:
LANGKAH-LANGKAH MEMAHAMI
FENOMENA SOSIAL
Pendahuluan
Analisa
sosial adalah suatu usaha mengamati, melacak serta memahami suatu peristiwa
atau keadaan lingkungan masyarakat. Analisa sosial juga dapat diartikan sebagai cara
(metode) untuk mengambarkan suatu kondisi social. Istilah lainnya kita juga dapat
memakai istilah pemetaan sosial (social mapping) yakni sebagai
proses menggambarkan masyarakat secara sistematik.
Pemetaan sosial dapat
dipandang sebagai salah satu pendekatan dalam Pengembangan Masyarakat yang oleh
Twelvetrees (1991:1) didefinisikan sebagai “the process of assisting
ordinary people to improve their own communities by undertaking collective
actions.” Sebagai sebuah pendekatan, analisa sosial dan pemetaan sosial
sangat dipengaruhi oleh ilmu penelitian sosial dan geography. Salah satu bentuk
atau hasil akhir pemetaan sosial biasanya berupa suatu peta wilayah yang sudah
diformat sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu image mengenai pemusatan
karakteristik masyarakat atau masalah sosial, misalnya jumlah orang miskin,
rumah kumuh, anak terlantar, yang ditandai dengan warna tertentu sesuai dengan
tingkatan pemusatannya.
Kerangka
untuk memahami masyarakat dan masalah sosial terdiri dari 4 aspek analisanya
yang dijelaskan dalam tabel 1, antaralain:
Tabel 1: Kerangka
Pemahaman Masyarakat dan Masalah Sosial
Fokus
|
Tugas
|
A. Pengidentifikasia Populasi Sasaran
|
1. Memahami karakteristik anggota populasi sasaran;
|
B. Penentuan Karakteristik Masyarakat
|
2. Mengidentifikasi batas-batas masyarakat;
3. Menggambarkan masalah-masalah sosial;
4. Memahami nilai-nilai dominan;
|
C. Pengakuan Perbedaan-Perbedaan
|
5.
Mengidentifikasi mekanisme-mekanisme penindasan yang tampak dan formal;
6.
Mengidentifikasi bukti-bukti diskriminasi
|
D. Pengidentifikasian Struktur
|
7.
Memahami lokasi-lokasi kekuasaan;
8.
Menentukan ketersediaan sumber;
9.
Mengidentifikasi pola-pola pengawasan sumber dan pemberian pelayanan.
|
Sumber: Netting, Kettner
dan McMurtry [1993:69]
Yang
terpenting dalam
analisa social dan pemetaan sosial adalah pengambil data dari masyarakat,
antaralain melalui beberapa pendekatan yang ada di bawah ini;
1.
Terlibat langsung di tengah-tengah masyarakat "partisipatory";
istilah lainnya adalah Partisipatory Rural Apraisal.
2. Terlibat
secara singkat "rapid", dalam artian data umumnya diperoleh
dengan melakukan interview singkat sesuai pengambilan data yang diinginkan
pengamat. Istilah pendekatan ini Rapid Rural Apraisal [RRA], kita juga
bisa memakai metode singkat SWOT.
Tabel 2: Perbedaan
Fungsi dan Terapan Metode PRA – RRA
Sifat Proses
|
RRA
|
PRA
|
Cara
melakukan
|
Penggalian & pengumpulan data
|
Peran aktif 'share'–pemberdayaan
|
Peran
orang luar
|
Penyelidik
|
Fasilitator
|
Peran
orang dalam
|
Sumber
Informasi atau Obyek
|
Pelaku
/ Subyek
|
Informasi & dianalisa digunakan oleh
|
Orang
luar
|
Masyarakat
setempat
|
Hasil
jangka panjang
|
Perencanaan
Proyek, publikasi
|
Kelembagaan dan tindakan masyarakat lokal yang berkelanjutan
|
[Sumber: Chambers, 1996]
Refleksi Sosial
Refleksi
Sosial dilakukan dengan jalan membandingkan “thesis” hasil dari proses Analisis
Sosial dengan pandangan dari pihak non-pengamat (biasanya disebut narasumber),
baik berdasarkan refleksinya ataupun pengalaman, ataupun studi sistematik
tentang masalah yang ada dalam analogi itu. Teori-teori ekonomi klasik, makro
ataupun mikro seringkali membantu memperjelas masalah ini. Bahkan, dalam
kebanyakan refleksi sosial, teori analisis kelas-nya Marx juga sering dipakai
untuk memperjelas kontradiksi yang terjadi.
Keprihatinan
(Concern)
Analisis
dan Refleksi Sosial secara sinergis diharapkan membantu merumuskan keprihatinan
(concern) atas realita yang dialami oleh subyek pelaku analisis sosial.
Keprihatinan ini, pada tahap ini, berdasar atau bersumber pada kesangsian
mengenai tata-laku atau sistem sosial yang hidup di sekitar realita itu. Secara
konkrit, keprihatinan ini “ditempatkan” sebagai sebuah alasan atau desakan
untuk melakukan sebuah tindakan perbaikan terhadap realita yang ada.
Tabel 3: Alur Pemberdayaan Masyarakat
Post a Comment