Unknown
izinkan aku pergi untuk menatap kekalahan...
dikala kelu datang, bukan karena aku tak bergeming, hanya saja aku menikmatinya dengan paruh waktu ku
sebuah ahir tidak lah dinanti,
melainkan akan tumbuh duri yang akan memaksamu menyiraminya
bagaimana bisa aku diam, jika masih ada ketakutan menyergap dalam gelap
kadang memang begitulah cerita,
kita mencoba memperindah, namun yang kita dapat adalah kenangan
ah, rasanya tak bosan bila ku menatap lagi malam
dia tertegun anggun dalam bidak sempit, hidup nya hanya bualan belaka, dan aku menganggapnya skeptis
ini tak nyata, tenang saja dia
akan kusimpan di balik bajuku
baik kan dirimu, dan perlahan aku akan pergi
maafkan lah,
hanya berharap beberapa inchi dari hati,
jika nanti ada naluri, coba bawa kembali
ya memang begitu, selalu harus ada pemberat
biar kita tau bagaimana menempuh sekarat
karena ketidakpastian akan tetap menyayat
0 Responses

Post a Comment