dari jalan ini aku melihat, tanda tanya yang tak ku mengerti apa makna pertanyaan itu,
yang aku yakini adalah ketika ada waktu untuk membuka lembaran senyum yang indah itu,
kadang juga aku tak terlalu bisa untuk menetapkan karena sikap yang berbeda, tidak sistematis dan dilarang mengalah

ah, apalah jadinya...

siapa yang tak aku pahami, tentang segala kesibukan yang tak aku lakukan, membiarkan hidupku untuk menunggu sisa waktu darimu...
dan kadang aku bertanya, kapan semuanya akan linier dan berjalan sistematis, sehingga aku tak melihat lagi aku yang harus dimengerti, tetapi aku yang mulai redup dan mati, karena tak menemukan jalan untuk memahamimu.
teruntuk waktu yang menuntut ku, aku sampaikan pembelaan tentang hal yang tak aku pahami., seyogyanya kau bisa pahami alasanku,
lupakan apa mauku, berikan jalanmu dan aku akan melewatinya dengan batas kemampuan dan kesabaranku,

meyakini bahwa semua adalah berbeda, dan membiarkan waktu untuk memerdekakanku...
tak berani untuk memaksa hati,
hati yang tak pernah mau mengerti,
mengerti tentang mana yang harus diyakini dengan kebenaran,
kebenaran yang tak pernah sempit untuk membuka cakrawala cinta,
cinta yang tak berujung karena apapun, 
apapun yang tak akan pernah menjadi batas antara kita, 
kita yang acap kali selalu menghadirkan penghalang itu,
penghalang yang sebenarnya tercipta dari dalam diri yang egois,
egois yang tak mau mengerti dan menghargai,
menghargai setiap waktu yang diberikan dan diluangkan hanya untuk menyapamu,
menyapamu yang selalu aku ingin tahu apa maumu,
maumu yang kadang mencekik dan memaksa hatiku untuk mengiyakanya untuk tidak boleh berkata tidak,
tidak untuk lain waktu, karena waktu itu tak pernah ada bagimu untuk mengartikan perhatianku,
perhatianku yang tidak pernah ada dimata dan dihatimu, hatimu yang tak tau apa isinya, masihkah bertahan atu mencoba melawan,
melawan setiap rasa yang merajalela disana, disana yang kan kusimpan cerita di hari tua,
tua dan mati, mati meninggalkan sisa kebenaran sebuah cinta,

Cinta pertama dan terahir untuk Sang Maha Cinta
Labels: 0 comments | | edit post
Unknown
kini harus kusadari, tentang hidup yang sederhana
bukan mengapa dan bagaimana,
saat ku temukan dirinya dalam lamunan
mengatakan tentang sebuah harapan, bercerita tentang masadepan

tak bisakah hanya waktu yang diam, atau semuanya akan bercerita tentang dunianya
kau bilang merasakan mimpi yang terbaring dirung sunyi
tempat yang tak akan ada satu oranpun lagi yang menemani

walau terus berlari dan mengejar mimpi, rasanya tak cukup waktu untuk mengatakan aku masih ada
Labels: 0 comments | | edit post
Mohon Bantuan Untuk di share ke Sahabat-sahabat yang lain
Semakin menggilanya iklan di Tv suwasta yang menayangkan iklan para calon presiden dari pemilik media tersebut, bisa dilihat frekuensi kemunculan mereka tidak Cuma  dalam hitungan jam melainkan hitungan menit mereka selalu mengkapanyekan para calon beserta visi misinya yang berjibun memenuhi setiap siaran televesi
               Memang secara undang-undang ini belum di atur tetapi secara etika seharunya harus ada peraturan yang mengatur mengenai tentang kampanye menggunakan media Televisi.
              Tidak dipungkiri hari ini media sudah dikuasai dan dimiliki oleh sebagian beser pemilik atau anggota dari sebuah parpol tertentu, sehingga dalam beberapa pemberitaan mengenai beberapa masalah yang menyangkut parpol tertentu akan dibela habis-habisan bahkan tidak segan untuk menjatuhkan lawan politik.
Yang jadi masalah hari ini adalah ketika media televisi sudah tidak lagi independent melainkan hanya membawa pesan-pesan kampanye oleh partai politik, lantas bagaimana posisi pers pada hari ini yang katanya menggadang-gadang untuk memberikan informasi yang netral pada publik, tetapi nyatanya mereka masihlah menjadi buruh suruhan para birokrat bejat.
Yang kedua ketika masyarakat mulai menikmati sandiwara ini tanpa bisa mengakses seoarang capres yang dipromosikan di tv dari latar belakang dan cara pandang yang berbeda, dan ahirnya masyarakat akan semakin buta dan malas untuk mengakses sebuah informasi yang di anggap sebagai sebuah kebenaran.
Selanjutnya adalah bagaimana hari ini KPI mampu memberikan sebuah sistim yang mengatur penyiaran yang sehat dan sportif un tuk publik, supaya iklim demokrasi indonesia tidak tercampur dengan bumbu-bumbu politik praktis yang di gawangi oleh para kartal politik
anyak hal yang tak kau menegerti 
bukan berarti lantas meninggalkanya Nanti 
yang pasti adalah ketika kita harus menjawab setiap tanya 
bukan seberapa bisa kita untuk menelanya 
hanya saja itu yang Aku pahami 

lantas dimanakah hati ini berdiri
Labels: 0 comments | | edit post
yang barusan diam berarti 

bercanda tapi serius 
VS 
serius tapi bercanda 

beri sedikit tanda tanya dibawahnya 
kemudian katakan lewat asa yang tertanam di ujung jalan 

sudah cukup untuk mereka berkata tentang siapa dan untuk Apa?
Labels: 0 comments | | edit post
percayalah dengan hari ini, karena setiap waktu pasti ada hikmah di baliknya...

ketika pengorbanan dan perjuangan yang kamu lakukan untuk sesuatu atau seseorang tidak dihargai dan dinilai sebagai sebuah pengorbanan, sebesar dan sesakit apapun, maka satu hal yang kamu harus tahu mungkin saja pengorbanan itu di anggap tak berarti dimatanya, karena belum memberikan hasil yang maksimal,

maka tidak salah ketika kamu tak pernah di hargai, memang mungkin hari ini kamu belum pantas untuk mendapatkan penghargaan atas apa yang kamu lakukan, percayalah dia akn tahu ketika dia mengalami itu. melakukan sesuatu yang memang itu bukan untuk kepentingan diri sendiri, melainkan untuk sesuatu yang dia perjuangkan,

sampai nanti di ujung waktu, kau mengerti siapa dirimu.
Labels: 0 comments | | edit post
itu semua cuma dongeng, yang setiap waktu selalu meninabobokan...

... itu semua bukan masalah, berani meninggal pergi atau ditinggal 
pergi, semua tanpa kepastian dan semuanya nyata,

...tapi tuhan, izinkanlah aku bermain dg kartu AS yang aku miliki, biar mereka tahu kalau aku bisa membunuh dengan satu kartu..

... kadang kala kita harus menerima segalanya dengan lapang dadi, termasuk mengorbankan diri untuk sebuah pengorbanan demi perubahan yang besar dan mendasar, 

... biarkan tuhan yang menghakimi, dan kita akan tetap memainkan kartunya..
Labels: 0 comments | | edit post