Menyelam dan terdiam, menahan detak jantung untuk berdetak,
lewati malam ini dengan lukisan akdir yang semu,
kenyataanku, tak berujung pada nilai yang aku tawarkan.
melainkan pada jalan yang telah digariskan,

kalau boleh, aku merangkai takdir,
akan aku selipkan titik kematian dalam setiap waktuku,
biar aku sadar kalau aku hidup tak seelamnya.
hingga ingkarku tak berlarut terhadap anugrahmu,

yang lain aku bisa, untuk menertawakan sekian banyak jakan
mungkin lain waktu akan sedih hingga hati kelu untuk merasakanya,
'dimana saja saat bintang tak menemukan jalanya untuk bersinar, maka yang ada hanyalah sebuah harapan untuk meniptakan gaksi baru, yang akan memberikan dunia yang baru juga,

hari ke-35'

sedikit rasa yang bisa aku mengerti, bukan sekedar pelampiasan,, disaat semua menjadi sepi dan hampa, penyesalan membawa luka derita, yang mendera sejuta asa yang mulai bicara,,,

kini aku menerima semua takdir ini dengan hati yang luka, biar kutuliskan kehancuran semu dihatiku, sehingga duniaku menjadi hampa dan penuh dengan samudra cinta yang mulai mengering olehnya,,,

sadar dalam setiap keharusan dan kesempatan yang ada, akupun memahami perjalanan ini sangat dangkal, walaupun begitu air akan tetap membuat basah,,,

terbang bersama tangan yang terikat,,,,