Semakin jarang saya melakukan jarak jauh dengan kendaraan umum seperti bis, rasanya dari dulu tidak begitu banyak yang berubah, mulai pelayanan sampai dengan fasilitas yang ada. Ketika diterminal juga masih semrawut, bahkan tak jarang ada kondektur yang menarik ongkos dia atas tarif maksimal. Tapi bukan itu yang mau saya bahas.

Tepat saya naik dari terminal bus Mojokerto, kebetulan penuh sesak dan tidak mendapatkan tempat duduk, saya nikmati saja, anggap saja ini juga sisi lain dari nikmat Tuhan.
Tepat di depan saya ada seorang bapak, dan dua orang anaknya cewek n cowok, bapak ini berwajah khas chinese, yang bagi saya jarang saya temui di angkutan umum seperti ini (no rasis). Sang bapak rela tanpa duduk, dan memberikan tempat duduk yang ada untuk anaknya, yang sekira seumuran anak smp. Terlihat diraut wajah anak2 ini seperti orang yang pertama kali naik bus, wajah tidak nyaman n kesal. Sang ayah mencoba menghibur mereka dengan mengajak ngobrol, dan sesekali membuat candaan dengan menarik ujung bibir dan di lihatlah pada puterinya yang murung, "senyumnya di" si anak masih dengan wajah kesalnya.
Bahkan saya menjumpai si anak cowok jatuh dari kursi saat bus belok atau ambil haluan, dengan telaten sang ayah yg berkacamata mengajari bagaimana ketika duduk di pinggir, kaki harus di buka biar bisa untuk menahan tubuh biar tidak terpelanting.

Saya tatap sejenak wajah sang ayah, terlihat lelah, mungkin sejak dari kediri beliau nya sudah berdiri, kadang juga terlihat tatapan jauh kosong, saya hanya mencoba menerka apa yang ada di benak seorang ayah
"Nak, maafkan ayah, mungkin hari ini ayah belum bisa mengajak liburan yang nyaman, tempat yang indah yang seperti kalian bayangkan, begitu juga dengan sarana naik bus umum ini, mungkin bagi kalian ini adalah pengalaman yang menyebalkan, sekali lagi maafkan ayah dengan segala penuh keterbatasan. Satu hal yang ayah inginkan suatu hari nanti, cukup ayah saja yang merasakan kesederhanaan ini, setidaknya ada pelajaran dalam bis ini nak, tidak selamanya hidup kita indah, kadang pula juga kamu harus tau tentang kerikil kerikil tajam yang seringkali menghadang, kamu harus kuat, kamu harus jadi orang yang tangguh, sampai saatnya nanti kamu tau arti kehidupan sesungguhnya"

Sembari melepaskan lamunan, menghela nafas panjang, dan bis melaju lagi di diiringi lagu nostalgia masa lalu.

0 Responses

Post a Comment