Unknown
Begitu sederhana saat kita mampu untuk berjalan dari yang kita bayangkan, dibalik cerita tentang sebuah angan, pasti di ujungnya ada cahaya, cahaya yang akan menyinari kita selamanya, selama kita masih percaya dan bersyukur dengan segala karunianya,
Unknown
andai boleh meminta dg kelancangan tanpa pikiran yang logis, Aku akan meminta untuk mengambil sisa kesabaran ini, akan Aku gantikan dg ego sentris yang tak seorang pun mengerti kenapa Aku harus ada
tak berurusan dg dosa, cita, cinta,
Unknown
Kau tak akan mengerti, aku telah menyerahkan nyawa ini pada.Nya
bukanya setiap waktuku ada iringan takdir yang membawa maut, tak sedikitpun berjalan tanpa terarah, acapkali waktulah yang menyingkirkanya dari jalan ini,
suatu kemerdekaan akan terasa ringan, ketiga raga ini telah menyampaikan risalahnya padahal yang bisa membuatnya mengerti, tidak semua yang datang diterima dg hati, melainkan dengan pedang di tangan, dan logika yang matang,,

Fassabih bismirobbikal Adhim, fa kultu, hut biyadika, min haisu la yahtasib.
Unknown
hati dimana engkau berdiri? kenapa engkau selalu mengalah, tak terbayarkan dg apapun kekalahan ini, terlebih saat kau bersekongkol dengan akal untuk membunuh jiwaku, 
Lantas, dg siapa lagi aku harus bersandar? saat kehidupan mulai sulit untuk aku fahami, tinggalkan aku sendiri dalam bayang kenabian, dan bukan pada penghambaan yang mengharuskan aku menuruti semua tentang egoismu, 
kita akan tahu, wahai hati dan akal, siapa yang akan menang dalam pertandingan ini, siapa yang paling tangguh untuk membawa diriku pada Tuhanku
Unknown
Hehm,,,, 

tak ada lagi 

dalam bayang semu, kadang Aku harus membuka pintu, dan kadang Aku harus diam dg kesaksian ini 

Tak seberapa bila di banding dengan semua yang terjadi, hanya kadang kehidupan ini masih indah untuk dinikmati ,