dimana aku melihat, tak senyum itu merona, menyapa bagai embun pagi, tak ku nanti jawaban kecuali dengan senyuman..
... hanya saja waktu itu tak mengerti berapa lama lagi aku harus menyaksikan butiran air mata yang menetes, 

... sebuah asa tentang impian, menari indah di atas ombak yang menderu, akankah ku ulang sebuah kebahagian yang terkenang...

... bila saatnya nanti tak ada lagi ruang dan waktu yang menyeka, akan ku sampaikan padamu tentang cerita bintang dan malam, yang mengajariku tentang bagaimana menerima takdir...

... tak usah bayangkan bagaimana caraku menyapamu, tapi nikmati saja kerinduan yang terekam dalam gelap, karena terangku tak adalagi mempu menggapaimu

... wahai langit, senyumu itu yang selalu membuatku tersipu malu untuk hanya saja bisa melihat wajahnya, dia yang menerima malam dengan siangnya, dia tersenyum di pagi dan gelapku, dia yang menyisakan ahir cerita di ujung jalan, dia yang tak pernah lelah untuk mengejar asa,

... ah, hanya bayangan semu, bukan saat aku mau mencibir air yang selalu konsisten dengan jalanya.

... pindahkanlah yang seharusnya dipindahkan, dan tetapkan sebagaimana takdir harus berjalan,
Unknown
 Bersama Langit, kan kita ukirkan sejuta warna pelangi terindah, yang kan kalian persembahkan pada sang maha cinta, orang tua, agama dan bangsamu,

Melihatlah kedepan, saat asa dan keyakinan harus menjemput masa depan, dan katakan ''aku berjalan dan bertahan untuk meraih ridho,Nya

tancapkan hati dan fikiran pada ke egoisan untuk mendekatkan diri pada Robbmu dan memperdalam ilmumu, 

Biarkan badai menghadang, hadapilah dengan menyebut namanya, dan tersenyumlah pada setiap masalah yang menerma, beri salam untuk segera menghadapi dan menyelesaikanya,

Sampai waktunya nanti, kau bisa mengerti tentang hidup ini

...tetap semangat adik2ku, perjuangkan cita citamu, dan tahlukan mimpimu, kita semua senantiasa mendoakan jalanmu
tak bermimpi dimalam datang, dan ahirnya menghianati tuhan di pagi hari

... tak terima bila adalagi kehampaan, dan bila masih ada keraguan untuk bertahan,

... perbarui sekenario, dan mulailah bermain dengan merendahkan diri dan bikin lawanmu bahagia dimuka

... dan bila waktunya nanti dia akan menangis, ketika melihat kekalahan dan penyesalan

... maka semakin jelas apa sesungguhnya arti kebencian itu, karena sifat itu hanya untuk dirimu sendiri, dan untuk mereka yang mencoba merendahkan dan menghancurkanmu adalah pedang di depan

... dan mulut2 malam mulai berbusa, memuntahkan kebohongan dan kemunafikan, maka katakan padanya, pada saatnya kamu akan merasakanya, atau hari ini saya yang akan memaksakanya

... berilah ketegasan pada setiap tindakan, biar tidak adalagi kesabaran untuk menjawab keputus asaan

... rasanya,,, menyejukan ketika selalu ada manufer yang menghatam segala amarah yang mengangkang,

... dan lupakan malam ini untuk menyambut pagi bersama sang pencipta waktu..;;
Tema untuk beberapa hari kedepan adalah ''The goat political make up'' 


atau lebih sering kita kenal dg siapapun itu walaupun 'kambing' ketika di make up dan di naikan untuk menjadi kepalsuan sang macan, ya pasti bisa. dan tentunya ada 'irasionalitas politic' karena sampai detik ini the political agent masih di sandarkan pada pengakuan yang mengatakan bahwa ' yang menjadi pemegang kekuasaan bukanlah mereka yang mampu dan mereka yang sesui dg kreteria untuk menjadi pemimpin, tetapi mereka adalah seorang yang ambisius untuk menduduki jabatan, sehingga dia merasa mempunyai wewenang untuk mencitrakan dari dan memuaskan kelompok'' tanpa menyoal bagaimana adanya sebuah sosok pemimpin yang mampu memberikan perubahan yang real dalam pengabdian.

... Jika metode dan model kepemimpinan akan terjadi seperti ini, ada dua kemungkinan untuk 'negara' ini, maukah diteruskan budaya yg seperti ini? atau memang kita harus melakukan revormasi secara evolusi, atau pilihan yang terahir adalah kita berikan ruang politik yang baru, dan menumbuhkan kekuatan diluar Ring I, sehingga memberikan sebuah efec shock teraphi, yang menyebabkan para aktor politic di Ring I mulai berfikir tentang kapasitas dan kemampuan untuk mengabdi, karena pada dasarnya ini bisa menjadi landasan sekali lagi untuk menyadarkan aktor pada posisi keberlanjutan kekuasaan yang dimilikinya.

... Menyoal masalah ini adalah bagaimana tahapan demokrasi yang nyatanya belum bisa memberikan jawaban atas segala kegusaran untuk memilih seorang pemimpin, karena masih dimonopoli oleh orang atau kelompok tertentu yang tidak mempunyai misi dan kapasitas yang memadai.

... Sampai kapan akan seperti ini? pertanyaan klasik, karena obyek pertanyaanya adalah bagi orang sakit hati dan melampaui batas sakit diri karena sebuah kekecewaan yang menelentarkan kedidayaan untuk memberikan kontribusi nyata pada sebuah pengabdian, dan jangan sampai anomali seperti ini selalu memberikan citra buruk pada aktor yang sebenarnya punya asa yang nyata dan pengabdian yang berwibawa

... Pemimpin penting atau tidak??? ya saya kira kita harus sepakat bahwa pemimpin itu penting dan akan memberikan dampak besar pada sebuah perjalanan kegidupan kekuasaan. maka sebagai sebuah rangkain utama harus ada sebuah restorasi untuk menentukan beberapa kekuatan energi yang diperlukan untuk mempertemukan sebuah kekuatan yang membarukan

... Rasanya belum cukup ini saja, karena masih terjebak dalam budaya politic yang belum bisa dimaknai secara universal dalam sebuah kebenaran

... dan semoga ada jalan di setiap jiwa2 yang menginginkan kejayaan, pengabdian, dan martabat yang harus di usahakan!!!

Salam Colaps!!!
Siapapun yang lahir kedunia ini pasti mempunyai kesempatan dan ancaman yang sama dalam setiap masanya, segela maslah dan hambatan pasti pernah datang menjumpai hidup ini, begitu pula saat aku merasakan itu.
Waktu telah berlalu mengantarkan aku pada dunia SMA dengan segala hiruk pikuk remaja yang mencari jati diri, masa-masa menentukan masa depan yang aku jalani, lulus adalah harapan semuanya dan itu hal yang sangat membhagiakan , apalagi lulus dengan predikat siswa berprestasi, betapa bahagianya orang tua saya, sebagai bentuk pembuktian kalo dulu memang saya belum berkesempatan meraihnya dikelas sepuluh, dan hari ini dengan bangga aku persembahkan hal itu pada mereka, hari telah berlalu begitupun dengan hidupku,
Mulai pertengahan kelas XI mulailah aku berkenalan dengan jurusan, kemudian dikenalkam dengan dunia mahasiswa, baik dari almamater maupun dari pergaulanku dengan beberapa komunitas dan organisasi yang saya ikuti, harapan saya paska lulus nanti pasti saya sudah bias mengikuti jejek mereka dengan kuliah di kampus dengan segala aktifitasnya, dan sering pula saya menghadiri pameran pendidikan dan searching beberapa kampus yang menawarkan beberapa hal yang bikin saya tertarik.
Pernah suatu hari saya tertarik dengan kampus suasta yang ada dikota saya, karena emang besic dan kehidupan aku lebih kenal disana seta dorongan orang tua agar kuliah di kapmus ini saja, tapi dalam hati aku masih bertanya, masak selama aku mencari ilmu hanya aku habiskan dikota ini saja, ah sangat membosankan, aku berontak dan aku ingin kehidupan yang baru,
Beberapa hari ini memang lagi booming tentang  bahan bicaraan di antara teman-teman kelas tiga seputar kampus yang akan mereka pilih untuk study, kebanyakan dari mereka memilih untuk mendaftrakan diri  mereka pada kampus-kampus negeri dan yang tenar dikalangan kami, seperti STPDN, STAN,UI,UB,UGM,ITS,UNESA,ITB,IPB, dan kampus kampus yang terkenal lainya,
Akupun terbawa arus dan suasana, akupun selalu mempertimbangkan kampus yang mana memberikan dua kemunkinan untuk saya, yang pertama peluang untuk ketrima dan pastinya biaya selama study terjangkau, karena memang secara penuh oaring tua tidak akan mapu untuk membiayai semua pendidikan saya, karena memang kondisi ekonomi keluarga petani yang memaksa, dan masih ada tanggungan untuk duan adik saya yang masih smp dan tk,
Inilah perkenalanku pada Bidik Misi untuk yang pertama kali, beasiswa yang membingungkan dan memberikan harapan yang membahagiakan, karena memang sebelumnya belum ada beasiswa ini, aku mencoba menayakan guru pembimbing jurusanku, dan jawabanya sangat tidak mencoba, dan dia bilang “tidak usah kamu beasiswa yang kayak gitu, gak akan keterima, dan yang keterima adalah sekolahan yang punya jaringan dan punya orang dalam” dalam hati aku heran sama guruku ini, hari ini masih ada guru yang membunuhb motivasi siswanya.
Pernah satu ketika aku membicarakan keinginanku kuliah dikampus negeri pada orang tuaku, aku jelaskan semuanya pada belia, harapan besar saya adalah mereka menyetujui dan memberikan support, setelah aku mendapatkan tanggapan mereka yang mengatakan padaku, “aku ngerti nak awakmu pengen kuliah, aku sakbenere yo seneng nek awakmu kuliah ne kampus seng negeri, tapi yo sepurane ibuk karo bapak gak onok sangu gawe mbadani awakmu daftar karo kuliah ne kono, saiki karepa bapak karo ibuk awakmu mondok ae ne Mbah maimun rembang, mengko nek onok kesepatan yo kuliah, tspi yo terserah awakmu”.
Mendengarkan jawaban orang tua, sempat aku down, kehilangan semangat dan motivasi, kalau beliau tidak mendukung siapa yang mau membeckinguku, memang karena konstruk oaring tuaku adalah islam tulen karena bentukan pendidikan pesantren, dan harapanya adalah anaknya bias menjadi pengabdi masyarakat dengan besic keagamaan dan ilmu nyantri yang didapat dari pesantren.
Semakin lama aku sering menyendiri, dan banyak aku habiskan waktuku dengan novel dan buku-buku penghiburku, yang meberikan banyak inspirasi pada hari-hariku, dan karena novel itu pula aku mendapatkan peringatan dari kepala yayasan dipesanteren yang aku diami,  karena virusku teman-teman jadi sering baca novel dan buku, dari pada belajar kitab serta hafalan beberpa syair kitab,
Masih tersisa dan terisi lagi motifasi dalam diri ini, dengan nekat aku beranikan uang pada teman-teman uang untuk mendaftar dan biaya aku selama ujian disalah satu kampus Negeri disurabaya, dengan resiko aku harus kerja selama dua bulan untuk membayar hutang tersebut, ah biarlah apa salahnya berusaha dan mencoba,
Aku selalu optimis dalam setiap usahaku, dan aku tidak pernah patah hati dengan kondisi yang memaksaku untuk terus berjuang, waktu ujian telah tiba, saat yang menggembirakan sekaligus menegangkan, aku berangkat kesurabaya dengan segala asaku aku bumbung tinggi, berharap ujian ini akan lancer, walau ada sedikit hambatan karena kampus yang sangat luas yang sangat melelahkan untuk mencari satu ruang saja, tidak tahunya ruang itu hanya beberapa langkah dari gerbang kampus.
Akau mengambil jurusan yang mata pelajaran disekolah aku sukai, geografi keren bukan? Tes dengan kurang lebih 1600an peserta hanya untuk 300 kursi, menegangkan akankah aku 300 orang tersebut?  Ahirnya jawaban itu aku dapat 15 hari setelah aku mengikuti tes, hasilnya sangat mengejutkan aku tidak diterima dikampus tersebut, hanya selisih beberapa angka saja dari standart kuota.
Emm, mungkin ini memang ujianku untuk meraih mimpi-mimpiku, walau aku kecewa itu tidak aku biarkan lama, apalagi menyendraku untuk menghentikan perjuangan, dama diri aku mengatakan itu bukan jatahku, tuhan pasti akan memberikan jalan , begitupun kutipan dari novel yang aku baca,
Aku putuskan kembali lagi mencari peluang dengan mengikuti ujian yang ditawarkan oleh beberpa media, salah satunya adlah dengan mengikuti ujian SNMPTN, kembali lagi aku terhalang dengan biaya untuk daftar dan baaya waktu tes, tidak ada jalan lain kecuali dengan berhutang lagi pada teman yag lain, bukanya hobi hutang, tapi memang karena g ada yang dipakai, iorng tuaku hanya memberikan uang bulanan, paling Cuma cukup untuk biaya hidup dipesantren,
Tes dilakukan dikota malang, kota yang pertama menurutku adalah cantik dan dingin udaranya, tepatya di UB, dengan pilihan pertama memang UB jurusan hokum, dan di UM dengan jurusan sejarah,  tanpa melirikpun kampus UIN yang dekat dengan tempat tinggal selama aku ujian, yang di ahir cerita itu jadi kampusku nanti.
Kembali lagi harus menerima kekecewaan, tidak lulus lagi, ah sakit sekali rasanya, mulai mencair motivasi yang membeku dalam diriku, yaudahlah mungkin orang tuaku benar aku harus nyantri biar aku jadi orang yang ngerti agama dan taat pada orang tua.
Sudah hamper selesai pendidikanku disekolah, tinggal beberpa ujian lagi, kembali lagi aku search kampus mana yang memberikan kesempatan, ternyata masih ada, salah satunya adalah UIN malang, kapus apaan itu? Kok gak pernah denger? “Yaudah gak papa dicoba aja, siapa tau bias masuk, dari pada gak kuliah” kata temanku. Aku turuti temanku, karena memang aku juga masih berharap untuk bias kuliah dikampus negeri, aku urus segala persyaratanta termasuk dengan segala piagam-piagam, yang aku heran adalah bukti pembayaran listrik dan telp, dmana aku dapat aku kan tidak punya telpon, listrikpun nebeng punya tetangga.
Ahirya aku minta pula struk pembayaran punya tetanggaku, berkas sudah siap dan tinggal ke kantor pos aja untuk mengirimkan berkas itu. Alhamdulillah ada temanku yang baik hati membantu mengurus semuanya, dan ahirnya waktu ujian telah tiba, aku berangkat kemalang satu hari sebelumnya, dengan perjuangn naik bis mini yang sudah using, dengan jalan yang sangat ekstrim, menginap dirumah keluarga temenku membuat aku kikuk karena temenku cewek semua, hanya aku yang cowok.
Aku ditanya mau “ujian dikampus mana dek? Aku jawab “UIN Malang”
mana itu? Kok mbak gak tau?
Yang dijalan gajayana itu lo mbak,
Oalah STAIN Malang ta, kalo dimalang itu terkenalnya dengan SETAIN Malang.
Hari ujian telah tiba, aku ujian disalah satu ruang digedung B UIN Malang, aku makin minder dengan teman-teman ujian yang alumni dari beberpa pondok pesantren ternama disekitar jawa timur, apalagi memang mereka kelihatan menguasai pada tes interview, dari 7 orang yang tes dalam satu penguji, hanya saya yang tidak bias menjawab soal bahasa inggris, ahirnya aku beranikan diri mengangkat tangan dan berkata:
 “im sory mom, I can’t speak in english”
So? What do you can?
I just can speak indo language and java language.
Ok, yaudah tidak apa-apa.
Sejak saat pulang ujian aku mulai rentan terkena putus asa, karena memang saya merasa ujian tidak maksimal, dan hanya pulang dengan menyisakan beberapa asa dan semangat saja.
Lkembali aku kepesantren dan siap aku mengemasi barang-barang, dan segera aku kembali pada orang tuaku untuk setuju mendaftarkan aku dipesantren di rembang jawa tengah, aku menurut saja untuk kembali nyantri dipesantren yang lebih salaf, walaupun begitu aku tetap berharap bahwa aku bisa kuliah di UIN malang.
Suatu pagi yang menjenuhkan dalam aktifitas liburamn, HP saya bordering, lalu saya liahat seuag SMS:
Mun, Alhamdulillah qm k‘trima di UIN Mlg J
Betapa senang hatiku, balik aku menelponya :
Assalamualaikum, beneran ta sya diterima?
Iya mun, kamu diterima, lihat saja di web uin malang, nama kamu ada, aku juga sudah Tanya mbak untuk lihatin dipapan pengumuman di uin, ternyata nama kamu juga ada.
Alhamdulillah, makasih ya infonya.
Betapa bahaginya aku, disaat semua harapan mulai pupus datang satu anugarah yang terindah dari tuhan, benar janjinya dan benar segal firmanya. Man jada wajada . akupun langsung pergi kewarnet dan mengecek info tersebut, ternyata benar, namaku ada dideretan penerima beasiswa tersebut, di jurusan Al-Ahwal Alsyakhsiyah.
Dan satu hal yang sangat bikin aku sedih adalah, sahabat yang membantu mendaftarkan, dan yang memfasilitasi aku selama ujian tidak keterima, itu yang samai hari ini aku ingat, dia yang seharusnya berhak untuk mendapatkan lebih dari apa yanhg aku dapatkan hari ini.

Dan kini aku telah menjadi mahasiswa UIN Malang, dengan segala aktifitasku. Banyak kesempatan yang aku dapatkan disini, banyak organisasi dan banyak kegiatan yang semakin mengasahku untuk menjadi pribadi yang lebih bijak                
Unknown
... Menyelam dan semakin dalam, dan dalam, hingga aku tak temukan lagi sisa cahaya kehidupan, bukan lagi mata yang bisa memandang, bukan tangan pula yang merasakan, tetapi hati, hati yang akan merasa, melihat, dan hati pula yang melakukan... 

::jalan tak sama::
Labels: 0 comments | | edit post
Tak terlihat kuasa yang hilang, bekas cabikan angin malam, tak menyingsingkan langit untuk menatap sang fajar, 
... Menghilang dan begitu sunyi dalam dekapan bintang yang bersandar,
... Jalan ini hanya memberiku perintah, untuk berdiri dan menghantam, tanpa kaki dan tanganku..
.. Anganku tak bertepian, menjanjikan kemerdekaan hidup di ujung penantian, hingga matahari terbenam kesekian kalinya di ufuk barat...
... Kemanapun angin berhembus, kehidupan ini akan berjalan, dan meretas semua untaian takdir-takdir yang semakin membungkam kepastian ini, 
... Dan disini akan ku temukan jalan, jalan yang tak pernah aku sadari sebelumnya,,

:: Aku gantungkan hidup pada Kesatuan rasa, dan cipta ::
Labels: 0 comments | | edit post
.. Jangan biarkan logika ini mengikuti cara hidup hati, yang ahirnya mulai mengatakan ketidak percayaan padamu, atas segala tingkah, dan atas segala sikap, yang terasa mulai keluar dari jalur kata normal.

... apa ini kebetulan? saya rasa tidak, 

... atau ini hanya permainan logika yang mencoba menyingkirkan hati, yang menyebabkan aku harus berpresepsi seperti itu,

... Atau ini hanya dampak dari semua yang telah terjadi,

... sampai batasnya, di ujung kesabaran yang ketiga,

::Fakta, Logika, dan Prasangka::
Labels: 0 comments | | edit post
... Terimakasih padaMu Tuhan seluruh agama, 

... Satu jawaban kembali datang lagi, memberikan new spirit, pada saat mulai mencari ketenangan baru,

... menyilangkan waktu, dan mengkoreksi sisa coretan semester dua lalu, ternyata Tuhan itu kembali lagi mengajak bergurau, 

... dan ahirnya aku bisa tersenyum dan menikmati sisa gurauan ini, 

... dan semoga level baru dg kapasitas yg baru bisa terlewati,

:: Menikmati gurauan n politik Ketuhanan::
Labels: 0 comments | | edit post
Menghabiskan siang menyusuri jalan2 yang panas dan berdebu, memalingkan diri dari jeratan takdir waktu

... dan kemudian kembali diketemukan dg para calon2 birokrat, para mantan aktivis kampus, dan org yg g tau apa maunya. 

:: peraduan demokrasi
Labels: 0 comments | | edit post
. Apa yang di dapat hari ini? Apa ini masuk investasi, atau hanya mengikuti permainan saja? 

... dengan asa saja? usaha? doa? ada yang kurang seharusnya, adalah mental fighter!!! 

... mati melawan atau diam tertindas!!!
Labels: 0 comments | | edit post
kebijakan, kebijaksanaan, preferensi dan pilihan politik yang tidak di dasarkan pada perhitungan-perhitungan rasional, melainkan oleh dorongan-dorongan yang bersifat tak rasional, misalnya dorongan dari sekelompok atau individu yang mempunyai tujuan kecil dari seluruh kelompok..

:: Irasionalitas Politic::

ini menjadi catatan penting, ketika seseorang atau kelompok untuk menentukan sebuah kebijakan, dimana pilihnay nanti adalah sebuah bentuk kesatuan masa depan yang tertanam dalam sebuah kekuatan atas dasar sangkaan yang tidak pasti, dan ketika langkah disepakati untuk menelurkan kebijakan maka yang terjadi adalah disposisi dan dis orientasi yang nantinya pasti akan menjadi bomerang pada pada kekuatan yang telah dibangun.

jadi ketika hari ini kita berani menyatakn sebuah kebijaksanaan, maka harus ada kajian secara radikal, pertimbangan yang tidak perlu ditimbang lagi kebenaranya, karena sudah melewati titik rasional un tuk disebut itu sebagai sebuah kebijaksanaan.
Unknown
 Kebencian mendalam terhadap pihak tertentu dengan memandangya sebagai 'tersalah' terutama yang tidak dilandasi oleh alasan rasional dan objektivitas tertentu..

::Demonologi::
Labels: 0 comments | | edit post
Begitu nyata dan menyekaku untuk bertempur mengalahkan mimpi yang menyerang bertubi-tubi

tak terlihat apapun, kecuali cahaya tuhan yang menguatkanku, semua yang disampingku terasa semakin jauh, bahkan di hiloangkan dengan memberikanku pilihan untuk memberikan waktu kalo ini bukan tentang mereka,

dan ini bukan karena satu hal, tetapi saya merasakan ini kesengajaan untuk mengganjal langkahku, dan melululantahkan keyakinanku yang mulai luntur.

dimana tak aku temukan sisa kehidupan dalam kemunafikan,
Labels: 0 comments | | edit post
Unknown
Biarlah kita perjuangkan, biarlah kita lakukan, dan biarlah kita yang menanggung resikonya..

segalanya adalah proses untuk mendewasakan, masih ingat pada pada motto '' jika itu kamu rasa benar (setelah melakukan kajian secara radikal) maka lakuakanlah, karena tuhan lebih tahu segalanya.

inilah kamu
Labels: 0 comments | | edit post
hari ini?

...iya kenapa? kamu nyadar g?
nyadar kenapa? 
hahaha, dasar kamu kayak g punya dosa, 
lo emang saya bukan tuhan, tapi bukan berarti saya g boleh untuk merasa bener,,,
.. iya juga se..
Labels: 0 comments | | edit post
Unknown
hari ini kamu mesti sadar, kamu tahu apa yg kamu lakukan dengan segala keputusanmu? kamu telah mengoyak hati sahabat2 kamu, sadar kamu adalah kader, sahabat, dan keluarga, 

tapi apa yang kamu lakukan hari ini? dg bangganya kamu melakukan penghianatan, yang seharusnya kamu abdikan dirimu, dan memberikan apa yang kamu bisa untuknya, dengan insyaf, sadar, dan penuh dengan tanggung jawab. maka sekali kamu berdiri, ingatkan kamu pada tanah yang kamu pijak, dan air yang mengajari untuk menyusuri gersangnya rimba, dan seharusnya kamu harus berterimakasih bukan malah menyakitinya,, minta maaflah dan buktikan bahwa kamu bukan seorang pecundang...
Labels: 0 comments | | edit post
hay hay..

kenapa? bentuklah jiwamu, hargai nalar dan hatimu, berikan posisinya untuk merasakan indahnya kebaikan yang bersebrangan, maka dengan raga dan hatimu untuk merayu dan merangkulnya, jangan sampai dia merasa sendiri dan kecewa, karena selamanya yang akan mengeksekusi kebijaksanaan adalah dia, dan selama ini dia yang meneguhkan untuk mempertemukan empat persatuan dalam dalam kehidupanmu, 
''wahai AKAl, kami mendukung''..
Labels: 0 comments | | edit post
...AKAL membela diri..

mengertilah, wahai hati, jiwa, dan raga ...

apa yang saya lakukan hari ini adalah pilihan, pilihan yang pelik, pilihan yang telah melakukan pengkajian, pilihan yang sudah di presiksikan resikonya, dan pilihan yang harus bertanggung jawab dengan sikap, 

jika hari ini kalian masih merasa bersebrangan, ketahuilah alasan saya yang pertama adalah kita memang satu jiwa secara kaderisasi, secara lembaga kita profesional, maka katakanlah pada mereka kalau kita belajar untuk profesional,

yang kedua, yang kita perjuangkan hari ini adalah bukan karena mereka, tetapi ini karena sebuah kebenaran dan menyelamatkan posisi mereka, investasi kita mulai hari ini, biar semuanya tidak salah faham, dan biar tidak terkesan perjuangan kita bukan perjuangan politik,

sadarkan dimereka, kalau segala proses butuh berfikir radikal, jangan 'angger gruduk saja'
apa yang mereka yakini bisa jadi itu adalah menipu...

kita pengen profesional, dan kita pengen ini adalah pembelajaran untuk mendewasakan diri kita, bangsa, dan kebersamaan kita..

''begitu ya, wahai HATI, JIWA, dan RAGA''
Labels: 0 comments | | edit post
melihat sajak yang tak terurus di tepian raga yang menyamping,
takdir itu tak ubahnya sebuah insklopedi yang tak terbahasakan.
walau hujan tak lagi menyisikan grimis di mendung, tetaplah jiwa ini terkatung katung dalam derasnya embun,
engkau bulan turunkan serpihan cahaya mentari yang tersisa, buatku lupa siapa aku sebenarnya, akanku berjalan dengan cinta, atau menakdirkan dengan menyisakan semua cinta yang tersisa,

Buatku menangis dalam sujud.
Labels: 0 comments | | edit post
Bila hari ini dan nanti, tak kau inginkan kembali rasa itu, coba fahami apa ini sebuah kemauan,
terlepas dari ego yang mengengkang, seharusnya harus ada kepastian untuk mempertegas keyakinan,
hanya dengan satu lambaian, bisa hancurkan semua senyuman yang pernah ada, dan bisa difahami ini bukan ingkaran dari sebuah janji, hanya bagaimana manusia itu sadar dengan apa yang telah dikerjakanya.

Tak akan pernah ada.....
Labels: 0 comments | | edit post
Banyak sekali berkah di lebaran ini, banyak juga musibah yang terjadi, di momen yang seharusnya diri menjadi fitri, tergerus oleh hingar-bingar keduniaan, megah-megahan dalam makana, berbusana, dan yang lain, tidak lain hanya mengharap di lihat lebih dari pada orang lain, naudhubillah min dhalik,
semoga kita menjadi golongan orang yang selalu ingat n bersyukur akan karuniaMu Tuhan,
Labels: 0 comments | | edit post
Unknown
13 jam 13 menit lagi, secepat itukah berlalu, meninggalkanku sendiri tanpa dekapanmu, masih belum sederhana caraku menyambut, menerima, dan menjalakanmu, bayangmu selalalu ada dalam kehawatiran hati ini, indahnya dirimu, tak terlukis dg apapun, proses yang menjanjikan, tidak ada satupun kerugian, kehadiranmu membawa
berkah untuk semua, semoga apa yang kita lewati bersama, akan selalu terulang lagi di tahun-tahun yang akan datang, terimakasih tuhan untuk ''politik''Mu yang mencerahkan, semoga ini tidak berahir disini, 
Taqoballallohu Syimana wa syimakum,,, 
Wallohul muwaffieq ila aqwamithorieq,
Unknown
daun itu mulai jatuh dan berguguran 
daunya yang hijau mulai berserakan di atas tanah 
karena sang pohon mulai ragu apakah musim kemarau ini akan panjang? angin pun mulai jarang hingap di daunya karena daun yang indah menyejukkan mulai hilang dr dahan,
Labels: 0 comments | | edit post
Unknown
sejauh apapun aku berlari, tetap saja aku masih di bumi, sepi usang dan penuh dengan benci, ingin ku ahiri ini, tapi siapalah aku mau menuliskan takdir semauku. sering ku tanyakan, kenapa harus seperti ini? dimanakah kehidupan yang nyata, apakah semua manusia sebenarnya tidak ada? apakah ini hanya rekayasa tuhan? atau memang kemerdekaan adalah begina adanya, kenapa susah hanya untuk membahasakan bahasa kejujuran selalu ada kebohongam dalam kebohongan, dan tidak pernah berjalan tanpa melihat possi netrel, semua gagah dengan ambisanya, saling menindas dan mengalahkan, tanpa ada rasa untuk berjalan beriringan, kita memang berbeda, tapi bukan berarti dengan perbedaan itu kita mengkapling2kan dunia ini, andai dunia ini bisa berteriak, maka akulah orang pertama yang akan menyambutnya....
Labels: 0 comments | | edit post
Unknown
Mengaku pernah diam, dan mengaku pernah berjalan, tak berarti itu adalah keputusan, kau berbangsa dan memiliki agama? dimanakah letak kebenaran yang kamu banggakan? bukan diriku yang mulai tak berjalan, ketika harus dipasrahkan pada sebuah kemungkinan untuk memulai penikaman dalam batin, karena selama ini yang memusyrikan diri dengan tingkahku adalah logikaku, yang nantinya yang akan menimbunku dalam kedamaian kematian,

hanya dengan persetujuan takdir dan kemauan yang akan menentukan!
Labels: 0 comments | | edit post
Unknown
selalu indah jika menatap langit ini, ini bukan hayal, tapi memang kesungguhan untuk mengangkat drajat akal pada langit2 itu, dan ke kafiranku pada pendahulu semakin menjadi, karena aku yakin pada setiap takdirku, 
bukan untuk menjadi manusia yang sempurna,. tetapi menjadi manusia yang menggunakan logikanya untuk merasionalkan perasaanya, dan bukan sebuah kesalahan jika harus ku sisihkan perasaan yang tiada bedanya dengan putus asa dan percaya diri yang tak terarah, semoga jalanya ada padanya, dan pada mutiara hati aku akan bertahan, 

::maaf::
Labels: 0 comments | | edit post
Unknown
berseteru untuk menarik ulur sebuah kepentingan yang di latar belakangi dua kepentingan, kepentingan umat dan kepentingan pemerintah untuk mempromosikan sebuah wisata budaya, dengan membeli mereka yang tidak mengerti tentang kepentingan pemerintah itu,
antropolog: maka perlu di adakan sebuah kajian bagaimana entitas kemasyarakatan yang ada, dan jangan sampai ini menciderai beberapa golongan atas segala kepentingan, dan sesungguhnya ini merupakan sebuah pembelajaran bagaimana kehidupan bermasyarakat
kaum santri salaf: agama budaya yang anda yakini adalah sebuah hal yang tidak sempurna, maka tugas kami kesini adalah bagaimana kita bisa meluruskan dengan agama Allah yang kita yakini bersama, agama islam yang sesuai dengan alquran dan sunnah, dengan tujuan bahwa islam yang kita yakini adalah islam yang benar, dan seperti yang di firmankan Allah, '' wamanlayahkam bima anzalaallahu faula ika humul kafirun,
Abangan:
sebagai penduduk lokal yang selalu dan setia pada kearifan yang kita miliki, maka segala apa yang kami lakukan adalah satu keyakinan, bahwa yang di ajarkan nenek moyang pada kami adalah sebuah kebenaran, dan ketika ada yang mulai mencampuri dan merusak nilai kubudayaan yang beragama kami, kami merasa damai dan nyaman dengan yang kami yakini, maka ketika ada mesiah baru datang dengan budaya keagamaan mereka yang belum bisa meng,ejawentahkan islam rohmatallilalamin, maka kami menolak dengan tegas atas sikap itu, sehingga dengan inilah kami berdiri dan bukan dengan budaya keislaman yang kami miliki, maka ketika kalian datang kalian harus menghormati dan tunduk pada teretori kami, karena pada dasarnya tuhan kita sama, hanya jalan kita berbeda untuk menuju tuhan kita,

dan sampai kapanpun kami akan mewarisi kearifan yang diwariskan sunan prapen pada kita
dan sering kali budaya di jadikan komersialisasi kapital, yang semuanya bukan di wujudkan untuk kearifan lokal, melainkan komediti yang dapat diperjual belikan, dan nantinya yang akan menikmati adalah para elit tertentu saja, dan mereka yang dimanfaatkan semakin bangga dengan keterlenaan pada support system yang terlihat mewadahi kepentingan, 
sayangnya sikap bijak dari golongan tengah, yang belum mampu menapakan eksistensinya pada bentuk masalah yang seharusnya sederhana,

mainstrim, yang masih menganggap bahwa bangsa kita adalah bangsa yang miskin, dan apapun bisa dijual, yang disayangkan adalah ketika yang dijadikan komediti adalah kebudayaan, dengan bungkus sebagai pelestarian budaya, tetapi dalam kenyataanya adalah bagaimana menciptakan ilusi dan tipu-tipu untuk mempersibuk urusan orang yang berkepedulian,, semoga pemimpin kita bukanlah orang yang suka menjual jati diri, amien
tepat sangat penderitaan kaum tani di negeri ini, semakin melejit berteriak sakit dalam sebuah tekanan dan pekerjaan yang terbayar oleh pengakuan, hanya fatamorgana yang di tawarkan, tak ada perubahan, dan tak ada support system yang ditawarkan, hanya dijadikan bulan2an oleh penguasa korup, 
kapan, kapan, dan kapan, sang mulya penyuplai kehidupan ini bisa dibangkitkan dimuka bumi pertiwi ini, ataukah akan mati terpanggang mentari dan panasnya kehidupan, yang tidak memberikan speas untuk bernafas menghirup indahnya hasil kehidupan?
wahai para generasi munafik, apa yang akan kau lakukan pada kaum yang tertindas dalam buminya? kapan kami diberi kebebasan untuk merdeka? merasakan jerih payah kami diladang, kami hampir menyerah dan kami hampir putus asa, tapi bagi kami hanya dengan mengolah ladang kami bisa menghidupi keluarga kami,

berdarahlah, menangislah, dan berteriaklah, teriakan suara perubahan, dan teriakan suara kemerdekaan,
hidup petani, jaya dan makmurlah bangsaku!!!
Labels: 0 comments | | edit post
Unknown
Hahahai, indah sekali hari ini, 

Menangkap ini dan itu, melakukan banyak kegilaan yang menggilakan, 

mulai dari mentari di batas mendung, 
jual beli kebudayaan, ekspansi keagamaan,
bintang yang tersandra, 
proposal kesuksesan pada tuhan, 

dan berahir dengan penertawaan sang malam, atas apa yang saya tidak tahu judulnya, 

dan semoga tidak berahir dengan menyenangkan..
Labels: 0 comments | | edit post
Unknown
wahai hati, jangan cemburu ya, bukanya aku menelantarkanmu, tetapi kadang aku mulai tak mampu untuk terus menggembalakanmu, banyak maumu dan kamu selalu rendah diri, 

hati, jangan iri dengan logika ya, karena dia sering aku perhatikan, jujur saja karena dia yang selalu membuatku jadi seperti ini, memberikan pengertian dan penghambaan pada ruang yang tak aku tahu, sedangkan kamu hanya terlena dengan permainan2 yang kamu buat,

hati, jangan munafik ya, ingat ada yang mampu membolajk balikan selain aku, jadi jangan hawatir, karena pada dasarnya ada yang selalu memperhatikan,

hati, jangan kira kamu bisa menundukan hatinya, karena sebenarnya yang tertunduk adalah dirimu,

dan lain kali nanti kita ketemu dalam satu ruang untuk membahas keadilan biar tidak ada yang merasa tertindas,

dialog ini dipersembahkan untuk para generator kehidupan 
Unknown
dear, 

harus dengan siapa aku bicara, padamu kamu bilang aku egois dan g mau ngerti,

padanya dibilang aku lagi gila, karena seringya aku menghajarnya dengan coretan yang tak berguna, 
tapi lihat saja nanti siapa yang merasa berjasa dengan segala coretan dari celotehanku, biar dia tahu kalau aku sedang lupa, dan kalau aku semakin jauh tak mengerti, 

sabarlah, sabarlah, tak berarti untuk yang ke-3 karena pada dasarnya keraguan darinya semakin nyata,

jadi lain waktu kalau masih ada sisa ya relakan saja, kejujuran ini kan sudah g berguna, apalagi cara yang sederhana? dirasa biasa saja,

jadi, biarkanlah terbang bersama waktu, dan yakinlah setiap doa pasti ada jawabanya, apapun itu yang penting dia bahagia,

dan jika angin membawaku diluar tanganya itu bisa membuat bahagia dan sedikit ketenangan, maka wahai jiwa janganlah berontak, tapi bersyukurlah karena tuhan sudah mempersiapkan permainan berikutnya, yang lebih indah dan menyenangkan.
Unknown
''iya, kamu g pernah bisa buat saya tersenyum, malah sebaliknya selalu bikin nangis'' .... 

''bukan seperti itu''....
''terus giman
a?''....
''g tau juga mesti gimana?....''

yaudahlah, masih nyambung kan dengan dialog yang kemaren? masih g sadar siapa kamu? masih mau mengelak, kalau kamu itu tak ada artinya dimatany'a', apa yang kamu lakukan selama ini pernah di dengarny'a'? atau hanya di anggap sebagai angin berlalu atau malah di anggap sebagai sebuah pesakitan yang kau berikan padany'a'?

kau selalu mengalah dan membiarkanhatimu menang, dan gini apa yang kau dapatkan, pengorbananmu tak ada artinya? yang ada dirimu adalah orang yang tidak jelas, tidak memberikan kepastian untuk masa depan, apalagi kebahagiaan,

jangan terlena, sudah banyak hal yang kau bunuh karena di'a', sudah banyak yang kau kafirkan, kenapa masih saja diam? diam? dan diam,,,,,


kasih alasan kenapa kau selalu bisa menerima dan menjaga kesepakatan dihatimu,
atau itu yg disebut (
Unknown
::bukan hanya bisa menyelesaikan masalah dengan masalah, tetapi bagaimna semua jenis masalah bisa selesai sebelum di perkarakan

:: Menyelesaikan perkara dengan prosedur sesuai dengan apa yang telah di tetapkan, baru kemudian memberikan pengawalan sampai tuntas

:: Kerja kita bukan hanya di hargai dengan materi semata, tetapi bagaimana kejujuran, sportif, dan kepuasan kliyen merupakan pencapaian yang harus dilakukan

:: Bukan hanya sebagai tanggung jawab, tetapi pengabdian dan ibadah kepada tuhan, sang pemilik hukum

;; Advokat Series;;
Labels: 0 comments | | edit post
:: Mungkin salahku, menjadi dirinya yang tak tau, merubah sisi pembatas yang tak terlihat, sebenarnya itu adlah jawaban, kenapa aku bertanya...

:: Harus menerima kesalahan dan kekalahan, tak terbayang indah seperti yang terkira, yakinilah harus ada pilihan, 

:: Semua kamu yang tau, antara yang terjadi dan selamanya, meringankan indahnya menerima

:: Biarlah walau di'a' meminta, ujungnya hanya kau yang mengerti dirimu, dan di'a' hanya mau kalau kamu seperti itu, tanpa pertanggung jawaban yang melegakan,

:: Saat aku mulai ada nanti, akan aku nasehati dirimu, bahwa yang ada sekarang adalah fatamorgana, apalagi sempat kau membenamkan rasa dalam jiwany'a'

:: Jangan takut untuk berjalan, sakit itu hanya sekali, selebihnya adalah kebodohanmu yang tak pernah kamu rasakan,

:: Biarkan kamu mengertikan di'a' seribu waktu, di'a' tidak akan pernah tau apa ketenangan yang kamu harapkan, semua tentangmu adalah pengekangan, bukan sebuah dinamika untuk menuju kebahagian

:: Kapan terahir di'a' menanyakan kabar? dan apa sejatinya yang kau inginkan? sadar kamu itu egois, dan egoismu adalah karena di'a',,

:: Ayolah bangkit, janganlah diam untuk hal yang kamu bisa lakukan, semuanya akan baik2 saja,

:: Keyakinanmu dan kerelaanku adalah kuncinya, bukan saat kau menerimanya dengan wajahmu yang mulai mendua, dan kau berdusta

;; Mengerti, Memahami, dan Menghargai;;
Labels: 0 comments | | edit post
:: Karena pada dasarnya setiap perubahan adalah hal yang abadi,

:: Suatu kerugian bila hanya diam dalam kesunyian ruang kebodohan 

:: Tidak selalu harus peduli dg kata orang, tp dengarkan hati kita 

;; Berubah atau Kalah
Labels: 0 comments | | edit post
;; Sejenak mengingat awal kejadian kemanasiaan, G 30 S PKI, pembantaian dan perampasan hak terjadi di negeri ini, setara dg pembantaian paling keji di dunia bahkan lebih dari itu, 

;; 3jt lebih nyawa melayang, karena di anggap komunis dan mengancam keselamatan negara
;; Apa yg salah dengan PKI? ideologi yang salah? atau kah mengancam kediktatoran 'S'...?

;; Bayangkan jika yang dibantai itu adalah keluarga anda? atau orang yang anda sayangi?

;; Semoga ini menjadi pelajaran buat kita semua,

;; Teriring do'a saya 'mengemis' untuk putra bangsa indonesia yang terbantai atas nama sejarah, yang tidak bisa merasakan manisnya kemerdekaan,

;; Dan untuk seluruh aktivis kemanusiaan yang mengorbankan nyawanya, beriring do'a semoga generasi penurus bangsa ini meneruskan perjunganmu,

;; -Salam Kemerdekaan, Kemanusiaan, dan keadilan-;;