BAB II
PEMBAHASAN

A.    Biografi imam Bukhori
Imam Bukhari adalah seorang ulama dan ahli dalam ilmu hadis yang sangat terkenal pada zamannya.. Ketelitian dan kecermatannya untuk mengumpulkan hadis-hadis sahih telah diakui para ulama. Bahkan
, kitab hadis yang disusunnya (Sahih Bukhari) menjadi rujukan hampir semua ulama di dunia.[1]
Imam Bukhori dilahirkan di Bukhara, Samarkand (sekarang), Uzbekistan, Asia Tengah, pada 13 Syawal 194 H atau bertepatan pada 21 Juli 810 M. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mugirah bin Bardizbah al-Bukhari.Beliau lebih dikenal dengan gelar al Bukhori, yang berarti “putra kelahiran Bukhoro”. Ayahnya bernama isma’il dan terkenal sebagai ulama’ yang sholeh. Iman Bukhari kecil dididik dalam keluarga ulama yang taat beragama. Dalam kitab Ast-Tsiqat, Ibnu Hibban menulis bahwa ayahnya dikenal sebagai orang yang wara’ dalam arti berhati-hati terhadap hal-hal yang bersifat syubhat (samar) hukumnya, terlebih lagi terhadap hal yang haram. Ayahnya adalah seorang ulama bermazhab Maliki dan merupakan murid dari Imam Malik, yaitu seorang ulama besar dan ahli fikih. Ayahnya wafat ketika Bukhari masih kecil.
 Imam Bukhari sejak kecil memang telah menunjukkan bakatnya yang cemerlang dan luar biasa. Dia mempunyai ketajaman ingatan dan hafalan yang melebihi orang lain. Ketika berusia 10 tahun, Bukhari selalu datang dan mempelajari ilmu hadis kepada ad-Dakhili, salah seorang ulama yang ahli dalam bidang tersebut. Setahun kemudian, ia mulai menghafal hadis Nabi SAW dan sudah mulai berani mengoreksi kesalahan dari guru yang keliru menyebutkan periwayatan hadis. pada usia 16 tahun bersama keluarganya, ia mengunjungi kota suci terutama Mekkah dan Madinah, dimana dikedua kota suci itu dia mengikuti kuliah para guru besar hadits. Dan pada saat usia 18 tahun dia telah menerbitkan kitab pertamanya yaitu Kazaya Shahabah wa Tabi'in, dan pada usia itu dia juga hafal kitab-kitab hadits karya Mubarak dan Waki bin Jarrah bin Malik
Guru-guru Imam Bukhari dalam bidang hadis sangat banyak. Ada yang menyebutkannya hingga mencapai lebih dari seribu orang. Imam Bukhari sendiri pernah mengatakan bahwa kitab al-Jami’ as-Sahih atau yang terkenal dengan nama Sahih al-Bukhari disusun sebagai hasil dari menemui 1.080 orang guru ahli (sarjana) dalam bidang ilmu hadis.
Adapun diantara dari sebagian guru - guru imam bukhori adalah :
1.      Syekh ad dakhili
2.      Syekh al Ishaq
3.      Syekh Ali al Madini
4.      Imam Ahmad bin hanbal
5.      Syekh Yahya bin Main
6.      Syekh Muhammad bin Yusuf al Faryabi
7.      Syekh Maki bin Ibrohim al Bakhi
8.      Syekh Muhammad bin Yusuf al Baykandi
9.      Syekh ibnu Rohwatim
 memiliki guru guru yang handal, imam Bukhori juga memiliki murid murid yang terkenal, di antara murid murid imam Bukhori adalah :
1.      Imam Muslim
2.      Imam Tirmidzi
3.      Imam An Nasai
4.      Imam ibnu Khuzaimah
5.      Imam al Farobi
Dalam meneliti dan menyeleksi hadits dan diskusi dengan para perawi, Imam Bukhari sangat sopan. Kritik-kritik yang ia lontarkan kepada para perawi juga cukup halus namun tajam. Kepada Perawi yang sudah jelas kebohongannya ia berkata, "perlu dipertimbangkan, para ulama meninggalkannya atau para ulama berdiam diri dari hal itu" sementara kepada para perawi yang haditsnya tidak jelas ia menyatakan “Haditsnya diingkari”. Bahkan beliau juga banyak meninggalkan perawi yang diragukan kejujurannya. Imam Bukhori berkata “Saya meninggalkan 10.000 hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang perlu dipertimbangkan dan meninggalkan hadits-hadits dengan jumlah yang sama atau lebih, yang diriwayatan oleh perawi yang dalam pandanganku perlu dipertimbangkan”.
Banyak para ulama atau perawi yang ditemui sehingga Bukhari banyak mencatat jati diri dan sikap mereka secara teliti dan akurat. Untuk mendapatkan keterangan yang lengkap mengenai sebuah hadits, mencek keakuratan sebuah hadits ia berkali-kali mendatangi ulama atau perawi meskipun berada di kota-kota atau negeri yang jauh seperti Baghdad, Kufah, Mesir, Syam, Hijaz seperti yang dikatakan beliau "Saya telah mengunjungi Syam, Mesir, dan Jazirah masing-masing dua kali; ke Basrah empat kali, menetap di Hijaz selama enam tahun, dan tidak dapat dihitung berapa kali saya mengunjungi Kufah dan Baghdad untuk menemui ulama-ulama ahli hadits."
Di samping terkenal sebagai penghafal hadis, Imam Bukhari juga terkenal sebagai pengarang yang produktif. Kitab al-Jami’ as-Sahih atau Sahih al-Bukhari merupakan karangannya yang terpenting dan terbesar dalam bidang hadis. Para ulama menilai bahwa kitab Sahih al-Bukhari ini merupakan kitab hadis yang paling sahih. Karena kesahihan hadis-hadis yang dikumpulkannya, kitabnya senantiasa menjadi rujukan para ulama hadis. Bahkan, setiap hadis yang diriwayatkannya sudah tidak diragukan lagi kualitasnya.
Di antara kitab kitab karangan imam Bukhori adalah :
  1. Al Jami' al Shahih yang dikenal sebagai Shahih Bukhari
  2. Al Adab al Mufrad
  3. Ad Dhu'afa as Shaghir
  4. At Tarikh as Shaghir
  5. At Tarikh al Ausath
  6. At Tarikh al Kabir
  7. At Tafsir al Kabir
  8. Al Musnad al Kabir
  9. Kazaya Shahabah wa Tabi'in
  10. Kitab al Ilal
  11. Raf'ul Yadain fi as Shalah
  12. Birr al Walidain
  13. Kitab ad Du'afa
  14. Asami as Shahabah
  15. Al Hibah
  16. Khalq Af'al al Ibad
  17. Al Kuna
  18. Al Qira'ah Khalf al Imam
  19. Adab al Mufrod
Demikian banyak karya karya imam Bukhori sehingga tidak heran apabila kebesaran dan  keilmuan beliau diakui dan dikagumi sampai ke seantero dunia Islam. Di Naisabur, tempat asal imam Muslim seorang Ahli hadits yang juga murid Imam disambut meriah, juga oleh guru Imam Bukhari Sendiri Muhammad bin Yahya Az-Zihli. Dalam kitab Shahih Muslim, Imam Muslim menulis. "Ketika Imam Bukhari datang ke Naisabur, saya tidak melihat kepala daerah, para ulama dan warga kota memberikan sambutan luar biasa seperti yang mereka berikan kepada Imam Bukhari". Namun kemudian terjadi fitnah yang menyebabkan Imam Bukhari meninggalkan kota itu dan pergi ke kampung halamannya di Bukhara.
Seperti halnya di Naisabur, di Bukhara beliau disambut secara meriah. Namun ternyata fitnah kembali melanda, kali ini datang dari Gubernur Bukhara sendiri, Khalid bin Ahmad Az-Zihli yang akhirnya Gubernur ini menerima hukuman dari Sultan Uzbekistan Ibn Tahir. Tak lama kemudian, atas permintaan warga Samarkand sebuah negeri tetangga Uzbekistan, Imam Bukhari akhirnya menetap di Samarkand,. Tiba di Khartand, sebuah desa kecil sebelum Samarkand, ia singgah untuk mengunjungi beberapa familinya. Namun disana beliau jatuh sakit selama beberapa hari. Dan Akhirnya meninggal pada tanggal 31 Agustus 870 M (256 H) pada malam Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang 13 hari. Ia dimakamkan selepas Salat Dzuhur pada Hari Raya Idul Fitri.
B.     Kandungan hadits
Sesuai dengan namanya, kitab ini khusus memuat hadis-hadis sahih. Dari 100 ribu hadis yang diakuinya sahih, hanya 7.275 buah hadis yang dimuatnya dalam kitab tersebut. Jumlah inilah yang betul-betul diyakininya sebagai hadis-hadis sahih dan diakui pula oleh sebagian besar ahli hadis kenamaan.[2]
Jumlah hadits dalam kitab sohih Bukhori  menurut al ‘Allamah Ibnu al-Solah dalam kitabnya Muqaddimah menyebutkan, bahwa jumlah hadis Sahih Bukhari sebanyak 7275 buah hadis, termasuk hadis-hadis yang disebutnya berulang kali atau dihitung sebanyak 4000 buah hadis tanpa pengulangan.  Perhitungan ini diikuti oleh Syeikh Muhyiddin al-Nawawi dalam kitabnya, al-Taqrib.[3]
Selain pendapat tersebut di atas, Ibnu Hajar di dalam muqadimah kitabnya yang terunggul yaitu kitab Fathul Bari merupakan kitab syarah Sahih Bukhari, ada menyebutkan bahwa semua hadits sahih yang terkandung di dalam Sahih Bukhari tanpa hadis yang disebut berulang sebanyak 2602 buah hadis.
Sedangkan matan hadis yang mu’allaq namun marfu’, yaitu hadis sahih namun tidak diwasalkan (tidak disebutkan sanadnya secara sambung menyambung) pada tempat yang lain sebanyak 159 hadis. Semua hadis Sahih Bukhari termasuk hadis yang disebutkan berulang-ulang sebanyak 7397 buah. Hadis yang mu’allaq berjumlah 1341 buah, hadis yang muttabi’ sebanyak 344 buah hadis.
Jadi, berdasarkan perhitungan ini dan termasuk yang berulang-ulang, jumlah keseluruhannya sebanyak 9082 buah hadis. Jumlah ini di luar lingkungan hadis mauquf yang terkait dengan sahabat dan (perkataan) yang diriwayatkan dari para tabiin serta ulama sesudah mereka.
C.    Metode penghimpunan
Kitab sohih imam Bukhori ini metode penghimpunannya adalah Jami’. Sohih Bukhori digolongkan pada kitab jami’ karna di dalam kitab ini memuat semua aspek, yang mana didalamnya ada pembahasan tentang akidah, akhlaq, fiqh, tafsir, sejarah, dan juga yang lainnya.


D.    Sistematika isi Kitab[4]
Kitab sohih bukhori sangat bagus dalam sistematika penulisannya, karna kitab ini di susun secara sistematis berdasarkan kelompok pembahasan masing masing. Berikut adalah sistematika dalam kitab sohih Bukhori :
جزء الاول
·       كتاب الاذان
·       كتاب الجمعة
·       كتاب العيدين
·       كتاب الكسوف
·       كتاب الحج
·       كتاب الصوم
·       كتاب الصلاة التراويح
·       كتاب الايمان
·       كتاب العلم
·       كتاب الوضوء
·       كتاب الغسل
·       كتاب الحيض
·       كتاب التيمم
·       كتاب الصلاة
·       كتاب مواقيت الصلاة

جزء ثانى
·       كتاب الهبة وفضلها والنحريض عليها
·       كتاب الشهادات
·       كتاب الصلح
·       كتاب الشروط
·       كتاب الوصايا
·       كتاب الجهاد واليسر
·       كتاب بدء الخلق
·       الاعتصام بالكتاب والسنة
·       كتاب التوحيد
·       كتاب التمنى
·       كتاب البيوع
·       كتاب السلم
·       كتاب اللاجارة
·       كتاب اوكالة
·       كتاب المسافة
·       كتاب فى الاستقراض واداء الديون والحجر والتفليس
·       كتاب فى اللقطة
·       كتاب المظالم
·       كتاب فى الرهن فى الحضر
·       كتاب الاحكام


جزء ثالث
·       كتاب الاشربة
·       كتاب المغازى
·       كتاب النبى صلى الله
·       كتاب تفسير القرأن

·       كتاب فضائل ا لقرأن
·       كتاب النكاح
·       كتاب الطلاق
·       كتاب النفقات
·       كتاب الاطعمة
·       كتاب العقيقة
·       كتاب الذباح والصيد والتممية
·       كتاب الاضحى


جزء رابع
·       كتاب الفرائض
·       كتاب الحدود
·       كتاب المحاربين من اهل الكفر والردة
·       كتاب الديات
·       كتاب استتابة المرتدين والمعائدين
·       كتاب الاكراة
·       كتاب الحيل
·       كتاب الفتن
·       كتاب المرضى
·       كتاب الطب
·       كتاب اللباس
·       كتاب الادب
·       كتاب الاستئذان
·       كتاب الدعوات
·       كتاب الرقاق
·       كتاب الايمانى والنذور

Dari sistematika diatas, dapat di kelompokkan  menurut pembahasannya sebagaimana berikut :
1.      Kitab mu’amalah

·       كتاب البيوع
·       كتاب فى الرهن فى الحضر
·       كتاب الصلح
·       كتاب فى الاستقراض واداء الديون والحجر والتفليس
·       كتاب الشروط

·       كتاب السلم
·       كتاب اللاجارة
·       كتاب فى اللقطة
·       كتاب الاطعمة
·       كتاب اوكالة
·       كتاب المظالم
·       كتاب الفتن
·       كتاب الهبة وفضلها والنحريض عليها
·       كتاب الاشربة
·       كتاب المسافة

·       كتاب الشهادات
·       كتاب الطب
·       كتاب الحيل
·       كتاب الصلح
·       كتاب الجهاد واليسر
·       كتاب الاحكام
·       كتاب الرقاق



2.      Kitab Jinayat

·       كتاب الديات
·       كتاب الحدود

3.      Kitab faraid

·       كتاب الوصايا
·       كتاب الفرائض

4.      Kitab tarikh

·       كتاب المغازى

5.      Kitab Aqidah

·       كتاب الاكراة
·       كتاب بدء الخلق
·       كتاب التوحيد
·       كتاب الايمان

6.      Kitab Akhlaq

·       كتاب التمنى
·       كتاب المرضى
·       كتاب الاستئذان
·       الاعتصام بالكتاب والسنة
·       كتاب اللباس
·       كتاب الادب
·       كتاب النبى صلى الله
·       كتاب الدعوات
·       كتاب العلم

7.      Fiqh Ibadah

·       كتاب الايمانى والنذور
·       كتاب التيمم
·       كتاب الصلاة
·       كتاب استتابة المرتدين والمعائدين
·       كتاب العقيقة
·       كتاب الكسوف
·       كتاب العقيقة
·       كتاب الوضوء
·       كتاب الحج
·       كتاب الاضحى
·       كتاب التيم
·       كتاب الصلاة التراويح
·       كتاب فضائل ا لقرأن
·       كتاب المحاربين من اهل الكفر والردة
·       كتاب الصوم
·       كتاب العيدين
·       كتاب الاذان
·       كتاب الغسل
·       كتاب الجمعة
·       كتاب فضائل ا لقرأة
·       كتاب الحيض


·       كتاب مواقيت الصلاة

8.      Kitab nikah

·       كتاب النكاح
·       كتاب النفقات
·       كتاب الطلاق

9.      Tafsir al Qur’an

·       كتاب تفسير القرأن


E.     Nilai atau kualitas kitab sohih Bukhori
Nilai dan kualitas hadits Imam Bukhari ini termasuk sangat baik karena mayoritas dalam kitabnya tersebut  memuat hadits-hadits yang shahih saja, menurut Imam Ismail hadits di dalamnya semuanya shahih. Kecuali Ali Ahmad bin Hanbal Yahya bin Muain Ali bin Hamidi, beliau mengungkapkan bahwa memang benar hadits-hadits Imam Bukhari shahih tetapi ada juga yang dhoif yaitu terdapat 4 hadits yang di nyatakan tidak shahih alias dhoif[5]. Bahkan dari Muhammad Abi hakim mengatakan bahwa beliau pernah memimpikan Imam Bukhari berjalan di atas bekas tapak kakinya Rasulullah, dan dari filosofi mimpinya itu berarti benar bahwa hadits-haditsnya Imam Bukhari memang shahih karena bersambung langsung kepada Rasulullah.
Dalam menyusun kitab tersebut, Imam Bukhari sangat berhati-hati. Menurut Al-Firbari, salah seorang muridnya, ia mendengar Imam Bukhari berkata. “Saya susun kitab Al-Jami’ as-Shahih ini di Masjidil Haram, Mekkah dan saya tidak mencantumkan sebuah hadits pun kecuali sesudah shalat istikharah dua rakaat memohon pertolongan kepada Allah, dan sesudah meyakini betul bahwa hadits itu benar-benar shahih”. Di Masjidil Haram-lah ia menyusun dasar pemikiran dan bab-babnya secara sistematis.
Setelah itu ia menulis mukaddimah dan pokok pokok bahasannya di Raudoh Al-Jannah, sebuah tempat antara makam Rasulullah dan mimbar di Masjid Nabawi di Madinah. Barulah setelah itu ia mengumpulkan sejumlah hadits dan menempatkannya dalam bab-bab yang sesuai. Proses penyusunan kitab ini dilakukan di dua kota suci tersebut dengan cermat dan tekun selama 16 tahun. Ia menggunakan kaidah penelitian secara ilmiah dan cukup modern sehingga hadits haditsnya dapat dipertanggung-jawabkan.
F.      Kitab kitab syarah sohih Bukhori
Kitab – kitab syarah "shohih bukhori" sangatlah banyak. Diantaranya ada yang menyebut bahwa syarah tersebut berjumlah 70 syarah dan ada yang menyebut hingga 82 syarah.  Berikut  ini beberapa saja nama kitab yang mensyarahi "Shohih Bukhori", yang termasuk kitab-kitab mu'tabaroh.
1.       Fathul bari Bi Syarhi Shohihil Bukhori. karya Imam besar Al Hafidz,Syaikhul Islam Abul Fadhl Ahmad Bin Ali bin Hajar Al'Asqolany Asysyafi'i (wafat pada tahun 852 H).Beliau lebih popular dengan nama Imam Ibnu Hajar Al Asqolany.
Kitab ini adalah kitab yang paling banyak di jadikan rujukan oleh para muhadditsin dan paling berbobot diantara syarah-syarah shohih bukhori yang lain. Imam Ibnu hajar rohimahulloh,mengarang kitab tersebut selama 25 tahun, dimulai pada tahun 817 H dan selesai pada tahun 842 H.
2.      Irsyadussaary Li Syarhi Shohihil Bukhori. karya Al Imam Al 'Allamah Al faqiih Al Musnid Syihabuddin Ahmad Bin Muhammad Bin Abi bakar Al Qosthollany Asysyafi'I (Wafat pada tahun 923 H). Beliau lebih di kenal dengan sebutan Al Imam Al Qosthollany. Syarah yang juga luar biasa dan syarah ini banyak juga terilhami oleh nur kitab fathul barri.
3.      Tuhfatul Barri Bi Syarhi Shohihil Bukhori. Karya Al hafidz Al Mu'ammar Syaikhul Islam Zakariyya Bin Muhammad al Anshory Al Mishry Asysyafi'i. Wafat pada tahun 926 H. Beliau adalah murid Imam Ibnu Hajar Al 'Asqolany. Kitab ini di cetak dalam 12 jilid.
4.      Attausyih 'Alal Jami'i ashshohih. Karya Imam Al hafidz jalaluddin Abdurrahman Bin Abi Bakar Assuyuthy Asysyafi'i. Wafat pada tahun 911 H.Sebuah kitab yang sangat lugas dan jelas, didalamnya banyak sekali pesan-pesan yang mendalam dari sang Imam.
5.      Attarsyih 'Alal Jami'i Ashshohih. Masih karya Imam Jalaluddin Assuyuthi rohimahulloh.
6.      Syarhu Shohihl Bukhori. karya Abul qosim Al Muhallab Bin Ahmad Bin Asid Bin Abi Shufroh Al Asady Al Andalusy. Wafat pada Tahun 435 H.
7.      Syarhul Jami' As shohih. Karya Abul Hasan Ali Bin Kholaf Al Qurthuby Al Maliky yang lebih populer dengan sebutan Ibnu Baththol. Wafat pada tahun 449 H. Kitab ini didalamnnya sarat dengan fiqh Maliky.
8.      A'Laam Assunan. Karya Imam Abu Sulaiman Hamd Bin Muhammad Al Busty,yang lebih populer dengan sebuatan Imam Al Khoththoby.Wafat pada tahun 388 H.Syarah ini seperti sebuah ringkasan yang hanya di cetak dalam 1 jilid, namun di dalamnya cukup banyak hikmah dan sarat makna.
9.      Al Mukhbir Al Fashih Fii Syarhil bukhori Ashshohih. Karya Abu Muhammad Abdul Wahid Bin Attin Assafaaqisy Al Maliky. Wafat pada tahun 611 H. Kitab ini di samping penyarahan seputar hadits, juga sarat pengembangan soal fiqh.
10.  Syarhul Jami'i Asshohih. Karya Imam Zainuddin Ali Bin Muhammad Bin Manshur Al Iskandary Al Maliky. Yang terkenal dengan sebutan Ibnu Al Munayyir.
11.  Al Badrul Munir Assaary Fil kalaam 'Alal Bukhori".Karya Al Hafidz Al Faqiih Qutbuddiin Abdul Karim Bin Abdunnur Bin Munir Al Halaby Al Mishry Al hanafi. Wafat tahun 735 H.
12.   Attalwiih fii Syarhil Jami' Ashshohih. Karya Al hafidz Al faqiih Al Mu'arrikh (Sejahrawan) 'Alaa'uddiin Mugholthoy Bin Qoliij Atturky Al Mishry Al hanafy.Wafat tahun 762 H.Syarah ini sangat panjang,terdiri dari 20 jilid.
13.   Al Kawakib Ad daroory Fii Syarhi Shohihil Bukhori. Karya Al Imam Al Muhaddits Al faqiih Al Mufassir Syamsuddin Bin Yusuf Bin Ali Al Kirmany Asysyafi'i.Wafat tahun 768 H. Syarah ini cukup terkenal dan berbobot,mencakup berbagai pelajaran dan hikmah yang sangat dalam.
14.  Syarhul Jami' as shohih. Karya Imam Badruddin Muhammad Bin Bahadur Bin Abdullah Azzarkasyy Al Mishry Asysyafi'i. Wafat tahun 794 H. Kitab syarah bukhori yang cukup besar dan lengkap.
15.  Attanqiih Li Alfaadzil Jami' Ashshohih. Karya Imam Badruddin Azzarkasyi. Kitab ini ringkasan dari syarah besarnya,yakni "Syarhul jami' Ashshohih". Namun kitab ini lebih spesifik menjelaskan lafadz dan kalimat dalam i'robnya. Selain itu dalam kitab ini juga beliau menympulkan dari setiap keterangan yang ia tulis dan kemukakan,mana yang ia pilih dan rajihkan, pendapat – pendapat yang paling bagus dan seterusnya.
16.  Fathul Bary Bi Syarhil Jami' Ashshohih Lil Bukhori. Karya annaqid Al hafidz Al faqih Zainuddin Abdurrahman Bin Ahmad, yang lebih populer dengan sebutan Ibnu Rojab Al Hanbaly.Wafat tahun 795 H.
17.  Umdatul Qory Fii Syarhi Shohihil bukhri. Karya Imam Al Hafidz Badruddin mahmud Bin Ahmad Al 'Ainy Al hanafi. Wafat tahun 855 H.
18.  Syawahid Attaudlih Li Syarhil jami' ashshohih".Karya Al hafidz Sirojuddin Umar Bin Ali Bin Ahmad yang lebih terkenal dengan sebutan Ibnul Mulaqqin Al Mishry Asysyafi'i. Wafat tahun 804 H. Kitab ini terdiri dari 20 jilid besar.
19.   Fathul Barri Bissihil Fasiih Al Jari Fii Syarhi Shohihil Bukhori. Karya Imam Majduddin Muhammad Bin Ya'qub Al Fairuz Abady Asysyafi'i. Wafat tahun 817 H.
20.   Allaami Ashshobih Al Mursyid ilaal jami'i ashshohih. Karya Al 'Allaamah Al faqiih Syamsuddin Muhammad Bin Abduddaa'im Bin Musa Al Birmawy Al Mishry Asysyafi'i. Wafat tahun 831 H. Syarah yang sangat bagus,namun hanya terdiri dari 4 jilid.
21.   Attalqiih Li Fahmi Qoori Ashshohih. Karya Al hafidz Ibrohim Bin Kholil Al halaby, yang lebih terkenal dengan sebutan Sibthu Ibni Al 'Ajamy. Wafat tahun 841 H. Kitab ini terdiri dari 4 jilid.
22.  Faidul Bary 'Alaa Shohihil bukhori. Karya Al Imam Al Hafidz Al faqih Al Mufassir, ahli ushul dan sastra, Muhammad Anwar Syah Al Kasymiry. Wafat tahun 1352 H. Syarah agung terdiri dari 4 jilid besar.
23.  Kautsarul ma'any Addarory Fii Kasyfi Khobaya shohihil bukhory. Karya Al Imam Al Muhaddits Al 'Allaamah Muhammad Al Khodlir Bin Sayyid Abdullah Bin Ahmad Al jakny Asysyinqithy. Wafat tahun 1354 H. Syarah ini di cetak dalam 14 jilid.

G.    Ciri utama atau karakteristik kitab sohih Bukhori[6]
Karateristik hadits bukhari ini sangat berbeda dengan yang lainnya, dia memiliki ciri tersendiri yaitu haditsnya banyak yang mukarror maksudnya ialah haditsnya di ulang-ulang. Kadang hadits yang sudah di sampaikan di suatu  bab disampaikan lagi di bab lain yang pembahasannya berbeda. Meskipun haditsnya mukarror tetapi dalam kitab hadits ini hanya menampilkan hadits-hadits yang shahih saja dan penyusunannya secara sistematis berdasarkan kelompok babnya, ada bab tentang fiqh, aqidah, akhlak, tafsir, dan sebagainya.
Contoh hadits yang di ulang ulang adalah :
a.       Hadist yang di ulang-ulang di lihat dari makna hadist yang sama

Ø  Dalam bab haid
وقال عطاء عن جابر حاضت عائشة فنسكت امناسك كلها غير الطواف بالبيت ولاتصلى

Ø Dalam bab haji
عن عائشة .......فقدمت واناحائض ولم اطف بالبيت ولا بين الصفا والمروة
b.      Hadist yang di ulang-ulang yang sama lafadz beda perawi (sohih Bukhori hal 97 juz 1)
حدثنا ابن شهاب عن عبد الرحمان بن كعب انجابر بن عبد الله رضى الله عنهما اخبره ان النبى صلعم كان يجمع بين الرجلينل من قتلى احد
حدثنا ابن مقاتل اخبرنا عن عبدالله اخبرنا ليث بن سعيد قال حدثنى ابن شهاب عن عبد الرحمنبن كعب بن مالك عن جابر بن عبد الله رضى الله عنهما ان رسول الله صلعم كن يجمع بين الرجلين من قتلى احد فى ثوب واحد
H.    Alasan kitab sohih Bukhori dimasukkan dalam Kutubu tis’ah.
Dalam mengambil sebuah hadis, Bukhari sangat hati-hati. Ia tidak mau asal mengambil sebuah hadis sebelum diteliti tingkat kesahihannya. Bagaimana kualitasnya, siapa perawinya, adil atau tidak perawi tersebut, dan apakah hadis itu bersambung ke Rasulullah SAW atau tidak? Jika hadis-hadis yang diterimanya tidak sampai bersambung (mutawatir), ia akan meninggalkannya walaupun dalam periwayatannya terdapat imam atau sahabat terkenal.
Ketelitiannya yang begitu tinggi dalam periwayatan hadis tersebut menyebabkan para ulama hadis yang hidup sesudahnya menempatkan kitab Sahih al-Bukhari pada peringkat pertama dalam urutan kitab-kitab hadis yang muktabar (terkenal). Mengenai ini, seorang ulama besar ahli fiqih, yaitu Abu Zaid Al Marwazi, menuturkan, ”Suatu ketika, saya tertidur pada sebuah tempat (dekat Ka’bah) di antara Rukun Yamani dan Maqam Ibrahim. Di dalam tidur, saya bermimpi melihat Nabi SAW. Beliau berkata kepada saya, ‘Hai Abu Zaid, sampai kapan engkau mempelajari kitab as-Syafi’i, sementara engkau tidak mempelajari kitabku?’ Saya berkata, ‘Wahai Baginda Rasulullah, kitab apa yang Baginda maksud?’ Rasulullah menjawab, ‘Kitab Jami’ karya Muhammad bin Isma’il’.
Jadi, jelaslah alasan mengapa kitab sohih Bukhori di masukan dalam kutub al tis’ah, yaitu karena kualitas haditsnya yang shahih,  Selain itu dalam periwayatannya beliau juga betul-betul sangat teliti bahkan sangat tinggi ketelitiannya untuk meriwayatkan hadits-hadits, dari situlah Shahih Al-Bukhari di masukkan dalam al kutub al tis’ah bahkan ulama hadits menempatkan Shahih Al-Bukhari tersebut pada peringkat pertama dalam urutan kitab hadits yang muktabar.






BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kita bisa menarik kesimpulan, bahwasanya kitab sohih Bukhori ini kitab yang tersohih diantara kitab – kitab hadis yang lainnya. Karna dalam menyusun kitab Al-Jami' as-Shahih, Imam Bukhari selalu berpegang teguh pada tingkat keshahihan paling tinggi dan tidak akan turun dari tingkat tersebut, kecuali terhadap beberapa hadits yang bukan merupakan materi pokok dari sebuah bab.
Kitab sohih Bukhori juga sangat lengkap, karna di dalamnya memuat semua aspek. Mulai dari pembahasan aqidah, Fiqih, Muamalah, Akhlaq,  Sejarah, dan juga tafsir. Jadi, kesimpulan dari kami kalau kita ingin mempelajari kitab hadits, dengan tidak mengesampingkan kitab – kitab hadits yang lain, kitab sohih Bukhorilah yang utama untuk di jadikan rujukan, mengingat tingkat kualitas kesahihan haditsnya yang paling tinggi.
B.     Kesan peneliti

Ø  Izzah
Kitab shahih Bukhari enak dijadikan rujukan karena di dalamnya memuat semua aspek  dan sistematikanya di susun sesuai kelompok babnya, misalkan tentang fiqh atau aqidah sehingga memudahkan kita dalam mencari rujukan per pembahasan dan babnya. Disamping itu, kitab ini juga berisi hadits-hadits shahih saja yang membuat kita semakin mantap pada hukum-hukum yang ada di dalamnya.
Ø  Annisa
Imam Bukhari memang betul-betul seorang tokoh yang sangat luar biasa,dengan kecerdasannya beribu-ribu hadits telah berhasil dihafal dan diriwayatkan olehnya. Banyak sekali karya-karya yang dihasilkan oeh Imam Bukhari dan kesemuanya sangat baik karena banyak memuat hadits-hadits shahih.



Ø  Hanafi
Melihat dari biografi seorang imam hadits yang terkemuka Imam Bukhari merupakan salah satu periwayat hadits yang sangat disegani oleh para pakar hadits dimanapun berada,dengan kemampuan dan keintelektuaannya beliau menyusun kitab ini sehingga kitab ini menjadi rujukan hadits yang teratas predikatnya.
Dengan adanya konsep pembelajaran seperti ini,kita mencoba  untuk memahami secara universal tentang apa-apa yang didalamnya seperti halnya karateristik dan kualitas hadits yang telah dihasilkan oleh beliau. Oleh maka itu proses penelitian hadits seperti ini sangatah mendukung pada keimuan dan intelektuaitas mahasiswa dalam memahami lebih jauh tentang hadits.

Ø  M. Nur Husen
Selama meniliti kitab shahih Bukhari saya dapat menemukan bahwasanya beliau yang bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah al-Ja’fai sangatlah mulia dalam mengarang kitabnya,dikarenakan beiau sebeum mengarang kitab,pasti tidak lupa untuk berwudhu terlebih dahulu dan melaksanakan shalat dua rakaat. Dan juga isi kandungan kitab didalamnya sangatlah luas dan terperinci.

Ø  Dian
Hadits merupakan salah satu pedoman bagi umat Islam dalam memperoleh suatu hukum ataupun tindak-tanduk dari nabi,Imam Bukhari merupakan salah satu dari beberapa  imam hadits yang sangat fenomenal karena hadits-hadits yang di riwayatkan semuanya dinyatakan shahih. Maka dari itu Shahih Bukhari merupakan kitab hadits yang sangat popular dan nomor 1 dalam urutan hadits yang termashur.




DAFTAR PUSTAKA
Muhammad, Abdulloh, Jami’ sohih, Bukhori, Darul Kutub Islamiyah, Beirut.
Atsqolany,Ibnu Hajar, Fathul Barri, Darul Kutub Islamiyah, Beirut.
An Nawawi, Muhyiddin, At Taqrib, darul Fikr, Beirut, Lebanon.
Al Utsaimin, Muhammad, Syarah Sohih Bukhori, Darus Sunnah, Mesir.
Ensiklopedia Islam.








[1] Ensiklopedi islam, hlm. 224 - 227
[2] Muhammad bin sohih al Utsaimin, Syarah sohih Bukhori.Darul kitab islamiyah, Bairut.
[3] Muhyiddin an nawawi, At Taqrib, Darul fikr,bairut.
[4] Abdullah Muhammad bin isma’il, Sohih Bukhori Juz 1 - 4
[5] Ibnu hajar, fathul Bari, Darul kutub islamiyah, beirut, lebanon, muqodimah.
[6] Muhammad bin Ismail, Sohih Bukhori, juz 1 – 4.
Labels: | edit post
0 Responses

Post a Comment