:: Mungkin salahku, menjadi dirinya yang tak tau, merubah sisi pembatas yang tak terlihat, sebenarnya itu adlah jawaban, kenapa aku bertanya...

:: Harus menerima kesalahan dan kekalahan, tak terbayang indah seperti yang terkira, yakinilah harus ada pilihan, 

:: Semua kamu yang tau, antara yang terjadi dan selamanya, meringankan indahnya menerima

:: Biarlah walau di'a' meminta, ujungnya hanya kau yang mengerti dirimu, dan di'a' hanya mau kalau kamu seperti itu, tanpa pertanggung jawaban yang melegakan,

:: Saat aku mulai ada nanti, akan aku nasehati dirimu, bahwa yang ada sekarang adalah fatamorgana, apalagi sempat kau membenamkan rasa dalam jiwany'a'

:: Jangan takut untuk berjalan, sakit itu hanya sekali, selebihnya adalah kebodohanmu yang tak pernah kamu rasakan,

:: Biarkan kamu mengertikan di'a' seribu waktu, di'a' tidak akan pernah tau apa ketenangan yang kamu harapkan, semua tentangmu adalah pengekangan, bukan sebuah dinamika untuk menuju kebahagian

:: Kapan terahir di'a' menanyakan kabar? dan apa sejatinya yang kau inginkan? sadar kamu itu egois, dan egoismu adalah karena di'a',,

:: Ayolah bangkit, janganlah diam untuk hal yang kamu bisa lakukan, semuanya akan baik2 saja,

:: Keyakinanmu dan kerelaanku adalah kuncinya, bukan saat kau menerimanya dengan wajahmu yang mulai mendua, dan kau berdusta

;; Mengerti, Memahami, dan Menghargai;;
Labels: | edit post
0 Responses

Post a Comment