Unknown

Bila hari ini kau membuat racun tentang rindu-rindu itu,
Biarkan aku meneguknya sampai hilang dahagaku
Dan biarkan residu racun mengendap penuh sesak di rongga dada
Walaupun akhirnya aku mati
Biar, biarkan saja,
Aku rela mati dalam kerinduan kepadamu

Unknown

Aku tak penemukanmu di jalan lurusku
Mengagumi mu, ah sebatas angan
Di jalan yang terjal dan langkah gontai
Tetap saja kau tujuanku
Biar, biar saja rintangan menghadang
Rinduku tak berujung
Bersamamu tetap aku merindu

Sebagai rasa yg tak sempurna
Biar aku tetap disini
Sampai senja kembali
Kau tetap tak bergeming

Unknown

menari dan bernyanyilah, mengiringi berjalan begtu cepatnya sang waktu,
mencekik, menginjak, menertawaiku, dan kadang hanya diam melihat langkahku,
mungkin tak seperti yangku bayangkan, tapi ini realita untuk harus siap segalanya,
tak akan berlalu ketika kita hanya diam dan membisu,
nikmati rasa ini, walau kadang terasa menyesakan dada dan menumpahkan air mata.
manakala ada dunia lain, tapi bukan untuk kita lewati, tapi pada siapakah kita harus berpangku dan mengadu? kalau bukan hanya padaNya?
semua berjalan melewati deretan takdir yang sudah kita lalui, memberikan riak@ memori yang tak akan pernah tergantai, andai langit mengerti, bahwa ini adalah jalan indah yang diberi,
tanpa ragu, pasti ada jalan untuk menuju Ridho,Mu...

Tuhan,,,

dalam sepiku, dalam hampaku, dalam semua duniaku, Engkau selalu memberikan jawaban yang terindah dalam hidupku,

sebatas yang aku tau akn semua keyakinan yang tertanam dalam jiwa ini, sepenuhnya tiada pengingkaran akan semua kehendakmu,

saksikan, bahwa aku hari ini melanjutkan duniaku,

sadar dengan semua kekurangan dan segala keterbatasan yang aku miliki, kembali lagi hal yang sangat membuat aku menyimpulkan senyumku,

kenapa dengan hal itu aku harus memulai segalanya dengan bahasa yang tidak aku mengerti, bahasa-Mu begitu indah untuk aku mengerti dan aku pahami,  yang pasti aku percaya setiap usahaku untuk selalu mendatangkan kebahagian kepada semua yang aku tau,

aku tau, Engkau selalu menghadirkan kebahagiaan tanpa batas dihidupku, menghadirkan banyak warna yang tidak aku tau abstraknya,

Engkau ciptakan, dirinya, dia, mereka, begitu indah, la roibafih,,,

bila berkenan, izinkanlah aku menjadi hambamu yang bisa selalu memberikan kebahagiaan kepada semua, tanpa ada rasa sakit maupun kecewa,

jika hadirnya adalah anugrah yang engkau berikan, tunjukanlah jalan terindah itu untuk mendapatkan ridhomu, tidak ada lagi yang tersakiti, maupun menyakiti,

setiap bahagiaku, senoga selama itu adalah ridho-Mu,,,

Menyelam dan terdiam, menahan detak jantung untuk berdetak,
lewati malam ini dengan lukisan akdir yang semu,
kenyataanku, tak berujung pada nilai yang aku tawarkan.
melainkan pada jalan yang telah digariskan,

kalau boleh, aku merangkai takdir,
akan aku selipkan titik kematian dalam setiap waktuku,
biar aku sadar kalau aku hidup tak seelamnya.
hingga ingkarku tak berlarut terhadap anugrahmu,

yang lain aku bisa, untuk menertawakan sekian banyak jakan
mungkin lain waktu akan sedih hingga hati kelu untuk merasakanya,
'dimana saja saat bintang tak menemukan jalanya untuk bersinar, maka yang ada hanyalah sebuah harapan untuk meniptakan gaksi baru, yang akan memberikan dunia yang baru juga,

hari ke-35'

sedikit rasa yang bisa aku mengerti, bukan sekedar pelampiasan,, disaat semua menjadi sepi dan hampa, penyesalan membawa luka derita, yang mendera sejuta asa yang mulai bicara,,,

kini aku menerima semua takdir ini dengan hati yang luka, biar kutuliskan kehancuran semu dihatiku, sehingga duniaku menjadi hampa dan penuh dengan samudra cinta yang mulai mengering olehnya,,,

sadar dalam setiap keharusan dan kesempatan yang ada, akupun memahami perjalanan ini sangat dangkal, walaupun begitu air akan tetap membuat basah,,,

terbang bersama tangan yang terikat,,,,

Unknown

hari ke-32'

siapa yang berjalan melewati awan yang mendung disanubari, benebar sejuta rasa, mungkin berbeda dan mungkin aku sama, selama itu aku harus tetap mempertahankan kejujuran yang ada, walau lebay menyertai sederatan rasa malu yang menggerutu dengan hasil yang tak menentu, kucoba bertahan tanpa perubahan dijiwa yang hampa,

kini aku harus menyadari desitiap tindakan dan pristiwa yang selalu membuatku tertawa dengan segala resiko dan mungkin ini hanyalah kesempatan dan kemauan untuk tidak menyerah dan pasrah...

biarlah angin selalu berhembus, menebar sejuta senyum merona dijiwa, aku akan berjalan dibawahnya menikmati indahnya ketakutan yang nyata,

ahirnya, inilah sebuah hal yang mungkin bisa saja ditolak oleh logika,,

hari ke-31'

aku pun ingin membuat kesedihan dihidupku, aku inghin rasakan kesedihan yang tidak pernah bersandar dihatiku,, mungkin hanya dengan dia aku bisa merasakan kesedihan, tapi apakah harus aku tambatkan hidupku hanya untuk menjaga agar aku tetap bersantai disegala hari dan ruangku, aku tak mau menyadari bahwasanya hidup itu kadang tidak menyenangkan,,

sengaja, ataukah emang itulah kamu yang sesungguhnya?

hanya sekejab kuberdiri diatas kepedulian yang teracuhkan oleh manisnya kata yang seringkali muncul di ingatanku, saat mengatakan begini dan begitu, dan ternyata adalah seperti itu,

semakin sulit untuk mamanjakan keinginan menulis sejuta kesedihan, ataukah bahagia yang terlihat sangat dangkal dan acuh,,,

tuhan, akupun ingin bahagia,,, mungkin tidak bersama dia,,

Bagaimana perubahan mu seiring dengan berjalannya waktu?

Bolehlah sesekali kita kembali menengok masa lalu
Melihatnya dengan kesungguhan
Melihatnya dengan obyektif
Memproyeksikan diri sebagai entitas yang layak kita mintai pertanggungjawaban

Dalam diri kita sudah ada nilai, peraturan, dan tatanan
Sudah berapa kali kita melanggar
Dan berapa banyak standar ganda yang kita pakai

Apakah hari ini terlalu manja?
Ataukah sudah ketat kah kita mendisiplinkan diri?

Atau jangan2 yang berubah hanya waktu, tampilan? Dan jiwa kita tetap sama?

Semoga pagi selalu membawa kedamaian kepada jiwa jiwa yang penuh dengan tanda tanya

Unknown

Bila masih terbayang di angan
Wajahmu mengekang dalam diam
Diantara tumpukan asa yang ku penggal
Tak perlu tau bagaima caraku meminta
Atau hanya mengagumu dalam hampa

Sekalipun aku tau ini adalah fana
Sejatinya aku percaya dengan tinta
Yang menulis setiap lembaran kenangan yang ada
Dan menyimpanya di kepeketan senja

Wahai langit, sampaikan salamku
Rindu ini menyatu dalam sendu
Hanya ratapan yang aku bisa
Karena anganku tak pernah terbatas tentangmu
Selalu ada doa dan pengharapan akan sapamu

Tak berdayalah jiwa ini
Karena ketakutan yang menghalang
Biar angin yang menyampaikan
Sekiranya masih ada doa yang termohon

#MawarTakseindahMalam

MSy

Labels: 0 comments | | edit post

Karena hatiku yang lungsuh dan kotor oleh kesalahan-kesalahan
Karena pribadiku yang tak pernah pantas untuk mengharapmu
Karena aku tak punya apapun untuk kuberikan

Merekahlah mawar di keabadian senja
Sebarkan kedamaian pada perindunya
Kau ku kenang dalam bayang,
Selalu saja indah dan menyejukan
Tak apalah, mengingatmu pun aku bahagia

Lembut angin tak mengajarkan kesabaran
Dirimu, hampa dalam sendu
Hanyutkan hatiku yang mulai beku
Tak akan kepergi, tapi hati ini terhianati

Dinding yang ku bangun
Batas yang ku tulis
Keyakinan yang ku teguhkan
Tak ubahnya hanya debu tertiup angin

Kau tak pernah salah,
Hanya hati ini terlalu mudah untuk mengalah

#LekasDatang

MSy

Disakiti dan di bikin kecewa itu tidak enak, pasti. Jika dalam diri kita tidak mampu mengendalikan emosi kita, maka tentu hal negatif yang akan terjadi.
Ada dua kemungkinan ketika seseorang menyakiti kita, pertama adalah tindakan semgaja, dan kedua adalah tindakan ketidaksengajaan. Hal kedua ini yang perlu kita waspadai, sering kali kita gebyah uyah untuk masalah sakit hati dan kecewa, bahwasanya hal itu adalah kesalahan yang fatal.
Jangan, jangan buru-buru berasumsi seperti ini, tenang dulu, lihat kondisi sekitar, bagaimana hal itu terjadi dan bagaimana dampaknya. Jangan biarkan amarah menguasai hati dan pikiran, Karena pada dasarnya manusia manapun tidak ingin disakiti dan menyakiti.
Hal yang terpenting adalah diri kita pribadi, bisa mengolah emosi atau tidak, bisa mendamaikan keadaan, dan mengendalikan diri.
Jangan biarkan rasa dendam bersemayam dalam hati dan otak kita, karena itu hal negatif dan akan memberikan efek yang negatif pula. Maka hal seperti itu perlu untuk di netralisir, biar apa? Biar kita tidak salah ambil tindakan, yang nantinya dapat merugikan diri kita sendiri dan orang lain.
Tetap waspada, mawas diri, bisa membawa diri, sehingga diri kita benar-benar mampu untuk menjadi pribadi yang tangguh, dan tentunya memberikan dampak positif juga untuk orang lain.

Unknown

Semoga segera mengerti,
Tak perlu menunggu suatu saat nanti
Kau tau hari ini
Saya manusia yang tidak baik
Saya penuh dendam dan kebencian

Amarah dan harokah sering kali tak terarah,
Mungkin itu kelemahan dari sekian banyak kelemahan saya yang lain..

Butuh waktu untuk mencerna ini
Butuh proses untuk sadar diri
Butuh perjuangan untuk meraih mimpi
Butuh hati yang selalu disertai rasa berani

Salah sekian alasan menempatkanmu disini,

Semoga Tuhan meridhoi..

#DewanPertimbangan

MSy

Kau tau aku masih berdiri disini
Menyeka setiap keraguan rasa
Melihatmu di bagian sisa hari
Adalah salah satu alasan untuk biasa

Saya yakin ini tak semestinya,
Jika tak aku membiasakan berdusta
Karena tak akan terucap janji jika kau tak ada
Biarkan semua seperti semestinya

Rasa kehilangan pasti ada jika pernah merasa memilikinya
Rasa sakit pasti ada jika pernah merasa bahagia karenanya
Rasa kecewa pasti ada jika pernah percaya tentangnya

Walau semua ini sepihak,
Maka akan sebanding dengan apa yang di pasrahkan

#Percayalah(-+)=0

MSy

> "Bintang kecil dilangit yang tinggi
Amat banyak menghias angkasa
Aku ingin terbang dan menari, jauh tinggi ditempat kau berada"

Terbang tinggi,
Menari
Di antara bintang-bintang kecil
Bukan berarti menjadi bintanya..

Menghayati, menikmati, merasakan ke Agung an bintang Besar, sumber cahaya dari bintang-bintang yang kecil, jangan fokus pada apa itu masalah, tapi fokuslah pada pencipta masalah, dan kenapa masalah harus ada..

#BersinarlahBintangku

MSy

Unknown


sebatas impian menghampiri pagi, semakin indah untuk dinikmati dan dirasakan, terselip untaian lamunan yang menggoda, saat fikiran merelakan hati untuk menuju hal yang sangat dibenci, tapi biarkanlah angin yang membawanya, sepucuk harapan semu yang membuaat air makin membeku dengan api yang menyala, ,,
hanya sejuta kata jujur dalam kebohongan yang akan merong-rong pertempuran batin yang idealis, dihadapkan dengan kenyataan yang pragmatis n egois, kamu ini bagaimana? ataukah aku yang harus seperti apa?

Unknown

Kita tidak mempunyai hak apapun atas kepemilikan

Ndak usah ngoyo di perjuangkan
Toh pada ahirnya apa yang kita miliki akan pergi
Hanya sekedar melekat, hanya kebetulan berdampingan dengan kita
Berbentuk apapun itu, harta, tahta, kepercayaan

Rasa memiliki hanya membuat hidup kita terancam, penuh curiga, ambisius dan menambah kesibukan
Cukup seperlunya saja, biar ketika apa yang di anggap milik kita pergi kita tidak repot, karena rasa kehilangan hanya ada karena kita merasa memilikinya

Unknown


lama harus berfikir menjadi sebuah angin, menghembuskan sejuta kesejukan, menghancurkan sejuta polusi jiwa2 yang terpendam, adakalanya hidup mengajarkan kita untuk tertawa dalam tangisan, yang mengalir dengan pancaran wajah2 palsu, maka hanya bisa berenang dalam air yang dangkal....
terjerembab dalam jebakan ranjau kebohongan yang tidak nampak hinanya, tapi sangat parasit, yang sangat menyesakan jiwa yang hampa,,,,

Kita tau, kehidupan pastilah akan banyak tantangan akan banyak perjuangan
Semua tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Hidup tidak sebatas bagaimana orang memandang, tapi bagi saya hidup adalah tentang keseriusan menjalani peran, kita menjadi apa sekarang, besok, dan seterusnya.
Tidak perlu kesedihan dan kesusahan itu di tampakan, itu urusan pribadi dengan diri sendiri dan Tuhan, begitupun dengan kebahagiaan dan kegembiraan, cukup sekedarnya saja. Karena apa yang terlihat kadang berbeda dengan kenyataan yang ada.
Tetap menjadi diri sendiri itu adalah prinsip saya, bagaimanapun keadaannya selalu harus di syukuri, dinikmati, dirasakan setiap prosesnya.
Jangan biarkan hati ini di kotori oleh keinginan keinginan duniawi, rasa benci, rasa dendam, rasa iri, rasa diri lebih baik dari yang lain, kikis saja itu tidak ada guna.
Biarkan hati kita ini hati yang tangguh, menerima dengan segala yang ada, biar pikiran kita ini luas, sehingga selalu siap dengan perbedaan.
Jangan pernah berhenti untuk menjadi baik, baik dengan Tuhan, baik dengan manusia.
Soal bahagia, tidak ada ukuran dan standard nya, semua tergantung menegemen perasaan kita, mau dengan cara dan jalan apa untuk menempuh kebahagiaan.

Unknown

sedalam ini mau menyelam,
banyak cerita kau ewatkan
anganya dulu mengembang
tentang goresan pena hitam ditangan
dengan langkah yang ringkih berjalan
sekarang hanya menunggu hembusan angin malam
hingga lunglai dan kusam
dia tak hinggap, apalagi sempat beranjak dari semak
hanya ilalang tempat dia mengadu
menemani semut2 kecil memanja hujan,

ah, mana bisa aku percaya? itu hanya nyanyian manusia modern
mudah takjub dan kaget, lalu muluncurlah "subhanallah"

lantas mana laallakum tattaqun yang dibarengi laallakum tatafakkarun?

#trackingpoints

Percaya saja pada hari esok,

Kalau hari ini akan menjadi masa lalu
Kalau hari ini akan menjadi cerita

Tidak ada yang singkat
Tidak ada yang terjadi begitu saja

Akan ada rasa kecewa, akan ada rasa getir, rasa sakit, dan itu pasti
Selepas itu baru kita paham, kalau ada putih juga ada hitam, kalau ada sedih pasti ada bahagia.

Terus menanam dan menebar kebaikan

Unknown

Setidaknya aku menemukan alasan untuk tetap mempertahankanmu
Walau ini sepihak dan kau tak menginginkan itu
Aku akan tetap seperti ini
Menikmati waktu dan kesempatanku

Terkadang serasa dirimu menjadi candu
Tanpa kau merayu, aku merindu
Senyum itu menyapa gersangnya hatiku
Ingat tentangmu adalah semangatku
Tanpa kusadari, aku tertahan di nantimu

Bila tak kunjung bunga mekar
Aku tak kan diam dan terkapar
Tanpamu rasa lelahku terhampar
Bisikan nada itu, agar aku tau aku terpaut pada Cinta yang mengakar

Ini anganku
Ini asaku
Ini mimpiku
Ini rasaku
Ini bahasaku
Dan ini semua tentang kamu

Iya tepat di atas ubun aku merasa,

#ApologisHampa

MSy

Unknown

Hari ini saya masih berjuang, memilih jalan yang mungkin saja sebenarnya bukan pilihan saya, tapi beginilah kehidupan, sekenario Tuhan lebih berjalan dari pada apa yang saya rencanakan.

Meniti karir di dunia yang tidak linier bukan hal mudah, saya harus banyak belajar tentang hal baru, belajar dari 0, gurunya bisa siapa saja, langsung di lapangan, bertemu dengan krang orang baru.
Tapi sebenarnya itu bukan masalah sesungguhnya, masalah sesungguhnya ada dalam diri kita, seberapa bisa kita membawa diri, itulah kuncinya.
Pada dasarnya setiap ilmu yang nampak, pasti bisa dipelajari, dan itu butuh niat dan kesungguhan yang nyata.

Belajar menerima, selalu merasa diri butuh belajar, dan teruslah merasa bodoh, agar ghiroh belajar kita lebih baik lagi.

Terakhir, syukuri apa yang ada, sekecil apapun pendapatan mu dan bagaimana kondisinya tetap selalu optimis untuk hari esok lebih baik.

Unknown

mendengar permintaan hati pada hari kie-8...
semakin aku tidak mengerti dengan kebohongan yang menyayat dalam logika tanp-a hati, biarlah angin bertiup kesegala ruang yang kosong dan dingin, aku akan menghempaskanya kesamudra kepalsuan yang semakin membeku dan kaku, kini hidup rotan yang tak lagi berduri tapi bertaring dan lebih mengerikan jika dinikmati dengan hati yang fana,,,

Unknown

hari ke-9
mengukir kayakinan dihati yang tidak pernah percaya, membuatku malu untuk terus bertanya pada fikiran yang semakin terdewakan, aku rasa aku sanggup tapi untuk tidak selamanya, hidupku, hidupnya, hidupmu, hidup qta, hidup mereka, tidaklah sama....
perjalan semakin terasa jauh dan berat, hamparan duri dan luka dikaki yang semakin berat untuk menginjak2 hati yang terkalahkan dengan kehancuran jiwa yang lesu, selalu berharap ini adalah jalan yang semoga selalu dengan kenikmatan bermasalah...

Setiap tatapan itu,
menyertai nadi yang menyeru,
halakan setia tangisan dalam qolbu,
sesak menyerbak penuh dengan nafsu,
dan kadang hampir saja membinasakanku,

biarlah langit ini sendu, dan berjalan melewati jalan takdir itu
merangkak dan terus berjalan dalam kesunyian abadi,
langitku tak ubahnya ruang kehidupan yang mengabaikan,
sama halnya saat aku selalu terpaut pada setiap untaian rasa,

lewat mimpi aku bicara, membentangkan sejuta tirai,
lawatan hayat tak terbatas
hanya dengan aliran aku akan menahlukan
waktu yang terus menapaku,

tak ubahnya sebuah asa, yang selalu merayu untuk merindu,
hanya bisa tersenyum dengan detak jam yang memutar,
dan selalu akan terbayang rona mimpi di tengah ulu hati,
sadarkan, dan berilah alasan tentang keraguan.

aku tau, dan aku mampu, mencari setiap ceceran jati diri yang hanyut terbawa suasana, hingga nanti ajal akan mencinta jiwaku,
direlung hatiku tersipan asaku.

Labels: 0 comments | | edit post
Unknown

Iya memang, tetapi bukan begitu yang aku fahimi..
Semuanya tak ada, kamu, dia, mereka,, itu hanya harapanku saja,
Bagaimana mana tak berpaling jika hari ini adalah kenyataan, apa aku akan tetap diam dalam fana.ketika tak kudapati kejujuran ku hanyalah onggokan asa, apa kau akan mengerti ketika aku belajar mengeja, apa kau mengerti jika aku tak ada langit untuk ku pandang, apa kau mengerti kenapa hanya Dia yang bisa ku ajak bercerita?
Ya, cukup realistis bukan, kapan waktu akan berhenti? Menunggu sisa lamunanku yang mulai beku karena sikapmu, arogansi kehidupan manusiawi yang memberiku toleransi pada logika ku, hingga saatnya aku mampu untuk menemukanya dalam sepi.
Aku tak tau apa yang harus tergenapi, semestinya ada jika kita tertawa tapi bukan itu yang aku mau, biar inilah yakin ku, sementara atau mungkin selamanya.

Yang tak pernah ku tau ahirnya
Yang tak ku fahami bahasanya
Yang tak ada jika kucari
Yang tak hanya ada dalam sepi

#JalanHampa

Msy

Malang, 4 Februari 2015

Bukan melulu soal perasaan dan kata hati, bagaiaman seharusnya manusia dicipta dengan segenap kemampuan untuk menerka setiap tindakan dan kejadian dengan akalnya.

dalam filterisasi sari kehidupan dan kemudian kita mempadatkanya dalam nilai kebeneran yang tertanam dalam otak tentunya membutuhkan penghikmahan yang panjang, membenturkanya dengan macam-macam teori dan pengujian, sehingga bisa menempatkan pada nilai subtantif yang menjadi pedoman dalam hidup.

termasuk dalam hal ini adalah proses penggambaran siapa diri kita, bagaimana kita bisa membedakan antara personilitas dan identitas, keduanya adalah satu serangkaian yan menyebabkan kita memilih antara menjadi my self atau hidup dalam presepsi orang.

#trackingpoints

Unknown

Meski jalan tak semudah yang kita bayangkan,
langitpun tak mengerti tentang sebuah harapan,
hamparan takdir membentang,
tak seorang hambapun mampu untuk mencegahnya,
nyawalah yang menjadi dekapan,
begitu berharga dan sangat dicinta
Begitupun saat  engkau telah tiada,

hadirmu berikan sejuta warna,
pada setiap goresan tinta persahabatan kita,
yang lalu tak mungkin bisa terlukis,
bayangan itu dan sorotan mata penuh kedamaian,
dan hari ini tinggalah jejakmu yang masih terukir disetiap kalbu sahabatmu,
selalu ada dan terkenang lewat iringan do'a dan munjat.

selamat jalan, jalan indah membentang, tenang dan damai menyertaimu,

~Moh.Mundir.

masalalu biarlah berlalu
masa depan belum jelas...
nikmatilah saat ini
dan singkirkanlah semua yang mengganggu...

yang menentukan menang atau kalah adalah kita

bersama menjemput takdir tuhan dalam bingkai kematian

dan semua kenangan adalah keabadiaan yang nyata...

Unknown

yang susah itu menata hidup, menemukan maunya "hati" membenturkanya dengan kecakapan akal dalam menemukan logika,kemudian tanyakan pada fisik, selaku eksekutor lapangan, dia mampu menerima respon dan perintah atau tidak?

bagaiamana bisa terjadi jika hanya  dari ketiganya kita belum faham falsafahnya?

Jawab!!!

#trackingpoints

Labels: 0 comments | | edit post
Unknown

Tau ndak apa oleh2 liburan kemaren?

Sekali lagi adalah hal yang lahir dari manusia yang kadang kita menyebutnya kampungan, udik, ndak berpendidikan formal seperti kalian, Satu prinsip kehidupan, yang tidak bisa di kaji secara ilmu ekonomi, apalagi ilmu kapitalisme materialisme.

"Petani sejati adalah yang selalu siap untuk menanam, menanam, dan menanam, merawat dengan kesungguhan, masalah hasil itu tergantung kuasa Tuhan, karena sekuat apapun kita berusaha jika tuhan tidak meridhoi, maka pupus semua" begitupun dengan manusia hari ini, prinsip ini hampir langka, bahkan sengaja di hilangkan dari manusia modern yang katanya berperadaban, banyak yang lebih suka memanen daripada menanam, banyak juga yang dengan paksa memanen hasil orang lain dengan paksa, ah sudahlah zamannya juga sudah mulai instant.

Sama juga seharusnya manusia hari ini, mari menanam, menanam untuk hidup, menanam untuk peradaban yang lebih baik. Kalau hari ini kita belum bisa panen, suatu saat nanti pasti akan ada yang menikmati tanaman kita. Karena juga hari ini kita sering memanen apa yang manusia dulu tanam sebelum kita.

Menanam, menanam, dan menanam terus kebaikan, mari kita rawat dan kita jaga tanaman kita, kejahatan atau ketidak baikan itu sudah pasti ada, untuk panen serahkan saja sama penumbuh kehidupan, karena yang pasti yang menanam akan juga memanen.(entah itu dalam bentuk yang kebaikan yang berbeda)

Karang Ploso, 30 Januari 2017

Unknown

"MANUSIA VAMPIR"

"Mas, pernah lihat film yang ada vampir (china) nya?"
"Iya pernah, kenapa emang? Ada yang salah dengan vampir?
"Dalam mitologi nya se, vampir akan diam dan menuruti perintah jika keningnya di tempeli semacam jimat, atau tulisan ayat suci, kenapa vampir bisa begitu?"

(Sambil mengerutkan kening dan menghisap panjang rokok yang baru saja dinyalakan)
"Saya ndak paham dengan itu, kenapa bisa begitu, apa sebenarnya itu tempelan di jidat sehingga vampir bisa kembali hidup dalam kematian. Tapi satu hal hari ini yang saya pahami, banyak di sekitar kita vampir berjalan, iya mereka adalah manusia seperti kita, manusia yang di setempel jidatnya dengan jimat, jimat itu bisa berupa uang, jabatan, bahkan ayat suci (agama) mereka benar benar sudah menjadi vampir, yang setiap waktu siap menerkam siapa saja yang menghalangi kehendak majikannya, stempel ini begitu luar biasa, menjadikan manusia menjadi kehilangan akal dan logikanya, yang ada mereka hanya membabi buta pada nilai yang di anggap di luar nilai yang dia benarkan. Hehmmm.. rasanya sayang sekali kalau ahsani taqwim ini menjadi vampir, seharusnya mereka bisa menggunakan karunia Tuhan untuk menyadarkan dirinya. Bukan hanya mentaqlid kan apa yang dia percaya sebagai sebuah ajaran obsesi. Ilusi ilusi itu menjadi bumbu yang beraroma kuat untuk menghantam sesamanya, disemai dengan dogma dogma orang yang di anggap lebih mampu dalam segala hal. Begitu sepertinya, apa kamu paham?"

"Gak paham mas,hehehe"

"Yaudah sama tel, aku yo ndak paham"

layaknya hati, hanya mampu menghakimi, tidak berucap dan tidak bertindak, menyatakan dirinya hanya pada setiap penilaian yang kadang tidak pernah di dengarkan, yang dia tau hanya baik dan buruk, selebihnya tak terbahasakan,

Begitupun dengan akal. dia juga hanya sebagai saksi dalam sebuah eksekusi prilaku, sangat banyak tugasnya, kadang diapun tidak bisa mengerti apa yang menjadi eksekusi kelakuan, baginya hanya ada benar dan salah,

Yang pasti keduanya apa bila telah sepakat untuk menjadikan diri mereka satu kesatuan, maka terjadilah yang disebut kebijaksanaan, keduanya sangat hebat, luar biasa, bisa mencetak dan memprogram semua kemauan manusia, tinggal bagaimana manusia itu bisa mengerti dan menerapkan dua sisi dalam diri tersebut, logika tanpa hati menyakiti, hati tanpa logika tidak rasional,

unite them in spirit, to live a more prudent, go,,,

Unknown

Pijakan kaki ini diatas pekatnya lumpur,
menyelam dan tertidur lelap, dalam dekapan asa
hanya ta ingin mata itu selalu melihat apa yang seharusnya terjadi
jadi inilah keyakinan tentang sebuah bentangan,

tinggi langit menyisakan sekat tanpa tangga,
jutaan terceca untuk sampai pada puncaknya,
bisakah ini dipadamkan dengan indah dan sujuknya tapakan kaki,
maka itulah lamanya waktu yang akan terabadikan,

langkah mudah tanpa menyerah dan akan pasrah,
kalao semua bisa menafikan setiap inci penghianatan,
jauhku, inginku dan jalan yang akan menepaku,
ahh,, itu yang terus aku pahami

bukan fana yang menyeka, dan keabadiaan yang rela,
tapi memang waktu itu telah janggal untuk padam,
selama batu jalan memancarkan satu dari sejuta ketidak tahuan,
selama itu dunia akan terus berjalan di ambang kemampuan,

Labels: , 0 comments | | edit post
Unknown

Kalau sampai nanti surya datang dan mata Ini belum terpejam.

Layang bayang di ambang timpang
Berapa lama akan tetap terpanggang,
panasnya hati yang meradang
Sesirna malam disisa angan

Terasa sayatan demi sayatan menggores,
Luka lama yang tak kunjung sembuh
Diam mengiba tak berarti
Bahkan jujur pun bisa menghianati

Keadilan mana yang kau kultuskan
Hanya menghunus rindu saja kau tak mampu
Betapa lemahnya dirimu, kau tersungkur oleh ego yang membiru
Hingga dasar letak kau menaruhnya di hulu

Tidak boleh lagi ada pengandaian
Betapa pun kau bersandar, Dia adalah presepsimu
Bukan tentang sikap yang kau pertaruhkan,
Tapi, logika mu yang kadang mendewai

Bagi saya kau penjara
Hanya mengurung diri dalam jeruji
Melilit pada kebekuan hati
Sampai nanti perang berahir, tetap akan menjadi duri

Talkself

#trackingpoints

Labels: , 0 comments | | edit post

Aku masih disini berdiri,
tak pernah terbangun aku dari mimpi itu
mimpi yang mampu untuk aku pahami,
sayatan demi sayatan menggores disana sini,
tapi entahlah untuk yang ini, kenapa tetap tak terhenti
walao badai itu datang silih berganti

coba lihat di ujung daun sana, hijau dan cerah, tawarkan sejuta racun yang mematikan, ketika tanpa ragu kita akan menggenggamnya, walau hanya sedikit yang terasa pahit.
mulai itulah daun berjajar,

menjoba menyelami dinginya sinar mentari yang semakin membasahi hati yang kelu, mungkin itu hanya ego sendu,
dan kadang akupun tau memang itu,

cobalah berputar untuk yang terahir kalinya, maka akan kau temukan jalan itu, nyata dan tanpa bisa dibendung, begitu berat menahan keyakinan dan prinsip hati, saat dibenturkan realita yang tak dipahami, atau mungkin itu hanya alasan kenapa aku tak mati.

Unknown

izinkan aku pergi untuk menatap kekalahan...

dikala kelu datang, bukan karena aku tak bergeming, hanya saja aku menikmatinya dengan paruh waktu ku
sebuah ahir tidak lah dinanti,
melainkan akan tumbuh duri yang akan memaksamu menyiraminya
bagaimana bisa aku diam, jika masih ada ketakutan menyergap dalam gelap
kadang memang begitulah cerita,
kita mencoba memperindah, namun yang kita dapat adalah kenangan

ah, rasanya tak bosan bila ku menatap lagi malam
dia tertegun anggun dalam bidak sempit, hidup nya hanya bualan belaka, dan aku menganggapnya skeptis

ini tak nyata, tenang saja dia
akan kusimpan di balik bajuku
baik kan dirimu, dan perlahan aku akan pergi
maafkan lah,

hanya berharap beberapa inchi dari hati,
jika nanti ada naluri, coba bawa kembali
ya memang begitu, selalu harus ada pemberat
biar kita tau bagaimana menempuh sekarat

karena ketidakpastian akan tetap menyayat

#trackingpoints

Unknown

Tidak pernah mendengarnya lagi
lirih nian nada itu di putar
menggelayut di dasar pekat malam
waktu kian berjalan,
masih dengan nyanyian dan ritme yang sama

hei, itu saja?
Semakin dangkal kau menantang
lama tak ada lengan baju yang dilipat
ah, itu saja yang kau tanyakan

aku tak pernah mencucinya,
mungkin dia mulai kotor di makan keadaan

Duh, lupa dimana kau meninggalkan jejak jidat dilantai
bibir yang komat kamit dalam diam
atau hanya sekedar cucuran air dari mata.
hening, hampa, dan sepimu terkoyak, merindukanmu untuk memeluknya lagi.

sampai jumpa di sepertiga malam.

#trackingpoints