Unknown

Melawan Adalah
Melawan adalah cara ketika hidup dalam tekanan
Melawan adalah ketika keadilan tidak diterapkan
Melawan adalah ketika kedholiman merajalela
Melawan adalah ketika kalah bukan pilihan
Melawan adalah ketika kenyataan tidak sesuai nurani
Mrlawan adalah ketika kekuasaan membuahkan tiran
Melawan adalah ketika peraturan tak berkemanusian
Melawan adalah ketika manusia belajar menjadi tuhan
Melawan adalah ketika diri ini tak sadar diri.

Labels: 0 comments | | edit post

Seorang anak bertanya pada Bapak: Bapak, kenapa dengan kuliah rasanya saya tidak diajak betul menjelajahi realitas hidup kita sebenarnya? Realitas hidup yang melahirkan saya dan temen-temen mahasiswa saya? Kenapa dengan kuliah saya hanya terdorong menjadi birokrat? Menjadi pegawai? Menjadi budak kapitalis? Kenapa dengan kuliah seperti mengakomodasi juga hasrat-hasrat feodalistis untuk menjadi priyayi, menghamba setatus dan pengakuan diri, pemimpi kedudukan, jabtan, dan kekuasaan? Kenapa setelah kuliah dikota saya merasa mundur dan turun tingkat ketika kembali kedesa, Bapak, sebenarnya kuliah ini untuk apa? Apa untuk melanggengkan penindasan? Bapak, dari mana kuliah ini berasal, dan siapa yang punya universitas yang katanya untuk memperbaiki hidup ini Bapak?

Bapak, saya tidak ingin menjadi epigonis sejati.

Tulisan ini, disadur dan digubah dari tulisan CN di buku, Indonesia Bagian Dari Desa Saya

Unknown

Karena tempo waktu telah berlalu,
tanpa ada jeda tertinggal
kemudian berganti dengan detik yang tak bisa dipaksa
walau hanya sejenak tak akan bisa
akan tetap berjalan, mengalir lembut
sampai detik yang ditunggu berhenti
tak akan sejenak, berpindah, dan memulai dengan waktu dan dimensi yang baru.

Labels: 0 comments | | edit post
Unknown
berjalan menuju suatu tujuan dibawah derasnya hujan turun, kita bisa memilih antara basah kuyup, agak basah, bahkan tidak basah sama sekali.
memilih yang datang untuk bertahan, datang sebentar kemudian pergi, dan bahkan tidak sama sekali. dalam kedatangan semua ada tujuan bukan karena sekedar kebetulan, kemudian nasiblah yang kadang mempertahankan atau akan menuntunya untuk segera beranjak
Labels: 0 comments | | edit post
Nyatanya adalah suatu keberaturan adalah karena perubahan yang di negasi, yang sebenarnya adalah sangat tidak beratur kalau standarisasi yang digunakan adalah produk kepakeman.
kemudian dalam perkembangan peradaban, perubahan adalah harga mati, dia berjalan dinamis dan dalam setiap lekuknya menciptakan tatanan kebenaran yang dalam dua aspek dikatakan menjadi sebuah kebenaran teoritis dan sisilain adalah kebenaran praxis. oleh karenanya semua kemungkinan bisa terjadi dan yang menjadi kebenaran adalah dia yang bisa melewati proses-proses kebenaran yang distandarisasi.
Malang, 11 maret 2016
Unknown
Aku tidak tau apapun ini atau itu,
Semua terasa sama, baik adanya
Termasuk dalam lamunan, semua terasa nyata
Mungkin salah dalam instingku, tapi logika tak akan membodohkanku
Aku tau aku lemah, aku tau aku akan kalah
Tapi sudah jauh wakty aku memandang, bahwa telah kusiapkan diri ini untuk menerima segala kenyataan.

Terimakasih untuk hujan yang terkenang, tertunggu senyumu
Labels: 0 comments | | edit post
Unknown
Teringat sebuah cerita lalu
"Banyak yang bersikap baik pada kita lebih dari saudara, dekat seperti orang tua, tapi mereka lupa untuk menampar kita disaat kita salah, lalu ahirnya begitu saja pergi karena kita yang gagal memahaminya, kemudian meninggalkan cerita sepotong bahwa kita adalah orang yang tak layak untuk tau apa yang tak kita dipahami"
Labels: 0 comments | | edit post


Bersyukur Karena Luar Biasa?
Sebuah keniscayaan ketika kita dalam setiap waktu untuk mengingat betapa hebat dan agungnya sebuah karya Tuhan yang maha esa, sering kali kita lupa untuk selalu mensyukuri nikmat dan mengangagungkan namanya, hanya beberapa kali saat kita sedikit menyadari tentang sebuah anugrah yang kita rasa lebih dari pada biasanya, atau kejadian itu baru kita lihat dari bentuk sunatullah yang telah kita miliki sehari-hari.
Bagaimana tidak kita selalu tercengang dengan hal-hal diluar batas kewajaran, tentang manusia yang mempunyai keahlian lebih, tentang mahluk lain yang unik, dan hal luar dari biasanya ayang lain.
Pernahkah kita berfikir sejenak tentang segala apa yang ada dalam hidup kita, sudah pernah dihitung atau dipertanyaakan seberapa menakjubkan karya tuhan dalam hidup kita baik fisik maupun non fisik. Bagaiqamana kita tidak sadar pada nyawa yang terkandung dalam badan ini, tidak ada yang bisa menciptakan kevuali Tuhan, bahkan hal ini tidak bisa dibeli ditoko atau di penjual manapun, setiap hembusan nafas, gerak tubuh kita, dalam pertumbuhan kuku dan rambut, dalam putaran aliran darah, detak jantung, ini adlaha fenomena luar biasa, dengan geratis kita bisa menikmati oksigen, dengan gratis kita bisa melakukan apapun dengan organ tubuh kita, tanpa harus beli dan tanpa harus menyewa.  seberapa biasapun diri kita dengan hal ini saya rasa tetap saja ini bukan fenomena yang harus kita anggap biasa, begitu hebatnya Tuahan menciptakan kita dengan segala kesempurnaan yang ada.
Segala sesuatu yang ada dimuka bumi adalah bentuk karya agung Tuhan, sebagai bukti kalau tuhan adalah maha segalanya. Tumbuhan, hewan, dan semua yang ada di bumi dan dilangit langit semuanya luar biasa, semuanya diciptakan dengan akurasi yang sangat detiel dan turukur. Semuanya tunduk pada Tuhan dan mengagungkan namanya, seberapa jauh dan dalam pun kita berpikir kita akan semakin tahu bahwa karya tuhan sangat luas dan tidak terbatas, sumber dari segala cahaya dan ilmu pengetahuan.
Lantas apakah hari ini masih merasa hidup kita biasa saja? Bersyukur seperlunya? Atau mengingat Tuhan seingatnya? Maka secara pribadi saya akan terus bertafakur dan bersyukur tentang semua karya dan keagungan Tuhan, tidak dengan apapun saya bisa membalasnya, bahkan sholat dan berbuat baik sejuta tahun pun tak akan bisa untuk membalas sejengkal karyanya.
Subhanaka inni kuntu minadlolimin, Astaghfiruka, waatubu ilaika, taubatan abdi dholimin, layamliku linafsihi dhorro wala naf’a walau mautan wala hayatan wala nusuro.
Malang, 14 Maret 2016 03:30
Unknown


Langit Malam
Sudah dua malam ini saya habiskan sisa waktu untuk memandangi langit, mulanya saya hanya bisa memandangi sesekali Saat kebetulan diluar ruangan atau sedang ada kegiatan di alam bebas. Tetapi dua malam ini begitu berbeda, entah karena ada masalah atu sedang ada suatu hal yang belum saya bisa untuk saya biasakan, setidaknya ketika saya memandang langit saya merasa lebih tenang dan ada kebahagiaan tersendiri.
Diselimuti dengan udara sejuk kota ini, bahkan cenderung dingin tetap saja saya merindukan suasana langit malam, berangkat kerumah kontrakan yang atapnya adalah dek dari beton jadi dengan bebas saya bisa berada diatasnya sampai subuh menjelang, memandangi langit malam yang tak kalah indah dengan langit yang ada dipagiatu siang hari, hiasanya adalah bulan dan segla bintang-bintang yang menajubkan, dan kedang ketika kita bisa melihat meteor yang terbakar. Suasana langit malam adalah kesempurnaan dan menggambarkan betapa kecil diri kita di dunia ini.
Salah satu waktu berfikir dan menemukan ide adalah ketika malam mulai hening, kehidupan yang sepi dari hiruk pikuk urusan dunia, kita bisa sejenak merasakan hembusan angin yang membawa udara yang sejuk, mendengarkan bunyi-bunyi binatang malam dan gerak dalam sebuah kegelapan, begitu indah ritmenya dan begitu memberikan hiburan yang membahagiakan.
Seskali membayangkan beberpa kejadian masa lalu, membayangkan wajah-wajah orang yang kita sayang, memplening sebuah masa depan dan membangun strategi untuk mengalahkan dunia yang saya hadapi saat ini, rasanya sangat bisa memberikan solusi atu sekedar ilusi apalah itu yang penting saya pahami itu adalah anugrah dari yang maha hidup.

Malang, 14 Maret 2016 03:50


Mempertahankan Petani
Ketika kita melihat wajah kota malang hari ini semakin hari semakin cantik, dan semakin hari semakin penuh dengan bangunan-bangunan dari beton sehingga sedikit sekali menyisakan lahan pertanian yang kian hari kian terhimpit dan sempit. Pertama kali menginjakan kaki dikota ini sekitar tahun 2010 dimana belum begitu banyak perubahan seperti ini, begitu enam tahun berjalan rasanya lahan-lahan yang saya kenal semakin habis dan menjadi perumahan-perumahan, yang dulunya terlihat sawah sekarang menjadi bangunan.
Menjadi petani dikota seperti ini bukan hal mudah, bukan karena tanahnya tidak subur atau mahalnya biaaya produksi atau kebutuhan untuk bertani, tetapi adalah tawaran dari investor yang sangat menggiurkan, bayangkan saja tanah disekitar lokasi saya saat ini sudah mencapai angka 3 juta per meternya, bahkan bisa lebih dari itu ketika berlokasi ditempat setrategis. Sangat-sangat menggoda iman para petani. Ketika kehidupan semakin sulit dan himpitan ekonomi semakin mencekik maka tawaran seperti ini sering melenakan para petani untuk menjual lahan garapanya kepada para devoleper, dengan demikian jarang sekali petani yang bisa mempertahankan tanahnya dikota ini.
Selain kompleksitas diatas pemerintah kota Malng sendiri juga tidak serius melindungi lahan garapan yang ada dikota ini, sehingga semakin lama akan semakin habis. Tidak bisa dipungkiri bahwa tanah dikota ini adalah tanah yang sangat subur dan sangat produktif, bisa tiga kali panen dalam setiap tahunya. Tanah di malang subur karena malang adalah kota yang diapit oleh beberpa gunung berapi yang beberpa waktu dulu sering mengeluarkan abu vulkanik yang mnyuburkan tanah. Kemudian irigasi disini sangat memadia, kalau dilihat dari bekasnya sudah sangat lama, mungkin sejak zaman belanda dulu, disudut-sudut pinggir kota tidak ada sawah yang tidak ada irigasinya, tapi sayang sekali irigasi itu menjadi parit buangan limbah rumah tangga karena sawahnya sudah berubah menjadi pemukiman warga.
Berangkat dari permasalahan diatas bukan menjadi kemungkinan kalau kita tidak bisa bertani dikota ini, dengan semakin sempitnya lahan kadang beberpa pemilik tanah juga membiarkan tanahnya menganggur dan terbengkalai begitu saja, itu biasanya tanah yang sudah di jual ke investor tapi belum bisa di bangun. Oleh karenanya seharusnya ada peringatan kepada para pemilik tanah yang tidak tergarap untuk mengaktifkan lahan pertanian tersebut, bisa dengan menggarapnya sendiri, menyewakan, atau bagi hail dengan para petani lokal yang ada, jadi dengan semakin sempitnya lahan kita masih tetap bisa menyumbang bahan makanan yang bermutu untuk masyarakat, sehingga paling tidak kita bisa mengurangi jumlah impor bahan baku makanan dari luar negeri yang jumlahnya setiap tahunya semakin bertambah.
Pertanian di era modern mendukung kemajuan bangsa, memberikan makanan yang sehat pada masyarakat, memberilakan lahan pekerjaan dan menjaga ketahanan nasional.
#SavePetani
Malang, 14 Mar. 16 04:21
Unknown


Dua terahir ini mungkin momen yang tidak b iasa dari biasanya, rumah kontrakan kedatangan temen-temen waktu semasa di mabna sekaligus teman jurusan yang baru saja menyelesaikan tugas akademik, sisanya adalah temen yanglain yang masih berjuang menyelesaiakn tugas ahirnya.
Ada sebagian yang sudah selesai dan menemukan hidupnya, ada yang masih bergelut dengan setatus pengangguran yang entah sampai kapan ditambatkan, banyaa cerita yang unik dan penuh dengan pelajaran, ya, semangat baru, motivasi lagi bagaimana menghadapi masa depan. Intinya disamping mereka adalah niat dan kesungguhan untuk melakukan sesuatu yang menjadi tujuan hidup.
Seharusnya memang harus percaya bahwa setiap hidup adalah permainan dari sekenario agung tuhan, dan masing kita bermain menurut peraturan dan ritmenya, dan peraturanya adalah sangat berbeda dengan orang yang lainya. Menemukan jati diri adalah harga mati, bagaimana harus mengenali siapa kita, dimana, dan akn melakukan apa? Ketiganya merupakan satu serangkaian pertanyaan yang mau tidak mau harus dijawab setiapmanusia.
Menyikapi keberagaman dalam menentukan sebuah kehidupan bukan lah hal yang mudah, seringkali kita dilenakan dengan banayak persoalan dan permasalaahan yang acap kali serimng melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak berguna sama sekali, seperti halanya yang saya lakukan hari ini, seorang pengangguran dengan masa depan yang tidak seoreangpun bisa menebaknya. Tetapi bagi saya harapan itu akan selalu ada mewarnai kehidupan dan aasebagia motivasi yang menerangi gelapnya jalan hidup.
Dan alternatif terahirnya adalah menerima segala sesuatunya kita lakukan dengan penuh kesungguhan dan keiuhlasan, kesabaran juga dibutuhkan untuk menjadikan diri kita siap[ menghadapi segala permasalahan yang datang. Kita membangunn diri kita dengan kekurangan yang nyata, kemudian berusaha mencari kelebihan yang kita punya dan menerapkanya untuk menyelesaiakn segala ancaman yang datang.
Unknown


TEKANAN SOSIAL

Keadaan seringkali memaksa seseorang untuk bungkam, dan mematikan daya nalar dan logika kritis yang dimiliki. Bukan semata-mata ini terjadi secara begitu saja tapi kondisi psikologis ini diciptakan secara terstruktur dan sistematis. yang menjadi delematis adalah banyak yang menjadi korban yang berkelanjutan dalam sistem ini secara tanpa sadar.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia modern, kondsisi seperti ni sering digunakan sebagai sebuah sarana untuk merubut kemanangan, kekuasaan dan lain sebagainya. Caranya adalah dengan nmemanfaatkan kondisi disekitarnya kemudian menemukan teori umum yangpas dan dirangkai dalam serangkaian kemungkinan terbaik, sehingga individu atau orang lain mau melakukan apa yang menjadi kehendak kita.
Kondisi masyarakat dengan sedemikan permasalahan kompleks manusia modern cenderung mengantarkan pada manusia individualis dan banyak tekanan, sehingga pragmatisme individu berkembang dnegan pesat, sebagai dampaknya adalah manusia sering melupakan konsepsi mahluk sosial sebagai bagian dari kesatuan individu, yang ada hanyalah kepentingan pribadi. Guna penumpuh semua kemungkinan yang dibutuhkan secara individu manusia sering melakukan segala cara guna mendapatkanya, termasuk menabrak pakem-pakem sosial.
Kondisi seperti ini sangat umum dimasyarakat modern dan sudah menjadi sebuah sindrom individualis yang luar biasa, dan menjadi sangat besar dalam masyarakat dan ahirnya menggeser pakam sosial yang lama menjadi pakem sosial yang baru yang cenderung lebih individualis. Yang menjadi akar dari sebuah tuntutan individualislah manusia sering lupa ada sisi lain dari luar dirinya yang sebenarnya mampu mengentaskan manusia itu dari keterpurukan masalah individu, bentuknya adalah dengan kehidupan sosial individu lain, membicarakanya mengatakan, mendiskusikan sebuah diskursus masalah tentunya lebih mudah terselesaikan daripada menyelesaiakn secara pribadi.
Akibat dari gejolak individualis inilah manusia semakin menjadi mudah stres dan tertekan, kondisi emosi menjadi labil dan pikiran menjadi tidak jernih dalam berfikir sehingga ketika mendapatkan tekanan dari luar sering kita tergagap dan melakukan sesuatu secara sekenanya, oleh karenanya dalam hal ini selalu harus ada dalam diri kita sebuah ketenangan yang mampu mengantarkan kita pada situasi dimana fikiran jernih selalu ada dan bisa digunakan dalam kondisi tekanan dan masalah apapun, termasuk menanyakan segala apa yang ada dari luar diri kita, mereduksinya dalam konsep dan melaksanakan secara prilaku yang benar dan terarah.
Terlepas dari itu penulis kira sebagai bahan evaluasi individu tentunya ini juga akan mengentaskan pribadi daripada sebuah sistem sosial yang mengancam peradaban kebersamaan yang lebih luhur, keluar dari kungkungan berarti dengan kita memotong rantai individualis yang menyebabkan bagian individu lain menjadi korban dari sebuah sistem modern yang merugikan.  

Malang, 12 maret 2016 10:23