Unknown
Seperti beberapa waktu lalu, mungkin ini sudah minggu kedua dlam perubahan kecil dalam kehidupan ini, hrapan terbesar bisa melanggengkanya dalam aktifitas yang lebih pasti, karena aktivitas ini tergolong dalam hal yang mengisi kekosongan saja.
Bersyukur tetap saya kira, dalam dua minggu ini saya mampu habiskan kurang lebih 10 buku, termasuk beberapa novel panjang di atas 500 halaman, dan beberapa buku yang membuat saya berfikir lebiuh dari biasanya yaitu buku tentang filsafat,sosial dan hukum, selebihnya hanya bosa-basi tentang fiqh, sastra dan sosial.
Dari beberpa bacaan buku di atas belum ada sedikitpun kemampuan saya untuk meresensi, atau menulis apa yang saya dapat dari beberapa buku yang saya baca, ini menjadi momok karena dalam dunia formal, ini seberti hal yang kurang baik, seharusnya setelah ada bacaan minimal ada tulisan, yang terjadi malah sebaliknya setelah ada bacaan malah ada curhatan. hehe
Berbeda dengan biasanya, hal ini terjadi bukan karena tanpa ada sebab, perubahan ini terjadi karena problem kecil dalam keseharian saya, yaitu matinya smartphone yang saya miliki, karena dipaksa keadaan. hehe 
Sebelumnya menggenggam semartphon adalah aktifitas yang sangat sulit saya tinggalkan, dimanapun dan kapanpun, tidak terlalu bermanfaat memang, hanya berkecimpung di media soial, kemedian informasi dari beberpa media busuk dan pencuci otak, selebihnya hanya berita olahraga yang kadang bisa dipercaya.
darikejadian paksaan itulah ada hal baru muncul smartphon menyita separo lebih hidup saya, menjadi anti sosial dan kontra produktif, kemudian ketiadaanya menjadikan saya kesepian dan berfikir bagaimana menghabiskan waktu saya yang terkesan atau memang selalu kosong, hehehe
Pilihanya ternyata jatuh pada dua hal, yang pertama adalah tentang kegemaran yang mulai terlupakan, iyap, membaca buku, dan yang kedua adalah tahapan sepiritual yang acap kali saya abaikan dari kebiasaan saya.
dan yang terahir adalah mempertahankan kebiasaan ini memang tidak mudah, harus berjibaku dengan sedikit pemaksaan mungkin.
tetapi saya yakin, dengan niat baik pasti ada sebuah jalan yang bisa kita lalui, mungkin hanya waktu yang bisa membuktikanya.
hal yang penting juga adalah motivasi, dimana hal ini menjadi sebuah faktor pendorong dalam kehidupan, yah motivasi itu penting, hehehe, motivasi ini bisa datang dari mana saja terlebih orang terdekat dan tersayang, yes,,, my moom, beliau menjadi motivator super dalam hidup saya membuat banyak semangat, memberikan banyak cinta dan menumbukan banyak harapan.
mungkin sudah jalanya, beberpa kesempatan waktu ibu menelpon saya mungkin seminggu sekali, tapi beberpa hari terahir 3 minggu terahir bia dibilang lebih intens,sms saya selalu ketika jam sudah menunjukan waktu sholat malam sampai tiba sholat subuh kemudian dhuha, bayangkan saja bagaiamana rasanya. hehe

mungkin normal bagi kalian, tapi tidak buat saya karena beberpa waktu saya lebih mirip kelelawar, eh tidak juaga bagaimana ya, begini setiap malam saya tidak tidur sampai pagi menjelang, yah selepas matahari muncul saya baru bisa memejamkan mata, dan itu terbatas maksimal antara jam 8-9 pagi mata sudah tidak bisa dipejamkan lagi, mengerikan bukan, lebay hahaha

kembali kepersoalan motivasi, dengan jam terbang yang begitu intrns mau tidak mau membuat saya harus siap siaga membalas sms ibu saya dengan konskwensi saya paling tidak bisa berbohong apalagi dengan ibu saya, apa yang beliau bilang saya harus bilang iya dan lekas melakukanya, bukan karena takut atau lain sebagainya, mungkin ini yang disebut hubungan batin antara orang tua dan anak, bisa saja saya bohong kan, kemudian bilang "enggeh bu, sampun(iya bu sudah)" tapi apalah daya, untuk ibu saya saya benar-benar tidak mampu.
setidaknya itu menjadi titik awal dalam perubahan kecil ini, selalu ada harapan dan selalu ada cerita untuk dikenang dalam jengkal perjuangan

Malang,27 Februari 2016 10:16
ma'mun syaikhoni
0 Responses

Post a Comment