri menjadi kader sejati. Sehingga penderitaan dan kebahagiaan kawannya adalah kebahagiaan dan penderitaan dirinya.

3.   PENDIDIKAN BAGI KADER
Pendidikan merupakan tugas penting bagi kader. Karena perdjuangan Rakjat haruslah perdjuangan yang disadari. Sangatlah berbahaya, kalau perdjuangan mengandalkan peasaan saja. Setiap langkah kader perlu didasarkan atas kesadaran bahwa apa yang dilakukannya merupakan kebutuhan perdjuangan.
Dengan pendidikan, kita dapat menentukan apa yang hendak dilakukan, merancang strategi, taktik merumuskan rencana dan cara-cara memenuhi kebutuhan perdjuangan. Jadi pendidikan memberikan pedoman bagi perdjuangan.
Pendidikan Seorang kader dapat diwujudkan secara berkelompok, seperti melalui diskusi, kursus, latihan; atau secara pribadi, seperti melalui membaca, pemikiran dan penyelidikan “inestigasi sosial”. Namun dianatar semua itu, pendidikan yang paling utamadan mulia nilainya adalah PRAKTEK. Karenadengan mempraktekkan suatu sikap dan tindakan maka banyak pelajaran tentang apa saja yang benar dan salah, apa yang berhasil dan kurang berhasil, serta apa yang tercapaidan tidak.

4.   ISI PENDIDIKAN KADER
˜    MENGENALI MASALAH-MASALAH PERJUANGAN
Bagi seorang kader Rakjat, isi pendidikan yang terpenting adalah mengenali masalah-masalah terpenting perjuangan rakyat. Hal ini terpenting, karena didalamnya terdapat pemikiran mengapa perdjuangan menjadi pilihan pokok saat ini; juga mengetahui “apa akar penyebab” masalah rakjat; siapa musuh-musuh atau lawan-lawan rakjat; siapa kawan-kawan rakjat; dan berapa kekuatan rakjat yang dimiliki; apa saja kelemahannya; bagaimana peluangnya; dan apa saja ancamannya?
Pendidikan tentang masalah-masalah perdjuangan rakjat, akan membekali kader rakjat; mana-mana gagasan perdjuangan yang palsu dan mana-mana gagasan perdjuangan yang sedjati.


˜    MELAKUKAN ANALISA SOSIAL
Analisa adalah mencari tahu sebab-sebab pokok masalah rakjat dan pemecahannya. Analisa sosial adalah bagian terpenting dalam pendidikan, karena melalui pendidikan analisa sosial, kader akan mengetahui akar-akar penyebab persoalan rakjat.

˜    MENGANALISA  TERUS MENERUS “BER-DIALEKTIKA”
Apa semua hal yang berubah? ?Ya.  Tanpa pengecualian semua hal berubah dan terus menerus berubah “berkembang”. Kita tidak dapat memikirkan segala sesuatu akan berakhir atau sempurna tanpa berubah lagi. Apabila kita melihat sekeliling alam dan masyarakat, kita melihat segala sesuatu –juga manusia tentunya- terus menerus berubah “perilaku, budaya dan peradabannya”. Kita bisa saksikan bahwa kondisi sosial itu pasti akan mengalami perubahan, meskipun aa yang perubahannya lambat “evolusi”, ada juga yang berubah secara mendasar dan berlangsung total “REVOLUSI”.

˜    MELAKUKAN PENYELIDIKAN
Penyelidikan adalah modal analisa. Penyelidikan merupakan bagian ari pendidikan kader. Ada dua jenis penyelidikan yang biasa dilakukan :
1.     Penyelidikan tentang pekerjaan
2.     Penyelidikan tentang keadaan

Penyelidikan tentang pekerjaan merupakan bagian anlisa untuk memperjelas rencana-rencana dan program-program. Contoh penyelidikan pekerjaan adalah peyelidikan tentang apa saja yang telah dilakukan oleh seorang kader dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya.  Hal ini ditujukan untuk mengetahui apa saja yangharus diperbaiki, dievaluasi mana yang berhasil dan belum, sehingga tindakan kader bisa semakin maju.
Sedangkan penyelidikan tentang keadaan merupakan awal dari analisa terhadap keadaan rakjat. Contoh penyelidikan terhadap keadaan tentang perbandingan “kekuatan-kelemahan-Peluang-ancaman” perbandingan yang dimiliki rakjat dan dimiliki musuh-musuh atau lawannya rakjat.


˜    MEMBUAT PENILAIAN
Menilai adalah menyimpulkan pengalaman yang baik (positif) dan yang buruk (negatif) untuk mengambil pelajaran dan pedoman dalam perjuangan. Penilaian yang kita hasilkan dari penyelidikan terhadap pekerjaan kader merupakan pelajaran umum yang menuntun perjuangan.
Contoh dalam hal ini adalah pengalaman kader bersama-sama massa rakjat melakukan aksi-aksi akan menilai tentang hal-hal sebagai berikut :
1.   Kemajuan perjuangan, gagasan pikiran dan keadaan yang memimpin perjuangan.
2.   Kekuatan, ketrampilan, kelemahan dan kesalahan utama yang ada dalam perdjuangan.
3.   Syarat-syarat untuk melaksanakan tugas-tugas, agar mencapai keberhasilan aksi.
Sebab menilai merupakan bagian penting dari pendidikan kader. Dengan menilai, kita belajar lebih maju lagi dari nilai proses belajar dan pengalaman yang sudah dilalui.

˜  MELAKUKAN KRITIK OTO KRITIK
Kelemahan dan kesalahan merupakan kejadian biasa dalam perjuangan, biasanya kelemahan dan kesalahan merupakan hasil dari pikiran, perasaan dan tindakan  yang salah, yang dilakukan oleh seorang kader.
Seorang kader yang militan harus selalu siap mengkritik kelemahan dan kesalahannya sendiri. Ia selalu terbuka terhadap kritik dan selalu berusaha menyajikan yang benar dan baik bagi rakjat. Ia tidak menolak atau ragu-ragu untuk memeprbaiki kelemahan dan kesalahan. Ia selalu siap untuk mengubah diri demi kelanjutan perjuangan Rakjat.


















TENTANG AGITASI DAN
 PROPAGANDA (AGITPROP)


˜    AGITASI

adalah upaya untuk mempengaruhi dan menyebarkan pemahaman, keyakinan dengan cara-cara yang terorganisir. Baik kepada perseorangan (dari pintu ke pintu, di muka umum, di mimbar, di panggung, diforum seminar, diskusi, dst). Seorang Agitator (sebutan bagi orang yang bisa melakukan agitasi) harus paham dengan apa yang sedang disebarkan, bahasanya mudah dimengerti, bisa luwes dalam segala kondisi dan selalu berusaha untuk memenangkan pengaruh dalam menanamkan pemahaman.


˜   PROPAGANDA

Apakah propaganda merupakan penyebar kebohongan? Biasanya propaganda sering dihubung-hubungkan dengan penyebaran fitnah, membesar-besarkan segala kejadian/berita. Propaganda adalah “tipu muslihat”. Demikian umumnya komentar orang ketika mereka membaca sebuah artikel dikoran, majalah, sebuah buku atau menonton film yang tampaknya menjadi sesuatu yang benar-benar mengusik pikiran dan keyakinan mereka selama ini.
Propaganda dalam kamus Webster, didefinisikan sebagai Suatu metode (cara) menyebarluaskan program-program perdjuangan, prinsip-prinsip, baik yang bersifat religius maupun sekuler dengan usaha yang terorganisir. Dengan harapan  untuk mendapatkan dukungan secara luas dari massa atau semua kelompok maupun perorangan.

˜    TUJUAN UMUM PROPAGANDA

1.     Untuk merubah nilai-nilai yang negatif, terbelakang, kepercayaan pada sikap-sikap yang telah ditanamkan diantara rakyat oleh sistem pendidikan, media massa dan lembaga kekuasaan lainnya yang anti rakyat dan demokrasi di negeri ini.
2.     Untuk melibatkan dan memobilisasi sebanyak-banyaknya kelompok dan massa dalam gerakan yang bekerja untuk tegaknya kemandirian, demokrasi dan kedaulatan rakyat yang berpegang pada keadilan dan kesejahteran.

˜  PRINSIP-PRINSIP DASAR PROPAGANDA

1.     Garis Politik/Ideologi
2.     Penggunaan isyu-isyu
3.     Bentuk dan cara yang berbeda. Hal ini biasanya menggunakan cara-cara tertulis, lisan, ludruk, drama, wayang, teater atau happening art dan visualisasi lain untuk membawa pesan-pesan kepada massa. Anggapan umum bahwa hanya mereka yang menjadi seorang penulis yang baik dapat menjadi anggota komite atau satuan khusus propaganda, harus mulai dari sekarang kita singkirkan jauh-jauh. Ahli pidato, artis, pelajar, mahasiswa, petani, buruh, kaum miskin kota dan semuanya, dapat menjai seorang propagandis sebaik seorang penulis. Apa yang diperlukan untuk menjadi seorang propagandis adalah kebiasaan dan latihan praktek dilapangan dan memahami betul syarat-syaratnya.

˜  SYARAT-SYARAT PROPAGANDA

  1. Bahasa yang populer (umum, mudah dikenal, akrab ditelinga, dll)
  2. Kejujuran
  3. Sebut contoh yang konkrit (jelas/berdasarkan fakta)
  4. Tampilkan isyu yang hangat
  5. dll.

˜  BERBAGAI BENTUK PROPAGANDA

1.     Bentuk Tulisan. Dalam golongan ini temasuk selebaran, spanduk, baliho, pernyataan pers, surat tulisan atau news letter, bulletin, journal, majalah dan koran. Selebaran mungkin yang paling umum yang biasanya digunakan, lebih-lebih pada isyu yang lagi hangat-hangatnya.
2.     Bentuk Lisan. Berbicara atau berpidato di simposium, demonstrasi diacara mimbar bebas, atau kampanye dari kelas ke kelas, didalam kendaraan umum, atau hanya dilaog antar orang per orang dengan sanak famili, kawan-kawan sekelas atau kawan-kawan serumah adalah termasuk contoh dalam propaganda. Dan sebagai alternatif lain saat ini adalah dengan menggunakan musik dan lagu adalah salah satu bahasa penyampaian pesan yang bisa diterima oleh semua golongan.
3.     Bentuk Teater atau Happening Art. Mengadakan pertunjukan drama, operet atau sejenisnya di panggung maupun dijalan, adalah salah satu bentuk alat paling efektif untuk membangkitkan semangat massa.
4.     Bentuk Visual. Bisa poster, stiker, tulisan ditembok-tembok (graffity), adalah beberapa usaha yang termasuk didalam golongan ini.


“ DENGAN MEMULAI PRAKTEK MAKA PENGALAMAN
DAN PELAJARAN DAPAT DIPELAJARI “

TENTANG AKSI



ARTI AKSI

Aksi adalah suatu gerakan perlawanan. Aksi merupakan salahsatu alternatif pintu pembuka perubahan nasib Rakjat Indonesia. Adapun perubahan nasib Rakjat Indonesia merupakan puncak puncak dari selurh aksi yang dilakukan oleh Rakjat Indonesia. Hal ini bisa dimulai dari aksi yang terkecil hingga yang membesar. Dari aksi yang asal-salan hingga matang. Dari aksi yang trpisah-pisah menjadi aksi yang terpimpinDari aksi lokasl hingga aksi Nasional dan Intrnasional. Maka setiap aksi apapun adalah penting. Semua aski memberikan andil bagi perubahan nasib Rakjat Indonesia.
Aksi dan perubahan nasib Rakjat Indonesia merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dan tidak bisa di pisah-pisahkan, tengoklah ketika kita berada di cengkeraman Imperialis-Kolonial Belanda dan penjajah yang lain, Ketika terancam dari Dari Demokrasi terpimpin Orde Lama, maupun di bawah tekanan dan paksaan rejim fasis otoritarianisme Orde Baru. Perubahan nasib Rakjat Indonesia tidak mungkin terjadi tanpa adanya aksi-aksi. Sebaliknya aksi-aksi akan kurang optimal dan kurang berarti bila tidak diarahkan menuju kearah perubahan nasib Rakjat Indonesia.
Seorang kader Rakjat harus mempunyai pandangan dan sikap yang tepat terhadap setiap aksi. Aksi dilakukan bukan hanya untuk mencapai tujuan praktis, tetapi juga untuk mencapai strategi perubahan nasib Rakjat Indonesia. Aksi-aksi kecil untuk memenuhi kebutuhan praktis harus dilakukan dalam semangat sebagai latihan dan permualaan sebuah proses perjuangan, serta persiapan untuk mematangkan perubahan nasib Rakjat Indonesia.
Aksi-aksi tersebut juga merupakan ukuran keadaan, baik keadaan politik umum maupun keadaan lawan dan keadaan kekuatan sendiri yang melakukan aksi. Terus berpikir dan berusaha supaya suatu aksi itu menjadi sebuah kekuatan untuk meraih kemenangan dan berhasil adalah penting. Tapi yang lebih penting dan mutlak adalah terlaksananya aksi itu sendiri.

 

JENIS, TINGKATAN DAN SYARAT-SYARAT AKSI


Aksi mempunyai jenis, tingkatan dan syarat-syarat. Melakukan aksi harus memperhatikan jenis, tingkatan dan syarat-syaratnya. Harus juga memperhatikan hubungannya dengan keadaan obyektif yang ada, karena tanpa memperhatikan itu, aksi bisa tidak sesuai dengan realitas atau kenyataan yang ada.


JENIS-JENIS AKSI

Jenis aksi pada pokoknya ada dua macam, yaitu aksi politik dan aksi sosial-ekonomi dan budaya
ó  Aksi Politik
Aksi politik merupakan aksi yang paling tinggi atau berat. Tinggi dalam arti kualitasnya dan berat dalam arti resikonya. Karena aksi politik itu langsung berhadapan dengan kekuasaan negara, seperti aksi menuntut pemecatan dan penggantian pejabat pemerintah yang melakukan korupsi, menolak hutang luar negeri, aksi menuntut mengusir Bank Dunia, IMF maupun CGI dari indonesia. Atau aksi politik yang berhubungan dengan menuntut dibatalkan dan digantinya sebuah peraturan pemerintah yang merugikan Rakjat Indonesia, menentang keputusan politik dan tindakan-tindakan pemerintah yang merugikan Rakjat Indonesia dan sebagainya.
Terhadap aksi yang demikian, pemerintah tentau tidak akan bersikap diam, karena langsung menjadi sasaran. Pemerintah tentu mengambil sikap. Menerima dan memenuhi tuntutan massa aksi atau menolak tuntutan dan merepresif atau bahkan memberangus aksi yang dilakukan samapi pada akar kekuatan peserta aksi.

ó  Aksi Sosial-Ekonomi-Budaya
Aksi sosial-ekonomi-budaya adalah aksi yang langsung menyangkut kepentingan sosial-ekonomi-budaya bagi mereka yang melakukan aksi. Dengan begitu, aksi sosial-ekonomi-budaya adalah aksi yang langsung dan konkret. Artinya orang-orang yang melakukan aksi sosial-ekonomi-budaya bisa secara langsung menerima dan dapat langsung merasakan hasil kemenangan aksi mereka.
Contohnya adalah aksi penolakan terhadap penarikan subsidi Rakjat di sektor, pendidikan, kesehatan dan transportasi. Dimana seringkali ketika kebijakan itu diterapkan pemerintah maka kejadian yang mengiringinya adalah biaya sekolah mahal, biaya berobat juga mahal dan ongkos transportasi dan bahanbakarnya juga akan ituk melonjak harganya. Ataupun aksi untuk meminta diturunkannya harga-harga sembako dan kebutuhan rakjat sehari-hari.


TINGKATAN AKSI

Aksi mempunyai tingkatan dari yang paling ringan sampai menuju yang paling berat. Proses aksi bisa dimulai dari bertanya, usul, protes, menuntut, menentang dan akhirnya sampai pada perlawanan secara terbuka.


SYARAT-SYARAT AKSI

ó  Motifnya (alasannya) Jelas, artinya adalah alasannya atau yang melatar belakangi mengapa aksi itu harus dilakukan
ó  Tuntutannya obyektif, artinya tuntutannya wajar dan berdasarkan kebutuhan Rakjat.
ó  Sasarannya Tepat, artinya aksi ditujukan langsung kepada persoalan yang nyata dan kepada instansi atau pihak sasaran yang memang harus bertanggungjawab.
ó  Dipahami (disadari) dan didukung massa yang berkepentingan, artinya massa yang berkepentingan benar-benar merasa mempunyai kepentingan yang sama dan mengetahui persoalannya.
ó  Dapat menarik dukungan (kerjasama) dengan kelompok lain, artinya masssa atau kelompok lain dapat memahami bahkan membantu dan bergabung dalam aksi yang kita lakukan.
ó  Persiapan cukup atau ada manajemen aksi yang baik, artinya aksi yang dilakukan dengan penuh perhitungan. Persiapan yang ada meliputi perlengkapan aksi, sasaran aksi, target, dimana tempat berkumpul sebelum berangkat, sampai kapan aksi dilakukan, bagaimana di perjalanan ketika dihadang aparat keamanan, bagaimana kesiapan fisik dan mental massa aksi.
ó  Keberanian sudah timbul, artinya ada makna yang bisa diambil jika aksi ini dilakukan bahwa massa Rakjat yang berkepentingan sudah berani untuk bangkit melawan dan melakukan aksi untuk menuntut haknya.


KUWALITAS AKSI

Kuwalitas sebuah aksi rakjat ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut :
ó  Ada Pembagian Peran yang jelas, artinya sejak mulai dari koordinator aksi, kordinator lapangan, tim negosiator, humas (juru bicara) ketika ada wawancara dengan wartawan, tim perlengkapan, logistik, acara, dan tim advokasi, sudah terbagi sampai jelas semua. Hal ini menjadi penting untuk saling berbagi dalam sebuah proses perjuangan.

ó  Terpimpin, bahwa aksi yang dilakukan ini memang didasari oleh sebuah kondisi nyata yang merebut keadilan rakjat, maka dalam berjuangpun pasti harus ada yang mengkomando dan dijadikan pijakan untuk mengambil sikap ketika melakukan aksi.


ó  Di ikuti oleh massa aksi yang solid, artinya adalah jumlah massa sedikit mapaun besar tidak jadi masalah, asal aksi yang dilakukan benar-benar solid dalam satu tekad, satu tujuan dan satu komando. Meski tidak memungkiri jumlah aksi yang besar kadang menjadi perhitungan tersendiri oleh pihak musuh atau lawan-lawan rakjat.

ó  Mencapai Target yang direncanakan, bahwa sewaktu memeprsiapkan aksi ini target memang bisa dijadikan ukuran khusus dengan pertimbangan target yang ditentukan dalam penentuannya sesuai dengan beberapa hal sebagai berikut :
Ø   Realistis, adalah suatu penentuan target yang sesuai dengan kekuatan aksi yang dimiliki oleh organisasi.
Ø   Menantang, bahwa dengan menentukan target aksi yang menantang  maka massa seringkali lebih bersemangat.
Ø   Berbatas waktu, bahwa target memang harus berbatas waktu. Karena bila aksi terlalu panjang maka massa bisa kelelahan dan untuk aksi selanjutnya mereka akan merasa kapok, tau bahkan bisa bosan. Dan untuk aksi selanjutnya bisa menjadi tidak ikut
Ø   Terukur khusus, target aksi haru terukur. Karena itu suatu aksi harus menentukan target khususnya. Jangan dibuat umum.
Ø   Bermakna, target aksi harus bermakna bagi perugahan nasib kaum yang diperjuangkan.

ó  Atraktif – Inovatif dan Kreatif, kalau memang aksi itu ditujukan untuk membangun opini publik, maka salah satu laternatif jalan yang bisa ditempuh adalah dengan merancang sebuah kemasan aksi yang lain daripada yang lain yang pernah dilakukan oleh massa aksi lainnya. Hal ini menjadi perlu karena mengingat psikologi media dalam mencari daya tarik kadang juga tidak bisa kita duga, sehingga lebih baik kita yang merancang sesuatu yang kreatif dan atraktif dalam sebuah aksi. Hal ini bisa lewat bentuk aksi secara fisik, maupun pada perlengkapan atau atribut aksi yang akan dibawa.


KEKUATAN-KEKUATAN AKSI
Dalam aksi yang disiapkan dan dipimpin secara baik, massa aksi akan bergerak dengan kekuatan pelopor didepan dan kekuatan inti ditengah-tengah kekuatan basis yang mendukung dan membentenginya.
ó  Kekuatan Basis
Kekuatan basis adalah kekuatan pokok dan sandaran yang menentukan akhir kalah – menangnya aksi. Itu adalah seluruh kekuatan massa aksi.
ó  Kekuatan Pelopor
Kekuatan Pelopor adalah kekuatan penting. Itu adalah sebagian dari kekuatan massa yang tampil paling berani menghadapi resiko dan memikul akibat aksi bila terjadi hal-hal yang buruk “chaos dengan aparat keamanan mupun massa tandingan, misalnya”. Kekuatan pelopor perlu untuk memulai aksi, menarik kerjasama kelompok lain dan mendorong aksi hingga maju.

ó  Kekuatan Inti
Kekuatan Inti adalah kekuatan penegak dan poros. Itu adalah sebagian dari massa kekuatan basis yang tampil paling teguh dan tangguh dalam menghadapi pukulan, serta paling militan dan ulet mengahdapi kesulitan.

ó  Kekuatan pendukung
Kekuatan pendukung aksi merupakan simpatisan yang berasal dari kelompok lain. Mereka simpati karena ada bagian kepentingan mereka yang terwakili dalam aksi yang dilakukan.


EVALUASI DAN REFLEKSI


Sesudah aksi, massa/kelompok aksi harus berkumpul dan membuat penilaian dari apa yang terjadibaik atau buruk pada aksi yang telah dilakukan. Ini merupakan peninjauan atas langkah-langkah yang dilakukan.

  1. Aksi merupakan bahan mentah untuk penilaian. Beberapa pertanyaan yang harus dijawab adalah :
˜   Apakah persiapan kita sudah cukup matang?
˜   Apakah kita bertemu dengan orang yang tepat?
˜   Apakah kita memerlukan ijin yang diperlukan untuk bergerak?
˜   Apakah kita tepat pada waktunya?
˜   Apakah gerakan kita tertib?
˜   Apakah pemimpin kita siap untuk berbicara?
˜   Apakah tuntutan kita jelas dan masuk akal?
˜   Apakah kita cukup memiliki orang-orang (team dan peserta aksi)


  1. Apa yang kita pelajari? Apakah kita mempelajari segala sesuatu tentang bagaiana sistem yang ada bekerja? Tentang nilai kekuatan kita? Tentang kelemahan kita?

Kemudian Refleksi merupakan saat untuk melihat nilai-nilai positif yang sedang kita upayakan dibangun dalam organisasi (kelompok). Ia bersangkutan dengan soal pengorbanan, keteguhan, pembangunan masyarakat, peranan pemimpin dan kekuasaan, harkat kemerdekaan dan demokrasi.


RENCANA TINDAK LANJUT

˜   Jelas
˜   Terukur
˜   Mungkin
˜   Layak/rasional
˜   Punya batas waktu



Labels: | edit post
0 Responses

Post a Comment