dan sering kali budaya di jadikan komersialisasi kapital, yang semuanya bukan di wujudkan untuk kearifan lokal, melainkan komediti yang dapat diperjual belikan, dan nantinya yang akan menikmati adalah para elit tertentu saja, dan mereka yang dimanfaatkan semakin bangga dengan keterlenaan pada support system yang terlihat mewadahi kepentingan, 
sayangnya sikap bijak dari golongan tengah, yang belum mampu menapakan eksistensinya pada bentuk masalah yang seharusnya sederhana,

mainstrim, yang masih menganggap bahwa bangsa kita adalah bangsa yang miskin, dan apapun bisa dijual, yang disayangkan adalah ketika yang dijadikan komediti adalah kebudayaan, dengan bungkus sebagai pelestarian budaya, tetapi dalam kenyataanya adalah bagaimana menciptakan ilusi dan tipu-tipu untuk mempersibuk urusan orang yang berkepedulian,, semoga pemimpin kita bukanlah orang yang suka menjual jati diri, amien
0 Responses

Post a Comment