Bersyukur Karena Luar Biasa?
Sebuah keniscayaan ketika kita dalam setiap waktu untuk mengingat betapa hebat dan agungnya sebuah karya Tuhan yang maha esa, sering kali kita lupa untuk selalu mensyukuri nikmat dan mengangagungkan namanya, hanya beberapa kali saat kita sedikit menyadari tentang sebuah anugrah yang kita rasa lebih dari pada biasanya, atau kejadian itu baru kita lihat dari bentuk sunatullah yang telah kita miliki sehari-hari.
Bagaimana tidak kita selalu tercengang dengan hal-hal diluar batas kewajaran, tentang manusia yang mempunyai keahlian lebih, tentang mahluk lain yang unik, dan hal luar dari biasanya ayang lain.
Pernahkah kita berfikir sejenak tentang segala apa yang ada dalam hidup kita, sudah pernah dihitung atau dipertanyaakan seberapa menakjubkan karya tuhan dalam hidup kita baik fisik maupun non fisik. Bagaiqamana kita tidak sadar pada nyawa yang terkandung dalam badan ini, tidak ada yang bisa menciptakan kevuali Tuhan, bahkan hal ini tidak bisa dibeli ditoko atau di penjual manapun, setiap hembusan nafas, gerak tubuh kita, dalam pertumbuhan kuku dan rambut, dalam putaran aliran darah, detak jantung, ini adlaha fenomena luar biasa, dengan geratis kita bisa menikmati oksigen, dengan gratis kita bisa melakukan apapun dengan organ tubuh kita, tanpa harus beli dan tanpa harus menyewa.  seberapa biasapun diri kita dengan hal ini saya rasa tetap saja ini bukan fenomena yang harus kita anggap biasa, begitu hebatnya Tuahan menciptakan kita dengan segala kesempurnaan yang ada.
Segala sesuatu yang ada dimuka bumi adalah bentuk karya agung Tuhan, sebagai bukti kalau tuhan adalah maha segalanya. Tumbuhan, hewan, dan semua yang ada di bumi dan dilangit langit semuanya luar biasa, semuanya diciptakan dengan akurasi yang sangat detiel dan turukur. Semuanya tunduk pada Tuhan dan mengagungkan namanya, seberapa jauh dan dalam pun kita berpikir kita akan semakin tahu bahwa karya tuhan sangat luas dan tidak terbatas, sumber dari segala cahaya dan ilmu pengetahuan.
Lantas apakah hari ini masih merasa hidup kita biasa saja? Bersyukur seperlunya? Atau mengingat Tuhan seingatnya? Maka secara pribadi saya akan terus bertafakur dan bersyukur tentang semua karya dan keagungan Tuhan, tidak dengan apapun saya bisa membalasnya, bahkan sholat dan berbuat baik sejuta tahun pun tak akan bisa untuk membalas sejengkal karyanya.
Subhanaka inni kuntu minadlolimin, Astaghfiruka, waatubu ilaika, taubatan abdi dholimin, layamliku linafsihi dhorro wala naf’a walau mautan wala hayatan wala nusuro.
Malang, 14 Maret 2016 03:30
Labels: , , | edit post
0 Responses

Post a Comment