Suatu ketika aku berjalan dalam mimpi, dan didalam mimpiku aku bermimpi, suata saatnya nanti akan aku temukan seorang guru yang begitu kharismatik.

      Titik temu ini mulai aku rasa kebenaranya, dalam hari-hariku yang melelahkan aku mulai menemukan hal-hal yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, hal yang difikir secara logika adalah hal yang sangat luar biasa.
 

       Sesosok guru impian berdiri didepan mata, betapa bahagianya diriku, dalam kebahagiaan tersimpan tangisku, aku tidak tahan untuk tidak menjatuhkan kebahagianku, aku mengeringkan pelupuk mataku yang telah basah dengan air mata, sesosok seorang guru yang selalu menjatuhkan air mata disaat aku melihat, ketemu, atau mengingatnya.
 

       “Yang terlihat didalam dirinya adalah suatu keabadian, seorang yang sangat arief dalam hidupnya, seorang yang menatap hidup dengan penuh keridhoan, dan begitu indah untuk digambarkan dalam hidupku. beliau begitu istemewa dalam hidupku, seorang guru impian saat ini dan masa depanku nanti.

Walau beliau tidak pernah mengenal aku, tapi aku yakin suatu saat ada jalan untuk mengenal beliau lebih dekat.
 

       Terimakasih kepada tuhan yang memberikan hidupku, dan hidup seorang guru impianku. Ya rob,,, berikanlah jalan agar aku bisa mengenalmu, agar aku bisa mengenal nabimu, dan mengenal agamamu. Sehingga nanti aku bisa mengenal hamba-hambamu yang Engkau mulyakan ya Allah, sungguh indah jalan yang engkau berikan untuk mengenal hidupku.
 

         Ya rob… semoga kebahagian selalu menyertai Guruku, mudahkanlah hidupnya, lapangkanlah jalanya, berikanlah ridho, dan segenap rahman rahimu untuk orang yang aku sangat impikan. Beliau begitu indah dan sempurna dimataku, aku tidak ingin jauh darinya. Berilah jalan agar aku selalu bisa untuk ada buat beliau”.

 

         Ini adalah jejaku untuk menulis sedikit rasa syukurku kepada Tuhan yang memberikan cinta kepada seluruh mahluknya, begitu indah dalam kesunyian, membuatku semakin malu untuk menghadapNya.
Mengenalkanku padanya dalah hal yang terindah, begitu indah untuk tidak di ingat.

 

Mngkin mentari akan selalu bersinar
Mungkin rembulan akan selalu menyinari malam
Selama itupun aku merasa engkau disampingku
Seindah petang dikeabadian melam
harapanku terhampar pada karang samudra

menuruni bukit kepatuhan pada harapan,
menyibak tirai kehidupan
aku temukan jalan menuju beranda rumah keindahan
rumah yang akan mengajariku tentang indahnya hujan
menyelam tanpa pandangan dalam fikiran
semakin merana jauh dalam kesepian penuh harapan
supaya aku terus berjalan menatap arus kondensasi
dan ahirnya tersiramilah lubuk hati yang haus akan nasihatmu

Bersiap menanti indahnya hari dimasa depan dengan hal yang aku impikan