Tuhan memang selalu istimewa dalam kehidupan manusia, temasuk dengan segala perlakuanNya pada hambanya, dengan banyak pristiwa dan hikmah dibaliknya.

Tidak seorangpun menginginkan bàhàya atau musibah dalam kehidupan, tapi percayalah dengan adanya ujian dari tuhan adalah tingkat dimana anda akan naik level ke yang lebih tinggi.
Disisi lain musibah adalah peringtan, peringatan kita agar lebih hati-hati dan waspada.

Dalam tema ini, rasanya kurang tepat jika saya tidak menyinggung sedikit tentang sebuah kejadian yang menurut saya itu adalah peringtan tuhan agar saya mencintai hidup saya. Pada sore kemaren sekitar jam 13.00 siang, selepas dari ngetrip ke gunung, saya bergegas pulang, dan saya belum sholat dhuhur padahal jika dihitung mungkin waktu saya tidak cukup untuk sholat dhuhur sampai dirumah. Dalam kondisi tubuh yang letih dan agak mengantuk saya paksa untuk menggeber motor balik rumah, dalam perjalanan saya masih fokus dan tidak mengantuk, tiba-tiba dalam hitungan detik saya tersadar sudah terkapar dibopong warga ke tempat yang aman, sambil saya lihat apa yang terjadi ternyata saya dapati bekas kecelakaan yang saya alami parah sekali, tepat di depan rumah seorang warga deretan pagar bambu, besi penyangga papan iklan, pohon sebesar paha orang dewasa dan tanaman lain disekitar roboh porak poranda, saya hanya diam tanpa berkata-kata, bagaimana saya masih bisa hidup melihat kondisi tempat saya jatuh, penuh batu, helm saya terpental dan kaca mata saya pecah.. bagaimana bisa? Saya trus bertanya. Kalau logika saya mungkin sudah mati, patah tulang atau robek parah dibaian tubuh saya.

Tepat hari ini saya periksa lagi tubuh saya hanya capek, keseleo, dan sedikit lecet dibeberapa tempat, itupun tak sebegitu parah.

Disini saya berfikir kembali bahwa Tuhan memperingatkan saya dengan tidak mencabut nyawa saya dalam kondisi belum sholat dan bebrapa tanggungan saya pada orang tua saya. Semoga dengan adanya kejadian ini bisa jadi peringatan untuk kita, mati bisa datang kàpan saja dan dalam cara apa saja, maka menjaga dan menyayangi diri itu perlu, agar kita bisa bebas tnggung jawab kemnusiaan saat kita menghadap tuhan.

Salam kematian!!!

Labels: , | edit post
0 Responses

Post a Comment