Kadang waktu itu berjalan untuk memaksaku,
menuntunku untuk terus mendaki pada tebing curam,
dibalik awan yang hitam, mendung yang bergerombolan, aku titapkan sisa waktuku, mungkin nanti aku bisa menggapainya,

memang hari itu waktu menjalani untuk pergi, tapi aku bertanya apa memang dia perna ada, untuk kesekian kalinya ndatang padaku,

biarlah dunia ini, menertawakanku dan geli akan kegilaan ini, hanya apakah masih juga sama, hari ini dan hari itu.

lenyap tanpa sisa seba jembatan yang rapuh, sebatas pelempiasan akan kemusnahan harapan, maka wujud suatu hal adalah ketika kamu percaya,

dan segenap rasa yang masih tersisa itu hanyalah ungkapan saja, sebenarnya sudah bisa dimengerti, kalau itu adalah janji yang terlewati, bukan di ingkari atau tidak ditepati,

disini hanya mimpi,

0 Responses

Post a Comment