Unknown
wahai hati, jangan cemburu ya, bukanya aku menelantarkanmu, tetapi kadang aku mulai tak mampu untuk terus menggembalakanmu, banyak maumu dan kamu selalu rendah diri, 

hati, jangan iri dengan logika ya, karena dia sering aku perhatikan, jujur saja karena dia yang selalu membuatku jadi seperti ini, memberikan pengertian dan penghambaan pada ruang yang tak aku tahu, sedangkan kamu hanya terlena dengan permainan2 yang kamu buat,

hati, jangan munafik ya, ingat ada yang mampu membolajk balikan selain aku, jadi jangan hawatir, karena pada dasarnya ada yang selalu memperhatikan,

hati, jangan kira kamu bisa menundukan hatinya, karena sebenarnya yang tertunduk adalah dirimu,

dan lain kali nanti kita ketemu dalam satu ruang untuk membahas keadilan biar tidak ada yang merasa tertindas,

dialog ini dipersembahkan untuk para generator kehidupan 
Labels: , | edit post
0 Responses

Post a Comment