TEKANAN
SOSIAL
Keadaan
seringkali memaksa seseorang untuk bungkam, dan mematikan daya nalar dan logika
kritis yang dimiliki. Bukan semata-mata ini terjadi secara begitu saja tapi
kondisi psikologis ini diciptakan secara terstruktur dan sistematis. yang
menjadi delematis adalah banyak yang menjadi korban yang berkelanjutan dalam
sistem ini secara tanpa sadar.
Dalam
kehidupan sehari-hari manusia modern, kondsisi seperti ni sering digunakan
sebagai sebuah sarana untuk merubut kemanangan, kekuasaan dan lain sebagainya. Caranya
adalah dengan nmemanfaatkan kondisi disekitarnya kemudian menemukan teori umum
yangpas dan dirangkai dalam serangkaian kemungkinan terbaik, sehingga individu
atau orang lain mau melakukan apa yang menjadi kehendak kita.
Kondisi
masyarakat dengan sedemikan permasalahan kompleks manusia modern cenderung
mengantarkan pada manusia individualis dan banyak tekanan, sehingga pragmatisme
individu berkembang dnegan pesat, sebagai dampaknya adalah manusia sering
melupakan konsepsi mahluk sosial sebagai bagian dari kesatuan individu, yang
ada hanyalah kepentingan pribadi. Guna penumpuh semua kemungkinan yang
dibutuhkan secara individu manusia sering melakukan segala cara guna
mendapatkanya, termasuk menabrak pakem-pakem sosial.
Kondisi
seperti ini sangat umum dimasyarakat modern dan sudah menjadi sebuah sindrom
individualis yang luar biasa, dan menjadi sangat besar dalam masyarakat dan
ahirnya menggeser pakam sosial yang lama menjadi pakem sosial yang baru yang
cenderung lebih individualis. Yang menjadi akar dari sebuah tuntutan
individualislah manusia sering lupa ada sisi lain dari luar dirinya yang
sebenarnya mampu mengentaskan manusia itu dari keterpurukan masalah individu,
bentuknya adalah dengan kehidupan sosial individu lain, membicarakanya
mengatakan, mendiskusikan sebuah diskursus masalah tentunya lebih mudah
terselesaikan daripada menyelesaiakn secara pribadi.
Akibat
dari gejolak individualis inilah manusia semakin menjadi mudah stres dan
tertekan, kondisi emosi menjadi labil dan pikiran menjadi tidak jernih dalam
berfikir sehingga ketika mendapatkan tekanan dari luar sering kita tergagap dan
melakukan sesuatu secara sekenanya, oleh karenanya dalam hal ini selalu harus
ada dalam diri kita sebuah ketenangan yang mampu mengantarkan kita pada situasi
dimana fikiran jernih selalu ada dan bisa digunakan dalam kondisi tekanan dan
masalah apapun, termasuk menanyakan segala apa yang ada dari luar diri kita,
mereduksinya dalam konsep dan melaksanakan secara prilaku yang benar dan
terarah.
Terlepas
dari itu penulis kira sebagai bahan evaluasi individu tentunya ini juga akan
mengentaskan pribadi daripada sebuah sistem sosial yang mengancam peradaban
kebersamaan yang lebih luhur, keluar dari kungkungan berarti dengan kita
memotong rantai individualis yang menyebabkan bagian individu lain menjadi
korban dari sebuah sistem modern yang merugikan.
Malang, 12 maret 2016
10:23
Post a Comment