layaknya hati, hanya mampu menghakimi, tidak berucap dan tidak bertindak, menyatakan dirinya hanya pada setiap penilaian yang kadang tidak pernah di dengarkan, yang dia tau hanya baik dan buruk, selebihnya tak terbahasakan,

Begitupun dengan akal. dia juga hanya sebagai saksi dalam sebuah eksekusi prilaku, sangat banyak tugasnya, kadang diapun tidak bisa mengerti apa yang menjadi eksekusi kelakuan, baginya hanya ada benar dan salah,

Yang pasti keduanya apa bila telah sepakat untuk menjadikan diri mereka satu kesatuan, maka terjadilah yang disebut kebijaksanaan, keduanya sangat hebat, luar biasa, bisa mencetak dan memprogram semua kemauan manusia, tinggal bagaimana manusia itu bisa mengerti dan menerapkan dua sisi dalam diri tersebut, logika tanpa hati menyakiti, hati tanpa logika tidak rasional,

unite them in spirit, to live a more prudent, go,,,

Labels: , | edit post
0 Responses

Post a Comment