Setelah sekian lama berlari, dan mencari residu yang tertinggal dibeberpa persinggahan, tak akan bisa lagi kau meyakini sebuah kehidupan, kehidupan yang akan membawamu pada penantian yang tak berujung, karena takdir cintamu adalah bagian darinya dari sebuah keputus asaan dan kekalahan,,,

tanpa sebuah kesungguhan dan keyakinan, yang akan selalu membuatmu bertanya tentang masa depan, apa itu dan bagaimana? tidak akan ada satu jawabanpun yang akan mengurainya, karena jika takdir cinta datang, jarang sekali logika bisa mengurainya, dan menempatkan akal pada dimensi seharusnya.

Harusnya kubiarkan saja semua berjalan, tanpa harus sadar dan mengerti tentang sebuah hal yang terhitung dengan jeli, disisinya hanya nampak sebuah pengharapan dengan logika kehidupan yang sama, tapi tak sedemikian dengan matimatika kehidupan yang berjalan diwaktu yang lalu, yang kepastianya kadang mengalahkan logika dan hati, karena bukan ilmiah tapi in adalah alamiah,

Apapun itu, harusnya kau mengerti tentang sebuah hal kemanusiaan yang tercipta dengan kesempurnaanya, yang akan menggapai semua yang diinginkan dalam bingkai kemungkinan, dan harusnya tak adalagi jalan yang harus dipilih kecuali semua mengalir dari sebuah penyatuah, hatimu, fikirmu, jiwamu, dan ragamu.

Dimanakah lagi akan kau cari, apalagi, bahkan tak adalagi keyakinan yang lain, dan semua pada waktunya akan mati juga, tapi itu bukan alasan kau meninggalkan setiap goresan tinta kehidupan, atau meleburkanya dalam keheningan yang tak berujung.

tak usahlah kau sesali tentang semuanya, bila waktunya tiba langitpun akan mengiba, dengan membiarkan air matanya menetes di wajahmu, menghapus air matamu dan menyejukan kegersangan dalam jiwamu.

Kapan lagi kau bisa torehkan mimpi itu, kapan lagi kau hadirkan senyuman itu, dan kapanlagi kau akan menempatkan dirimu pada keagungan Cinta-Nya
Labels: | edit post
0 Responses

Post a Comment